Sabtu, 10 Juni 2023

Memaknai Panggilan : Mesbah Di antara Beth-El dan Ai



Refleksi Abram di antara Beth-El dan Ai (Panggung Vs Mesbah)
Kejadian 12: 1-9

Syalom, Para pembaca yang diberkati Kristus, hari ini kita akan belajar  bersama memperkuat panggilan Allah dari pengalaman iman Abram saat ia dipanggil Allah untuk menerima perjanjian dengan Allah. Bacaan ini, mungkin bukan hal yang baru lagi, sebab setiap orang Kristen mengenal Abram atau Abraham sebagai teladan iman pertama dari kitab Perjanjian lama. Mengapa ? Karena Abram adalah tokoh pertama yang dipilih oleh Allah sendiri untuk membentuk sebuah bangsa milik Allah. Apa yang membuat Abram spesial bagi Allah adalah sebuah rahasia dari kehendak-Nya, namun kita dapat menemukannya jika kita mencermati bagaimana respon Abram terhadap panggilan Allah.

Panggilan Abram adalah panggilan eksklusif-inklusif

Panggilan Abram adalah eksklusif artinya dari begitu banyak umat, hanya Abram yang special di mata Allah. Hanya Dia yang Allah panggil dengan namanya. Namun, tidak berarti panggilan itu akan tertutup bagi diri Abram saja. Karena itu, disebut eksklusif-inklusif artinya jelas bahwa harus di mengerti sebagai panggilan komunitas bukan sebagai panggilan Indifidu semata. sebab Abram hadir untuk Sara, Lot, pengikutnya dan bagi  semua bangsa. Sehingga tidaklah salah jika Allah kemudian mengubah namanya menjadi Abraham dalam arti yang jamak bahwa ia mewakili banyak orang yang percaya kepada Allah.

Panggilan Abram, Untung atau Rugi

Harus diakui bahwa setiap pilihan menghasilkan konsekuensi yang mau tidak mau harus diterima. Demikian pula dengan panggilan Allah atas Abram. Kitab Kejadian 12 mencatat bahwa Abraham harus kehilangan 3 Hal : Negerinya, Rumahnya dan sanak saudaranya  yang adalah Zona nyaman. Namun, di saat yang sama, Ia mendapatkan 3 hal: Bangsa yang Besar, Nama yang Besar dan Berkat yang Besar (catatan berkat yang besar “ siapa kutuk dia,  ia pula yang akan dikutuk” )

Panggilan Abram dan Responnya yang unik

Menanggapi panggilan Allah, Abram melakukan tanpa bertanya.  Abram tunduk dan taat pada perintah itu. Respon yang unik dari Abram adalah ia membangun sebuah mesbah dan menyebut nama Allah di sana. Latar belakang bangsa asing di Kanaan tidak mempengaruhi iman Abram. Ia berdiri di antara dua tempat bersejarah Bethel (Ibr: Rumah Allah) di sebelah Barat dan Ai (Ibr: Puing-puing/reruntuhan) di sebelah Timur. Apa artinya ini ? Abram menunjukan bahwa posisi ia berdiri adalah sama dengan realitas dunia bahwa diperhadapkan berkat di rumah Allah (Bethel) namun juga ada puing-puing (Ai) yang bisa menghantui perjalanan itu. Namun Abram dengan bijak merespon panggilan itu dengan menyebut Nama Allah di sana. Artinya, Abram menempatkan Allah sebagai Pengatur hidupnya. Allah yang akan memilih dan menuntun ke rumah yang jauh lebih nyaman dari rumahnya di Haran. Dan Dengan Iman, sekalipun ada reruntuhan/puing-puing (Ai) di masa depan, Abram tetap akan membangun mesbah dan duduk berseru kepada Allah. 

Lalu, bagaimana kita dapat memaknai panggilan Abram ini bagi panggilan Allah dalam diri kita di masa kini  ?

Para Pembaca yang diberkati Tuhan,  Perlu di ingat bahwa Panggilan Abraham bukan untuk berkat saja. Sebab hidup Abraham penuh berkat juga di haran, ada ternak, budak dan harta sebagai Zona yang nyaman. Namun kini Tuhan meminta kepada dia harus pergi ke negeri yang ia tidak tahu keadaannya. Apakah ada sumber air, apakah sumber rumput dan apakah nyaman. Namun niat dia mencari kerajaan sorga, bukan kerajaan dunia,  Kerajaan Allah bukan kerajaan manusia dan Abraham tau ini panggilan Tuhan bukan panggilan kekuasaan manusia. Panggilan Abram, menjadi kritikan bagi generasi milenial, apakah penggilan itu membawa pelayanan kita   dekat dengan Tuhan atau sebaliknya....? (lihat ayat 11)

Di zaman milenial ini,  baiklah kita belajar dari dua 2 sisi panggilan : yakni “PANGGUNG DAN MESBAH”. Apalah artinya :

         Panggung : membuat kita dipuji dan tepuk tangan sedangkan  Mesbah membuat kita sunyi gegap gempita

         Panggung : membuat kita senang sesaat sedangkan Mesbah mengerjakan sesuatu yg kekal

         Panggung : mencari kebanggaan sedangkan Mesbah mencari pengosongan diri

         Panggung : mendapati lampu yang menyoroti kita sedangkan Mesba hanya menyampaikan satu cahaya yakni Yesus yang bercahaya

         Panggung aku bisa dan aku mampu, sedangkan Mesbah : Aku adalah hamba

         Panggung : yang ditunjukan Ke-Aku-an sedangkan Mesbah : menunjukan kita bukan siapa siapa

         Panggung : rumah para bintang sedangkan Mesba : rumah Para Pelayan

Dari panggilan Abram ini dan responnya kepada Allah, lalu bagaimana dengan para pelayan milenial di masa kini ? Di manakah posisi panggilan kita ...? Apakah Mesbah kini dijadikan Panggung....? Ataukah kita  Berlindung dibalik Mesbah......?  Semoga Mesbah masi menjadi alat pelayanan bukan alat Kekuasaan. Tuhan Yesus memberkati.  Amin.

Murid Berkarakter Kristus, GMIT Efrata Oelmasi

 

Khotbah kebaktian Minggu 19 Juli 2020
Pembacaan Alkitab: Matius 19:16-26 Murid Yang Berkarakter Kristus”

Shalom, Jemaat yang dikasihi Tuhan,  apakah salah jika kita ingin memiliki kehidupan kekal? Bukankah, Yesus sendiri pernah berkata “Akulah jalan kebenaran dan hidup, barang siapa yang mengikut Aku, tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 14:6). Lalu, mengapa Yesus seolah-olah membuat hidup kekal tampak mustahil ? Untuk menjawab pertanyaan ini mari kita melihat teks bacaan kita hari ini. Dalam bacaan kita, ada seorang muda yang kaya, bertanya kepada Yesus, tentang perbuatan baik apa yang bisa membuatnya memperoleh hidup kekal. Orang muda ini sangat yakin, kalau ia sudah memenuhi semua hukum Taurat yang disampaikan Yesus dan tinggal menunggu Yesus men-sahkan atau memberikan haknya yakni hidup kekal tersebut.

