Sabtu, 10 Juni 2023

Memaknai Panggilan : Mesbah Di antara Beth-El dan Ai



Refleksi Abram di antara Beth-El dan Ai (Panggung Vs Mesbah)
Kejadian 12: 1-9

Syalom, Para pembaca yang diberkati Kristus, hari ini kita akan belajar  bersama memperkuat panggilan Allah dari pengalaman iman Abram saat ia dipanggil Allah untuk menerima perjanjian dengan Allah. Bacaan ini, mungkin bukan hal yang baru lagi, sebab setiap orang Kristen mengenal Abram atau Abraham sebagai teladan iman pertama dari kitab Perjanjian lama. Mengapa ? Karena Abram adalah tokoh pertama yang dipilih oleh Allah sendiri untuk membentuk sebuah bangsa milik Allah. Apa yang membuat Abram spesial bagi Allah adalah sebuah rahasia dari kehendak-Nya, namun kita dapat menemukannya jika kita mencermati bagaimana respon Abram terhadap panggilan Allah.

Panggilan Abram adalah panggilan eksklusif-inklusif

Panggilan Abram adalah eksklusif artinya dari begitu banyak umat, hanya Abram yang special di mata Allah. Hanya Dia yang Allah panggil dengan namanya. Namun, tidak berarti panggilan itu akan tertutup bagi diri Abram saja. Karena itu, disebut eksklusif-inklusif artinya jelas bahwa harus di mengerti sebagai panggilan komunitas bukan sebagai panggilan Indifidu semata. sebab Abram hadir untuk Sara, Lot, pengikutnya dan bagi  semua bangsa. Sehingga tidaklah salah jika Allah kemudian mengubah namanya menjadi Abraham dalam arti yang jamak bahwa ia mewakili banyak orang yang percaya kepada Allah.

Panggilan Abram, Untung atau Rugi

Harus diakui bahwa setiap pilihan menghasilkan konsekuensi yang mau tidak mau harus diterima. Demikian pula dengan panggilan Allah atas Abram. Kitab Kejadian 12 mencatat bahwa Abraham harus kehilangan 3 Hal : Negerinya, Rumahnya dan sanak saudaranya  yang adalah Zona nyaman. Namun, di saat yang sama, Ia mendapatkan 3 hal: Bangsa yang Besar, Nama yang Besar dan Berkat yang Besar (catatan berkat yang besar “ siapa kutuk dia,  ia pula yang akan dikutuk” )

Panggilan Abram dan Responnya yang unik

Menanggapi panggilan Allah, Abram melakukan tanpa bertanya.  Abram tunduk dan taat pada perintah itu. Respon yang unik dari Abram adalah ia membangun sebuah mesbah dan menyebut nama Allah di sana. Latar belakang bangsa asing di Kanaan tidak mempengaruhi iman Abram. Ia berdiri di antara dua tempat bersejarah Bethel (Ibr: Rumah Allah) di sebelah Barat dan Ai (Ibr: Puing-puing/reruntuhan) di sebelah Timur. Apa artinya ini ? Abram menunjukan bahwa posisi ia berdiri adalah sama dengan realitas dunia bahwa diperhadapkan