            Jemaat yang dikasihi Tuhan, jika kita menelusuri pertanyaan orang muda tadi, dan membandingkan dengan jawaban Yesus, nampaknya ada kesalahpahaman. Yang ditanya orang muda tadi adalah cara memperoleh hidup kekal, namun jawaban Yesus adalah cara masuk ke dalam hidup. Apa yang sebenarnya terjadi ? Orang muda tadi memiliki pemahaman yang sama dengan orang Yahudi pada umumnya, bahwa setelah kematian, maka orang benar akan memperoleh kehidupan yang kekal. Karena itulah, mereka harus menjadi orang benar dengan melakukan semua perintah Tuhan.  Namun Yesus berpikiran lain. Jawaban Yesus tentang masuk ke dalam hidup, sebenarnya mau menjelaskan, bahwa perintah-perintah Tuhan hanya mengantarkannya orang masuk ke dalam hidup yang dikehendaki Allah. Perihal memperoleh hidup kekal adalah anugerah dari Allah dan bukan usaha manusia.

Jemaat yang dikasihi Tuhan, jawaban Yesus ini sekaligus menjawab pertanyaan kita tadi, Yesus mau menekankan bahwa tidak salah jika kita ingin memiliki hidup yang kekal namun, kita harus sadar bahwa kita tidak dapat memperolehnya dengan usaha kita sendiri. Hidup kekal bukanlah hal yang mustahil sebab Allah sudah mengerjakannya melalui Yesus. Jika ingin hidup kekal maka ikutlah Yesus  sebab Dialah jalan kita menuju hidup yang kekal itu.

Jemaat yang dikasihi Tuhan, orang muda ini rupanya belum menyadari maksud Yesus, sehingga ia kemudian bertanya lagi, hukum yang mana ? dan apa lagi yang kurang ?(ay 18,20). Pada saat itulah, Yesus mengajar bahwa hidup kekal hanya bisa dilakukan dengan meneladani sikap Yesus yang meninggalkan segala sesuatu yang berharga di sorga, untuk melayani. Lalu apa yang berharga bagi orang muda tadi ? itu adalah harta. Ketika Yesus memerintahkan untuk menjual harta miliknya, orang muda tadi pergi dengan sedih karena ia punya banyak harta dan tidak mudah baginya untuk menjual semua hartanya. Orang muda itu, tidak lagi siap untuk beroleh hidup kekal. Padahal, di awal pembacaan kita, ia sangat bersemangat, karena merasa telah memiliki pengetahuan yang cukup dan sikap hidup yang baik lewat menaati hukum Taurat. Sebagai seorang murid, ia tidak sadar bahwa ia perlu mengandalkan Kristus, bukan mengandalkan pengetahuan dan kemampuannya. Ia memang melakukan perintah-perintah Tuhan, tapi tidak siap, untuk menjadi seperti Kristus yang rela berkorban. Bagi Yesus orang muda tadi belum bisa disebut sebagai murid yang berkarakter Kristus.

Jemaat yang dikasihi Tuhan, Yesus menegaskan dengan perumpaan bahwa orang kaya lebih sulit masuk kerajaan sorga dibanding seekor unta masuk lubang jarum. Pernyataan Yesus ini membuat para murid menjadi pesimis kemudian bertanya “lalu siapa yang diselamatkan ?” Pertanyaan ini menunjukkan bagaimana para murid pun, tidak mengerti, bahwa Yesus bukan tidak menghendaki orang yang melakukan perintahNya memiliki hidup, tetapi Yesus mau mereka menyadari keterbatasan dan ketidaksempurnaan mereka, dan kemudian mengandalkan Allah, sang pemberi hidup kekal itu. Jika mereka mengandalkanNya tidak ada yang mustahil, bahkan untuk sekedar memperoleh hidup yang kekal.

Jemaat yang dikasihi Tuhan, jika orang muda tadi bahkan para murid, belum menjadi murid yang berkarakter Kristus, lalu bagaimana dengan kita, apakah kita sudah memiliki karakter Kristus? Dalam bacaan kita ini, saya mencatat ada 4 hal yang mesti dilakukan agar bisa menjadi seorang murid yang berkarakter Kristus :

1.     Tahu

Dalam dunia kita baik dahulu maupun sekarang orang akan dihargai kalau memiliki pengetahuan.  Pengetahuan begitu penting bukan hanya untuk menunjang status sosial di masyarakat namun juga untuk merubah nasib. Ingat pesan orang tua “ kamu harus sekolah supaya jadi orang”. Demikian pula dalam hal menjadi murid Kristus, seorang murid Kristus harus punya pengetahuan dengan belajar segala perintah-perintah Allah (17,18) yang pada waktu itu dimulai dari rumah masing-masing lalu melalui rumah-rumah ibadah (sinagoge). Yesus pun sekalipun adalah Tuhan, Ia juga belajar dari para ahli hukum taurat (Luk 2:46), dan karena itu Ia makin bertambah hikmat, dan dikasihi Allah dan manusia (Luk 2:52). Jadi, kalau Yesus saja belajar, maka menjadi murid Kristus kita harus mau belajar dan memiliki pengetahuan.

2.     Sadar

Dalam dunia pendidikan ada satu pepatah yang berkata ‘padi semakin berisi semakin menunduk’ apa maksudnya ? orang semakin berilmu semakin rendah hati. Banyak kejahatan hari ini terjadi karena orang-orang yang berilmu. Mereka tidak lagi sadar akan perlunya hidup mengandalkan Allah. seperti bacaan kita tadi, pemuda itu merasa tinggi hati tanpa tahu bahwa ia adalah manusia yang hidup dibawah kendali Allah. karena itu, Yesus mengajaknya dan kita juga untuk percaya bahwa bagi Allah tak ada yang mustahil kita mesti sadar akan kelemahan kita dan mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepadaNya. Ilmu dan iman kepada Allah menjadikan kita sebagai murid Kristus yang berguna bagi dunia ini.

3.     Siap

Dalam dunia pendidikan khususnya bidang olahraga, kita sering dengar aba-aba ‘siap’. Saat aba-aba ini dibunyikan, pelari tidak bisa mundur lagi, tetapi ia siap untuk berlari. Atau seperti seorang prajurit yang akan berperang, ia harus siap meninggalkan semua hal dan memusatkan perhatian pada tujuan yakni menang dalam peperangan. Begitu pula dengan murid berkarakter Kristus. Seorang murid berkarakter Kristus’ harus siap meninggalkan semua hal yang menghalanginya untuk melakukan kehendak Kristus.  Yesus rela miskin dan mengosongkan diriNya supaya semua orang kelimpahan dengan segala yang baik. Maka kita pun musti siap untuk meninggalkan segala hal yang menghalangi kita menjadi muridNya. Menjadi murid Kristus memang tidak berarti lepas dari tantangan hidup, tetapi jika kita punya pengetahuan dan menyadari kekurangan kita dan mengandalkan Allah, maka kita tidak perlu ragu lagi, Ia akan menolong kita dan mendammpingi kita. Karena itu, kita harus selalu siap, baik ataupun buruk keadaan kita.

4.     Melakukan

Dalam dunia pendidikan dikenal istilah teori dan praktek, selama proses belajar dari berbagai sumber, murid-murid akan tiba pada saat untuk mempraktekan apa yang sudah dipelajari. Yesus dalam bacaan kita sedang mempersiapkan murid-muridnya untuk melanjutkan pelayananNya. Dan karena itulah Ia ingin mereka sungguh-sungguh mengerti perintah-perintah Allah, mengandalkan Allah, dan kemudian meninggalkan semua hal untuk melayani. Kita pun saat ini diundang Yesus untuk melakukan hal yang sama. Jadi maukah kita menerima undangan Kristus ?

Jemaat yang dikasihi Tuhan, jika kita melakukan keempat hal tadi, percayalah bahwa Allah sendiri akan melayakan kita masuk kedalam hidup Kekal seperti yang Ia janjikan. Dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, pendidikan formal sudah mulai dijalankan kembali. Sebagai orang tua tentu merasa cemas tapi juga lega karena urusan mendidik telah diambil alih oleh yang ahli, yakni para guru. Namun, bacaan firman Tuhan mengingatkan bahwa anak-anak harus mendapat pendidikan karakter yakni berkarakter Kristus. Jika kita menonton berita beberapa hari ini, ada kasus yang menggemparkan karena seorang murid tega melakukan tindakan pelecehan, pemerkosaan bahkan pembunuhan pada gurunya sendiri, hanya karena sering dinasehati. Kasus ini menunjukan bahwa pendidikan karakter saat ini sedang menjadi ancaman. Karena itu, penting bagi kita untuk bersama-sama untuk menaruh perhatian pada pembentukan karakter anak-anak, supaya mereka memiliki hidup seperti yang dikehendaki Allah. Jika kita mengasihi anak-anak maka marilah kita memberi diri terlebih dahulu menjadi murid Kristus, sehingga melalui kita mereka pun diajak untuk memiliki karakter Kristus.  Selamat bergabung menjadi murid yang berkarakter Kristus, selamat menikmati hidup bersama Kristus. Tuhan memberkati kita dengan  firmanNya. Amin.


 

Bagaimana Menjadi Gereja Ideal ? (Rumah, Bahtera dan Meja)

 

Rancangan Khotbah Ulang tahun Gereja

            By: Murniyati Putri Wole, S.Th


Bacaan : Bil. 6:22-27

Tema: Menjadi Gereja yang ideal (Rumah, Bahtera dan Meja)

Shalom, Jemaat yang dimuliakan Allah, mengawali khotbah hari ini saya punya cerita, ada seorang ayah hendak mengajari anak laki-lakinya yang berusia  5 tahun untuk berenang. Anak ini hanya setinggi satu  meter dan sama sekali tidak tahu berenang, tapi, karena sang ayah yang mengajak, maka dia percaya dan yakin bahwa meski kolam itu dalamnya satu setengah meter lebih tinggi dari darinya, dia pasti aman, karena ayahnya memegang tangannya. Dia percaya sang ayah lebih besar darinya tidak akan mungkin tenggelam dan akan selalu menjamin keselamatannya.

Gambaran ayah dan anak tadi adalah juga gambaran Allah dan gerejanya. Gereja hari ini juga dibawa ke kolam yang dalam oleh Allah. Apakah Allah ingin supaya gereja bisa belajar berenang ? bagaimana mungkin gereja berenang ? Ingat bahwa gereja bukanlah gedungnya, tetapi orang-orangnya, umat percaya yang tinggal di dalamnya. Akan tetapi, terkadang banyak dari kita yang mengaku percaya kepada Allah dihantui dengan rasa takut. Bukannya berfokus pada “tangan” kuat yang memegang kita, tetapi malah sibuk fokus pada keterbatasan diri dan mencari berbagai cara diluar Allah. Lalu bagaimana seharusnya kita bersikap sebagai gereja di tengah dunia yang penuh pencobaan dan tantangan yang dalamnya bahkan melebihi lautan? mari kita belajar dari firman Tuhan bagi kita.

Jemaat  yang dikasihi Tuhan, bacaan kita saat ini sudah tidak asing lagi. Hampir setiap minggu kita dengar. Dengar di mana ? yah, bacaan kita merupakan salam berkat yang sering diucapkan dalam ibadah. Jadi setiap minggu sebenarnya kita sebagai gereja sudah menerima berkat terus menerus. Pertanyaannya sekarang ? mengapa masih kurang percaya ? mengapa masih takut tenggelam ? kalau tiap hari minggu datang gereja dengar firman Tuhan, lalu diakhir ibadah kita menerima berkat kenapa masih ada ragu, masih ada putus asa, dan kenapa masih ada rasa cemas ? Jemaat yang dikasihi Tuhan, apa yang dirasakan kita saat ini, sudah jauh lebih dahulu dirasakan oleh bangsa Israel yang menjadi pendengar pertama ucapan berkat ini. Setelah keluar dari tanah perbudakan di Mesir, Allah memerintahkan mendaftarkan semua orang Israel menurut sukunya masing-masing untuk kemudian dibagi ke dalam perkemahan mereka. Setelah itu, ada tanggung jawab besar yang diberikan kepada setiap suku untuk bisa menjaga persekutuan suku tanpa melepaskan persekutuan mereka sebagai umat Israel. Setelah itu, sebelum menjalani kehidupan di padang gurun, maka para imam yakni Harun dan anak-anaknya diperintahkan untuk memberkati  umat Israel.

            Jemaat yang dikasihi Tuhan, ada tiga pokok penting dari ucapan berkat yang menarik untuk kita refleksikan :

1.     Ay. 24 “Shamar” (lit: melindungi) melindungi yang dimaksud bukan hanya sekedar dilindungi, melainkan dijagai, dipelihara, dipedulikan, dan dirawat. Kira-kira bapa mama jemaat Tuhan pilih yang mana ? kalau saya pasti pilih semua. Ini bukan serakah ee, tapi karena memang kita tidak perlu memilih salah satu sebab Allah menyediakan semuanya bagi kita.

Berbicara soal melindungi, berarti ada subjek yang memberi perlindungan yakni Allah dan manusia sebagai objek yang dilindungi. Perlindungan yang Allah tawarkan bukan hanya di dalam gereja saat kita menerima ucapan berkat ini. Tetapi di manapun kita berada. Oleh karena itu sebagai orang-orang yang dilindungi dan dirawat oleh Allah, maka sudah seharusnya umat Tuhan, kita sebagai gereja aktif menjadi tempat orang-orang bisa berlindung.

Mulai dari mana ? dari keluarga kita. Ada pepatah bilang rumah bukan gedung tapi rasa aman dan nyaman. Setiap orang bisa bosan berada di rumah terus, tapi satu kali keluar dari rumah, pasti akan rindu dan pulang juga. Kita pun sebagai Gereja harus demikian, pintunya tidak boleh tertutup bagi mereka yang meminta perlindungan, bagi yang sakit dan butuh perawatan. Itulah hakikat gereja kita sebagai keluarga yang selalu menerima sebagai saudara terlepas dari segala perbedaan yang ada.

2.     Ay. 25 “Khawnan” (lit: kasih karunia), kasih karunia yang dimaksud dalam hal ini adalah disayangi, diselamatkan dan diberikan bantuan. Untuk bagian ini kira-kira mau pilih mana ? pilih semua ko ? ia sama juga seperti poin pertama tadi, di poin ke dua ini, ketong sonde perlu pilih karena Tuhan siap semua.

Berbicara soal kasih karunia, semua orang ingin mendapatkannya. Tapi faktanya sulit sekali orang menunjukkan kasih kepada sesama secara umum tanpa memandang latar belakang. Sulit bukan berarti sonde ada sama sekali. Salah satu contoh kasih yang tidak pandang bulu, itu hanya terjadi di …? Di mana ? di Tempat Pesta. Kalau ketong perhatikan, menu di pesta-pesta itu tidak dibagi berdasarkan kelas, oh yang kepala desa makan di sana, yang presbiter di ruang sebelah sana, yang jemaat biasa na di meja di sana. Paling tidak kalau dibagi juga kecuali karena masalah kesehatan. Yang darah tinggi dong na disini yang normal-normal na di sana. Jemaat yang dikasihi Tuhan, kasih tanpa pamrih bukanlah suatu hal yang dibagi berdasarkan siapa kita, siapa orang  tua kita, apa status kita, seberapa besar persembahan kita ke gereja, tidak. Allah memberikan kasih-Nya tanpa pandang siapa kita, oleh karena itu kita pun harus mau jadi gereja yang terbuka bagi semua orang. Itulah hakikat kedua dari gereja selain sebagai keluarga,, tetapi gereja adalah persekutuan di meja makan yang sama. Jamuan yang sama yang disediakan Allah bagi kita.

3.     Ay. 26 “Shalom” (lit: Damai sejahtera), bukan sekedar damai sejahtera, tetapi juga mencakup ketenangan, kepuasan, kecukupan , keselamatan dan sukacita. Dan sekali lagi kita tidak perlu memilih karena Tuhan Allah sudah siap semuanya untuk kita.

Berbicara soal Shalom, ini kata yang sudah popular, tenar dan terkenal. Hampir setiap saat kita ucapkan, tapi tidak mudah untuk kita rasakan. Kenapa ? karena sama seperti ilustrasi tadi, bahwa kita hidup bagaikan di dalam laut yang sebentar bisa tenang namun bisa juga datang badai. Di saat itulah, maka damai sejahtera menjadi sulit dirasakan.

Allah menjanjikan dirinya sebagai sumber damai sejahtera bagi Israel bukan sebagai penghibur semata. Dia membuktikannya, ingat saat mereka menyebrangi danau teberau ? bahkan air yang dalam itu tunduk kepada Allah sebagai bukti Allah menepati janji memberi ketenangan bagi umatnya.

Begitupun gereja di masa kini dan orang-orang yang tinggal di dalamnya. Allah menjadikan gereja sebagai bahtera yang nyaman dan aman bagi ikan-ikan yakni umat yang dijaring untuk masuk ke dalamnya. Jika kita sudah ditangkap oleh Kristus dan masuk ke bahtera-Nya yang adalah gereja, maka jangan lagi khawatir akan hari esok. Dia menyediakan kita makan yang secukupnya. Dia juga akan menenangkan badai sehingga bahtera itu tidak hanyut dan tenggelam. Hanya satu yang Dia minta. Letakanlah nama-Nya di atas persekutuan Gereja-Nya, maka ketiga berkat tadi, perlindungan, kasih karunia, dan damai sejahtera itu akan dicurahkan bagi kita.

 

Jemaat yang dimuliakan Allah, hari ini firman Tuhan mengingatkan kita, bahwa berkat yang diberikan setiap minggu kepada kita bukan hanya rumusan kalimat biasa. Allah akan mewujudkannya bagi kita, Dia sudah menunjukannya kepada umat Israel di danau teberau, anak-Nya sudah menunjukannya kepada pada murid di dalam bahtera di tengah badai, mengapa masih ada ragu dihatimu ? percayalah bahwa dalamnya tantangan dunia ini tidak dapat memisahkan kita dari berkat Allah. Selamat menikmati berkat Tuhan di usia yang baru, selamat menjadi rumah yang memberi perlindungan, selamat menjadi meja jamuan kasih yang tanpa pamrih dan selamat menjadi bahtera yang memberi damai sejahtera bagi semua orang. Tuhan Yesus memberkati. 😇😇

 

Rabu, 07 Juni 2023

Refleksi Nini Wole Bulan Februari 2023



Tema Februari : Run To OSC Medcom


Catatan : Sesuai temanya, bulan ini saya mengikuti persiapan Tes beasiswa S2 OSC Medcom. Ketekunan pasti akan membuahkan hasil bukan ??

Minggu 5 Feb

Bil. 13: 24-14:10

Realistis tapi Proaktif

Konteks teks: 10 orang pengintai sangat realistis terhadap apa yang dilihatnya namun pesimis untuk tidak bergerak. Menarik bahwa meski hanya 2 orang namun iman yang besar membuat mereka jua realistis tapi Proaktif untuk berjuang. Teladan Kaleb dan Yosua menjadi motivasi untuk Israel tidak perlu reaktif berlebihan terhadap situasi melainkan beriman pada Allah.

Refleksi: Pikirkan sekarang, Jika Tuhan mu tidak berjalan bersama mu maka sudah pasti kamu kalah terus. Namun apakah memang selama ini kamu sedang berjalan sendiri ? Lalu siapa yang bertanggung jawab atas semua hikmat, kerendahan hati, pujian dan prestasi yang kamu terima ? Ingatlah meskipun jalan mu semakin melambat tapi kamu sedang dituntun ke tempat di mana kamu harus berada. Gagal atau tidak, jalan saja dulu dengan iman mu, Tuhan akan menolong.

Senin 6 feb 23

Luk. 23:12

Tengoklah ke dalam

Konteks teks: kesaksian perempuan2 di sekitar kubur Yesus sungguh mengejutkan. Sesuatu yang di luar nalar sulit diterima. Bahkan oleh Petrus juga yang paling dekat dengan Yesus. Ia bangun dan menengok ke dalam kubur. Dan hanya tampak kain kafan saja. Dari kesaksian perempuan dan responnya ia merenungkan apa yang sebenarnya sudah terjadi pada Yesus.

Refleksi: Seperti Petrus yang bangun dan berlari menengok ke dalam kubur kosong, sebagai respon iman kepada Kristus maka hendaknya setiap orang tidak lagi beriman hanya dengan menunggu. Kalau kamu ragu, bertanyalah pada-Nya, bangun dan bergerak. Jika itu belum cukup menjawab semua pergumulan mu, ketuklah batu kubur itu, mungkin sekarang nampak kosong, tetapi Dia sedang melihat usahamu. Dia akan datang dengan cara yang istimewa menjawab semua harapanmu.

Selasa 7 feb 23

Diam tenang dan percaya

Konteks teks: Nabi mengungkap suatu rahasia pertolongan Allah bagi umat Israel. Bahwa bukan dengan Mesir yang menyombongkan diri dengan suara nyaring, melainkan Allah sang penolong. Oleh karena itu. Mereka harus bertobat dan tetap tenang, diam dan percaya pada Allah.

Refleksi: Seperti Israel diperingatkan untuk diam, tenang dan percaya pada Allah, hendaknya apa pun usahamu, kerjakanlah dengan tenang. Karena dunia tidak peduli seberapa keras itu, seberapa lama dan seberapa melelahkannya tubuhmu. Mereka hanya menunggu hasil, tapi Allah menolong dan membimbing proses mu. Tenang dan diam saja, percaya ada kekuatan di dalamnya.

Rabu 8 feb 23

Kis. 2:14-40

Khotbah dari Roh

Konteks teks: perkataan yang mampu memberi pengaruh adalah bukti karisma seseorang . Namun, saat diri terancam namun bisa menyampaikan dengan kuasa itu pekerjaan Roh. Petrus sebagai saksi menyampaikan khotbah Kristus yang dapat diterima dan memberi pengaruh pada pertobatan. Kata2 biasa tapi penuh kuasa hanya dapat muncul saat orang merendahkan diri dan meminta tuntunan Roh.

Refleksi: Bersaksi tentang diri sendiri disebut kesombongan, bersaksi tentang orang besar disebut menjilat, bersaksi tentang orang kecil disebut dermawan. tetapi karena Roh Kudus bekerja, kesaksian Petrus dalam khotbahnya dapat membawa pertobatan. Yesus yang baru saja mati dan bangkit dikenal dengan berbagai macam pandangan. Tetapi semua itu tidak menghambat pertobatan yang Roh kerjakan. Jadi jangan ragu, lakukanlah saja perintah Roh itu, sisanya Dia menyelesaikan bagimu.

Kamis 9 feb 23

Ibr. 4-5 ^Cintai yang adalah milikmu bukan dia atau uang~

Konteks teks: penulis Ibrani meningkatkan bahwa apa yang pada dasarnya bukan milik seseorang adalah salah jika terus digenggam. Pada akhirnya akan pisah juga. Karena itu perselingkuhan dalam perkawinan sangat dibenci dan dilarang. Justru ditekankan untuk bersyukur dengan apa yang sudah diterima. Itu bukti mencintai hidup dan keselamatan. Tidak hanya cinta pada manusia tapi cinta uang pun juga menjadi ancaman bagi hidup orang benar.

Refleksi: Cinta tidak pernah salah, tapi intensitas cinta yang berlebihan pada manusia atau pun uang bisa membawa bencana. Jadikanlah cukup untuk dirimu apa yang sudah kamu punya saat ini. Jangan menggenggam yang bukan milikmu, dan cintailah dirimu sendiri dengan bijak. Kejarlah apa yang menjadi pilihan Allah bagimu, dan ingatlah ia berkata: Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Sekali kali tidak akan meninggalkan engkau"

Jumat 10 feb 23

Mzm. 17

Konteks teks: Pemazmur menunjukan bagaimana ia berseru kepada Allah untuk memberi perlindungan terhadap orang-orang yang lalim. Bahkan ia dengan yakin meminta Allah menjadi pelindungnya. Supaya Ia merasa aman, ia hanya mau hidup dekat dengan Allahnya. Maka seharusnya ia juga tidak merasa paling benar dalam hidupnya.

Refleksi: Seruan yang bersumber dari penyerahan diri penuh pada kuasa Allah selalu mendapat tempat paling baik. Apa pun hambatannya, Mereka yang berseru pada Allah akan menemukan jalannya. Ada harapan yang pasti bahwa tidak selamanya mereka terus ketakutan, karena pelindung mereka terus bekerja baik siang dan malam. Lalu untuk apa ragu jika Dia terus bekerja?

Sabtu 11 Feb 23

Yosua 24:29-33 Matinya pemimpin matinya semangat

Konteks teks: Khotbah Yosua bagi Israel mejadi pesan yang bermakna bahwa menjadi setia adalah pilihan. Tetapi Yosua memberikan teladan hidupnya, bahwa ia akan memilih ikut Tuhan sampai ia mati. Teladan ini nampaknya tidak bertahan lama, sebab Israel berpaling segera setelah kematiannya. Hal ini menunjukkan bahwa manusia cenderung segera lupa karya Allah saat tidak lagi bersama saksi hidup dan pemimpin rohani mereka. Tetapi janji Allah tetap ada dan berlaku bagi yang taat.

 

Refleksi: kematian Yosua bukanlah akhir dari perjalanan Israel. Harapan Masi ada bagi mereka yang taat dan setia pada perjanjian dengan Allah. Jika demikian, berjalan sendiri tanpa panutan dan pemimpin tidak menjadi hal yang menakutkan jika mau memberi diri dipimpin oleh Allah. Lihatlah, kamu pun dapat dijadikannya seorang pemimpin yang memimpin dirimu sendiri berjalan menuju pemenuhan janji-Nya. Jangan patah hati, beribadahlah dengan setia pada Allah.

Minggu 12 Feb 23

1 kor. 30 Ucaplah syukur untuk hikmat

Konteks teks: definisi hikmat yang berbeda ditunjukkan dalam pandangan mengenai salib Kristus. Akibatnya ada perpecahan dalam jemaat dan banyak yang meragukan kuasa Allah. Padahal Hikmat Allah tidak dapat mudah diselami manusia yang terbatas. Bahwa ia melayani yang lemah bagi pekerjaan pelayanan.

Refleksi: Terlepas dari segala keterbatasan dan kelemahan yang kamu miliki, Ucaplah syukuran untuk hikmat yang kamu terima. Jika belum nampak hasil hikmat itu, jangan kecewa, bahkan dalam kelemahan, Allah tetap bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi banyak orang melalui dirimu. Tetaplah bersandar pada kuasa hikmatnya.

Senin 13 Feb 23

1 Sam. 22:1-5

Petunjuk Allah

Konteks teks:  Daud dalam masa pelariannya tiba di sebuah Gua di Adulam. Gua ini menjadi tempat sementara ia bersembunyi dari Saul. Menarik bahwa dalam pelarian itu, seharusnya ia mengalami banyak kerugian, baik prajurit, pengikut, bahan makanan dan sebagainya. Namun justru banyak orang patah hati yang menjadi setia kepada Daud. Mereka datang dan dengan sukarela memberikan bantuan. Bahkan oleh petunjuk Allah itu mereka dapat bertahan sebentar di Moab, negeri bangsa Asing dengan aman. Lalu oleh Petunjuk Allah pun karena Saul semakin dekat mereka dituntun untuk kembali ke tanah Yehuda dengan melewati hutan keret terlebih dahulu.

Refleksi :  Apa pun soalnya, sulit atau mudah, Tuhan selalu punya petunjuk. Dengarkanlah Dia berbicara lewat buku hitam di kamarmu. Memang tidak selalu instan, tetapi selalu ada jalan. Dia mau kamu mencari Dia dengan tulus hati. Sekalipun kamu juga hidup tidak selalu dalam kebenaran, tetapi Dia mau ada di pihakmu untuk melindungimu. Supaya manusia lain tidak merampas haknya untuk menghakimi kamu.

Selasa 14 Feb 2023

1 Sam 30:21-25

Berbagi itu Harus Iklas

Konteks teks: setelah menang berperang, banyak orang mulai mengangkat diri dan tidak mau berbagi jarahan hasil kemenangan atas kota Ziklag. Mereka merasa berjasa dan tidak perlu peduli dengan mereka yang tidak ikut berperang. Hal ini bagi Daud adalah sebuah sifat serakah yang berbahhaya jika dibiarkan.karenanya dengan tegas ia menyampaikan bahwa semua kemenangan datang dari Allah bukan usaha mereka sendiri. Allah ingin mereka bersyukur bersama mereka yang tidak dapat berperang terlepas dari apa pun alasannya. Supaya kasih itu tidak tertutup tetapi menjadi milik semua umat Allah.

Refleksi: Hari ini, banyak Cinta yang dibagikan, tapi sayang, hanya khusus bagi yang dianggap berkorban, entah itu pasangan, orang tua, saudara dan teman. Tetapi dapatkah kamu berbagi juga untuk mereka yang memintanya darimu, Yah itu musuhmu. Sekalipun dia begitu membencimu, sebenarnya dia hanya kekurangan cinta darimu. Doakanlah dia dengan iklas, jika kamu mengasihi Dia, Allah pun akan mengasihi dia dan kamu juga.

19 feb 2023

Mat. 26:6-46

Tuhan yang pilih.

Konteks teks: sebelum memilih para murid Yesus berdoa semalaman berkali-kali. Dan ia menetapkan sebuah keputusan yang benar sesuai kehendak Allah. Meski ia juga memilih penghianat tp itulah bukti cintanya. Bahwa ia tunduk pada perintah Bapa. Karena itu, dalam iman pilihan Yesus adalah bukti ketaatan.

Refleksi: Yesus saja Berdoa semalam-malaman sebelum memilih para murid mengapa untuk 5 menit saja tidak ada waktu ? Lalu jika Yesus memilih murid dan pengianat sebagai bukti ketaatan untuk turut menderita, maka jangan remehkan pengorbanan-Nya. Dia yang tidak mengenal dosa membiarkan diri-Nya ada dalam dosa. Bahkan Dia yang tahu bahaya, tidak menghindarinya. Jika demikan, kalau salah pilih, susah pilih atau tidak ada pilihan jangan patah hati, mungkin waktu berdoamu yang kurang.

21 feb 23

Tuhan yang menyelesaikan

Mzm.138:8

Konteks teks: Pemazmur menaruh harapan penuh terhadap Allah atas apa yang terjadi dalam hidupnya. Ia yakin bahwa semuanya bersumber dari kasih Allah dan bukan dari dirinya sendiri. Menarik bahwa pasti Allah yang akan menyelesaikan. Apa yang sudah ia mulai.

Refleksi: Pemazmur berkata dengan imannya bahwa Allah pasti akan menyelesaikan apa yang sudah Ia mulai dalam hidupnya. Karena itu ia menaruh pengaharapan pada Allah, supaya Allah tidak meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Tetapi bagaimana dengan kamu, sudahkah sejak awal kamu minta Tuhan memulainya? Jangan paksa Tuhan menyelesaikan apa yang bukan pekerjaanNya. Dan jangan pula menyalahkan Dia kalau harapan mu tidak terkabul. Mulailah hari ini hadirkan Tuhan di awal hari hidupmu.

22 Feb 23

Ef 4:2

Kunci sukses adalah sabar

Konteks teks: Paulus menasihati jemaat efesus agar tetap memelihara kesatuan dengan masing2 mau merendahkan diri dan juga sabar terhadap yang lain. Memang semua orang tidak sama dan ada yang kadang egois dan menyebalkan. Hal ini menghambat pelayanan tetapi membuka jalan bagi yang mau berjuang dan bertahan.

Refleksi: tugas yang sulit dan berat tidak selalu dapat dihindari. Demikian Orang menyebalkan dan membosankan tidak selalu juga mudah dihindari. Seperti Paulus berkata kuncinya ada dalam dirimu, tetap rendah hati dan sabar sambil menunjukan kepekaan untuk saling membantu. Respon mereka bukan urusanmu. Tapi kamu harus berjuang keras mempertahankan kesatuan dan jangan karena kamu hadir justru perpecahan timbul di dalamnya.

24 feb 23

Perut Ikan adalah zona nyaman dosa

Yun.2

Konteks teks: Yunus mengucap syukur dari dalam perut ikan kepada Allah. Ada situasi yang sungguh berbeda, kalau sebelumnya ia tidak taat sekarang Ia menjadi taat dan bersyukur bahwa Allah mendidik dengan hikmatnya. Menarik bahwa Allah bisa memilih orang lain, hamba yang keras kepala dididik dan diajar tetapi dalam kasih dan perlindungan. Selalu ada kesempatan yang Allah sediakan. Oleh karena itu, Yunus patut mengucap syukur.

Refleksi: Allah punya banyak alat dalam dunia, tetapi Yunus yang keras kepala tidak dibuangnya sama sekali. Bagi Allah, yang rusak bisa dibetulkan, yang kurang percaya bisa dibuat penuh kepercayaan. Proses Allah ajaib, jadi jika hari ini kami merasa terbuang karena terlalu keras kepala, mungkin kamu sedang diproses. Supaya kamu semakin percaya. Tetap berdoa dan bersyukur, Allah tidak pernah membuang seseorang, dengan kasih Ia sedang bekerja bagi kebaikanmu.

Selasa 28 Feb 23

Kel. 4: 23 jangan tahan diri

Konteks teks: Allah mengirimkan pesan bagi Firaun melalui Musa supaya raja tidak menahan rencana Allah. Ada ancaman yang tegas bahwa Allah akan mengambil anak sulungnya. Menarik bahwa seperti ada pertukaran nasib yang ditetapkan Allah.

Refleksi: Seringkali bukan situasi dan orang lain yang menahan seseorang pergi. Justru kadang karena dirinya sendiri masih mau tinggal. Tetapi ingatlah bagaimana Allah ingin menukar keselamatan anak sulungnya Israel dengan anak sulung Firaun. Jika Firaun menahan mereka dan tetap tinggal, maka dia akan kehilangan anaknya yang berharga. Jika demikian, biarkanlah dirimu pergi, ke tempat di mana seharusnya kamu pergi. Jangan memaksa Allah menukar berkatmu dengan orang lain, karena kamu berkeras hati untuk tetap tinggal.


Bulan ini Aku masih terus belajar tekun untuk membaca dan menulis pesan yang secara sederhana aku pahami dari teks Alkitab. Meskipun tidak selalu lengkap, tetapi ada syukur bahwa mimpi untuk mendapatkan beasiswa S2 terasa semakin dekat. Sambil belajar dan berdoa, aku percaya tidak ada yang tidak mungkin bagi pekerjaan Allah. 😇

Refleksi Nini Wole Bulan Januari 2023

 

Tema Januari :

Move On 2023

7 Jan 23

Mrk. 31:37 Tuhan menjadikan segalanya baik

Konteks teks: Orang tuli dan bisu dijadikan Yesus pulih dari sakit dan pertanda baik bagi segala macam kesulitan. Bahwa Yesus menjadikan segalanya baik. Ada kesan bahwa ada begitu banyak hal tidak baik dalam dunia, sakit penyakit, dosa dan ketamakan manusia yang membuat Yesus harus turun ke dunia. Namun ada janji yang digenapi, bahwa Ia akan menjadikannya baik. Mungkin tidak terlihat dan terbaca oleh manusia saat dalam penderitaan, namun Yesus terus bekerja.

Refleksi: Dapatkah Aku yang berdosa ini dijadikannya baik ? Kalau orang yang tuli dan bisu dapat mendengar dan bersuara, maka ijinkanlah aku yang berdosa ini juga bersuara ya Tuhan. Kalau Aku lemah dan tak berdaya, tanpa tangan Tuhan aku akan terus berada dalam gelap. Ulurkanlah tanganMu dan selamatkanlah Aku juga. 😇

8 Jan 23

Mat. 19:16-26 Tidak sempurna tapi cukup bagi Allah

Konteks teks : harta mengikat orang muda begitu kuat sampai ia tidak mampu melepasnya demi Kristus. Tp orang muda tadi punya niat untuk sempurna bagi Kristus. Masalahnya bukanlah pada hartanya, tp pada hatinya yang belum mampu meninggalkan harta dan menuntut kesempurnaan. Padahal kalau ia mau belajar dari Kristus, perlahan-lahan ia dapat mengabaikan harta dan tidak perlu sempurna. Sebab bukan sempurna yang diselamatkan. Standar Allah mustahil dimengerti tp bukan tidak mungkin Ia tidak menolong.

Refleksi: Kalau Yesus berkata lebih mudah unta masuk jarum dari pada orang muda kaya masuk surga, lalu apakah tidak ada sama sekali kesempatan bagiku ? Aku memang muda, katanya pintar dan kelihatan bertanggung jawab pada pekerjaanku, lalu mungkinkah aku egois karena masih mau yang lain lagi ? Sempurna tidak membawa aku pada Kristus. Tapi bagi Dia tidak ada yang mustahil. Ketuk saja pintu Bait-Nya.

9 Jan 23

Mat.14: 22-33 "Tuhan masih pegang"

Konteks teks: Petrus segera takut saat Yesus membiarkan dia berjalan sendiri dan akhirnya dia tenggelam. Menunjukkan bahwa tanpa tangan Yesus tak ada satu pun yang dapat bertahan dalam badai dunia. Tapi kekuatan diberikan Yesus saat ia berkata Dia masih pegang tangan Petrus. Takut pun hilang.

Refleksi: Jika Petrus yang berjalan bersama Dia, bahkan tangannya dipegang oleh Dia masih bimbang dan takut sampai jatuh tenggelam, bagaimana mungkin aku yang lemah ini bisa berjalan seorang diri ? Kalau bukan Tuhan yang menyediakan dan membuka jalan, dan memimpin tak mungkin aku bisa sampai di sini. Saat aku berteriak, Tuhan tolonglah Aku, Dia mungkin juga kesal dan bilang, Aku masih memegang tangan mu, Aku disampingmu mengapa kamu masih bimbang ? 😇

10 Jan 23

Yes. 11:3b Ukuran Tuhan

Konteks teks: Raja Damai yang dinubuatkan membawa perbedaan dalam cara manusia itu menilai sesamanya. Bahwa ukuran yang dipakai sama untuk semua orang. Tidak berbeda seperti yang digunakan orang terhadap sesamanya. Dia damai karena dia Adil

Refleksi:  hal biasa mengecilkan timbangan untuk diri sendiri lalu menambahkan timbangan untuk orang lain.Biarlah ukuran yang sama yang dipakai Tuhan untuk semua orang dapat menghibur hati. Bukankah ukuran Tuhan jauh lebih penting dari penilaian manusia? Karena mereka yang banyak berbicara juga sedang mempermalukan diri sendiri. Sebab keputusanNya bukan menurut kata banyak orang dan tidak sekilas pandang. Roh Tuhan ada pada-Nya. Hikmat dan pengertian jadi dasar bagi-Nya.

11 Jan 23 jangan munafik

Yer. 13:23

Konteks teks: Nabi mengungkapkan penyesalan bahwa kebiasaan berbuat jahat sangat berpengaruh dalam kehidupan orang Israel. Bahwa mereka akan selalu dianggap jahat meski sedang berbuat baik. Bahkan niat baik pun sering disalahartikan. Meski demikian yang dimaksud nabi adalah supaya setiap orang tetap dengan ketulusan melakukan apa yang baik menurut ukuran firman Allah.

Refleksi: Penilaian orang memang perlu untuk mengingatkan dan mengontrol diri, tetapi bukan itu yang menentukan perjalanan hidup seseorang. Lakukan segala sesuatu dengan ketulusan, rendahkanlah dirimu. Diam saja, Biar pekerjaan mu yang menceritakan siapa kamu.

12 Jan 23 Cintai janji Tuhan

Mzm. 119:140

Konteks teks: Pemazmur mengucap syukur atas keadilan Allah bahwa setiap janji-Nya selalu ditepati. Bahkan ia mengajak pembaca mencoba menguji janji Allah dan membuktikan sendiri bahwa tak ada satu pun perkataan Allah yang dibatalkan. Jika demikian seharusnya manusia tidak Perlu khawatir akan hidupnya. Bukan kah Allah selalu menepati janjinya?

Refleksi: Aku Tahu bahwa Janji-Mu sangat teruji. Namun aku sebagai hambamu belum mampu mencintai janji-Mu. Akibatnya setiap kali aku gagal, aku kecewa karena belum mengerti isi rencana Mu. Tapi satu harapan yang ada padaku, bahwa Aku harus kembali mencintai Janji Tuhan. Sebab janji Mu sangat teruji, perkataan Mu selalu terjadi Ya Tuhan. Jadilah pada ku menurut perkataan Firman Mu.

13 Jan 23

Ezr 7:10 Tekad yang jadi berkat

Konteks teks: Ezra belajar taurat dengan tekat yang kuat bahwa dimulai dari dirinya harus taat untuk membawa orang Israel taat pula pada Allah. Menarik bahwa sering kali manusia yang jadi pemimpin tidak semuanya mau memberi contoh dan teladan tetapi mau orang lain mengikutnya. Ezra menunjukan sikap rendah hati seorang pemimpin.

Refleksi: Seperti Ezra bertekad taat dalam meneliti Taurat Allah dan melakukan terlebih dahulu sebelum ditetapkan bagi umat Israel, maka hendaknya semua orang yang merasa ingin jadi pemimpin harus pertama belajar memimpin dirinya. Perkataanmu akan jadi kosong jika perbuatanmu juga tidak berisi teladan hidup. Tidak masalah tidak sempurna, asal kamu tekun belajar Firman Allah dan melakukan nya.

14 Jan 23

Mrk. 14:36 Kata Tuhan yang jadi

Konteks teks: Yesus dalam kemanusiaan berharap penderitaan dapat berlalu. Bukan berarti ia tidak mau menanggungnya melainkan ia menyampaikan betapa berat derita itu. Bukan ia tidak mau memukulnya tetapi ia membutuhkan kekuatan dari Allah. Tetapi inti permohonan itu, bahwa Yesus tidak memaksa.

Refleksi: Yesus memohon agar sekiranya derita salib berlalu, bukan Ia tidak mau memikulnya, menanggungnya dan atau Ia berencana melarikan diri. Ia tahu Allah berkuasa dan tak ada yang mustahil, tetapi biarlah Apa yang jadi perkataan-Nya yang terjadi. Demikianpun Jika kamu meminta kepada-Nya, jangan ada paksaan. Allah memberi menurut ukuran, dia tidak memberikan nasi basi dan air keruh untuk perutmu, bahkan Dia tidak membawa kamu ke dalam mulut singa. Ia justru sedang menuntun kamu ke hadiah besar di depan.

15 Jan 23

Yoh. 2:1-11 Kepedulian melahirkan mujizat

Konteks teks: Yesus menunjukkan suatu pembelajaran baru mengenai mujizat. Bahwa tidak menjadikan manusia pasif dalam mengharapkan mujizat. Justru Mujizat muncul saat mereka peduli pada krisis dan mau berjuang bersama. Dalam hal ini semua orang dapat mengadakan mujizat di dalam nama-Nya.

Refleksi: temukan konflik dalam persekutuan dan sampaikan kepada pihak yang tepat. Supaya persekutuan dapat dijaga bukan terjadi perpecahan. Hikmat ada padamu jika peduli, taat dan mau berkorban.

16 Jan 23

Mal. 4:2 Sayap dipulihkan

Konteks teks: Nabi menyampaikan bagaimana situasi yang akan terjadi ketika hari Tuhan itu datang. Menarik bahwa ia merujuk pada zaman kedatangan Yesus ke dunia. Bahwa hanya orang yang takut akan tuhan lah yang akan menerima pembaruan. Hal ini diumpamakan dengan sayap yang disembuhkan. Sayap membuat mereka dapat terbang, tetapi juga melindungi mereka. Oleh karena itu, mereka tidak perlu khawatir marabahaya.

Refleksi: Selama Kristus tidak menjadi milikmu, sayapmu akan terus patah dan tak berfungsi. Namun Kristus telah memilih engkau untuk membuat engkau dapat terbang lagi jauh mengejar segala harapan. Bahkan kekuatan sayapmu akan seperti burung rajawali, kamu akan dapat terlindung oleh karena kekuatan Allah. Jika demikian tetap takutlah akan Allah, supaya Surya kebenaran dan kesembuhan sayap mu tetap terjaga.

17 Jan 23

1 Taw. 4:9-10 apalah arti sebuah Nama

Konteks teks: Nama Yabes berarti pengeluhan. Sang ibu begitu kesakitan saat melahirkan dia. Namun nama itu diubah oleh Yabes menjadi sebuah doa. Bahwa semoga Allah membalikan keadaan. Bahwa nama hanya sebuah kata yang dipakai untuk mengenal, tapi tidak semua nama mencerminkan orang tersebut. Dalam harapan ini, Yabes percaya bahwa Allah akan mengasihi Dia dan mengubah hidupnya dari sakit menjadi berkat.

Refleksi: Apalah arti sebuah nama. Yabes berarti dilahirkan dalam rasa sakit. Tapi oleh Iman, Yabes mengubahnya menjadi doa, bahwa semoga Allah memberkati dan memperluas daerahnya, melindungi dia supaya kesakitan tidak menimpa dia. Artinya bahwa nama yang dianggap buruk pun dalam tangan Tuhan dapat dijadikan baik. Nama yang berarti sakit pun jadi berkat. Terserahlah apa arti nama mu, Allah punya rencana yang berbeda dan sempurna bagimu.

18 Jan 23

2 raja2 2:1-18 peninggalan Elia

Konteks teks: dalam kesedihan Elisa melepaskan gurunya Elia diangkat ke sorga. Menarik bahwa tiga kali ia ditanya dan 3 kali pula ia menjawab diamlah. Sesungguhnya ada sebuah kesedihan bahwa ia harus berpisah dengan orang hebat. Maka ia berharap dapat memiliki setengah saja dari kuasa Allah yang diberikan pada Elia. Menarik bahwa jubah Elia yang terjatuh menjadi media yang menyalurkan Roh itu. Bahkan Elisa memiliki kekuatan yang sama seperti Elia.

Refleksi: Allah menepati permintaan Elisa melalui jubah Elia yang terjatuh menjadi media saluran Roh Allah bagi Elisa. Murid yang setia dan rendah hati mendapat kuasa dari Allah untuk melakukan pekerjaan yang penuh kuasa. Padahal ia hanya meminta setengah, tetapi diberikan penuh melimpah. Jika demikian, mintalah apa saja kepada Allah, jika ia berkenan padamu, Ia pasti memberi dan mencukupi apa yang kamu butuhkan hari ini.

19 Jan 23

Yes 40:31

Kekuatan Bak Rajawali

Konteks Teks: Nabi menyampaikan nasihat sekaligus penghiburan kepada umat Yehuda, bahwa tiada Allah lain yang dapat memberikan pertolongan dan juga mendatangkan keselamatan. Justru mereka menerima kekuatan yang baru seperti Rajawali. Untuk umat Allah yang merasa telah ditinggalkan , mereka diajak untuk menantikan Tuhan Allah bertindak dengan memberikan mereka sayap rajawali yang baru, yang akan membawa mereka terbang lebih jauh.

 

Refleksi : Kadang persoalan membuat anda pun bisa patah semangat, merasa tidak ada lagi jalan keluar, tetapi ingatlah pesan firman Tuhan ini. Nantikanlah Dia dalam doa-doamu dengan setia. Ia akan datang dan membalut sayapmu yang patah. Bahkan membaharuinya supaya kamu dapat terbang jauh lebih mendekati mimpi besarmu. Tetap tenang dan nantikanlah Allah.

20 Jan 23

Lukisan Tentang Kuda Nil

Ayb. 40:18-19

Konteks teks: Ayub dinasihatkan Allah atas perilakunya yang menyalahkan segala malapetaka yang terjadi dalam dirinya. Meski ia tidak bersalah, namun ia diajar untuk merendahkan diri. Bahwa seperti Kuda Nil dilengkapi dengan Allah dengan kekuatan sehingga ia dapat aman bahkan dalam derasnya arus sungai nil. Namun, semua kekuatan itu bersumber dari Allah.  Dia dapat mengambilnya kapan saja. Oleh karenanya, tidak boleh seorang manusia meragukan pekerjaan Allah dan bagaimana Ia menjadikan segala sesuatu baik adanya.

Refleksi: adalah sulit memahami cara Allah memberikan kelebihan dan kekurangan. Namun yang paling mungkin dilakukan hanya dengan bersyukur. Sebab bukankah ia tidak meminta kau membayarnya ? justru kerap kali kau memakai anugerah itu dengan Cuma-Cuma untuk keuntungan dirimu sendiri ?? Lihatlah kamu juga diberikan kekuatan jauh melebihi kuda nil, asalkan kau membiarkan Allah bekerja bagimu.

26 Jan 23

Ayb 28:28

                                                                                                     Allah sumber Hikmat

Konteks teks : situasi yang dialami Ayub memang sulit diterima oleh semua rekan-rekannya terlebih keluarga Ayub yang sudah meninggalkannya. Bagi mereka Allah adalah seperti seorang yang tau berbalas budi. Jika diberikan kebaikan dan ketaatan serta hormat maka seluruh hidup akan damai pula. Mereka  tidak  mampu menerima ujian untuk memperkuat pengenalan mereka terhadap Allah. Menarik bahwa dibalik semua ketidakpahaman ini, solusi satu-satunya adalah tetap berada dekat Allah. Seperti domba yang dungu, diamlah dan dengar Allah yang penuh hikmat. Sebab hanya dia sumber hikmat yang melengkapi manusia untuk memahami keputusanNya.

Refleksi: kalau aku merasa pilihan yang diambil melukai engkau Tuhan, ajarlah aku merendahkan diri dan menurut kehendakMu. Sebab engkau Tahu berulang kali aku menyalahkan situasi yang kurang berpihak pada hidupku. Padahal semua yang diijinkan untuk ku nikmati bersumber dari hikmat yang engkau kerjakan dalam diriku.

27 Jan 23

Yeh. 48:30-35 Tuhan hadir di situ

Konteks teks: Yehezkiel menggambarkan pembagian 12 pintu gerbang menurut suku2 Israel dan menyampaikan bagaimana semua itu terjadi. Yaitu karena Allah mau hadir di kota Kudus itu. Menarik bahwa ada penekanan mengenai kehadiran Allah yang berdampak pada hikmat untuk mencegah konflik tetapi juga menjadikan tempat itu mengandung makna persekutuan bagi Israel.

Refleksi: Yehezkiel menyaksikan Kalau Tuhan hadir di situ, hikmat diberi, 12 pintu keluar disediakan dan Segala jalan dibukakan. Ini hanya dapat terjadi kalau Tuhan hadir di situ. Lalu jika demikian, jangan lagi menyombongkan diri, apapun usahamu, itu berhasil karena Tuhan. Atau jika belum berhasil, mungkin kamu belum mengundang Dia hadir di situ. Ingatlah, jika Dia hadir, apa pun soalnya, ada jalan keluar disediakan.


Tahun Ini, Aku memulai lagi membaca Alkitab secara acak, meskipun tidak berjalan setiap pagi. Tetapi aku bersyukur bisa melihat Wajah Tuhan dari Tulisan yang sempat kubaca. semoga memberkati para pembaca. 

Run To Semester 2 at CRCS UGM- Refleksi bulan Februari 2025

Shalom, Salam damai Kristus menyertai kita semua..... Puji Tuhan, refleksi bulan Februari tahun 2025 bisa kembali hadir lagi untuk melengkap...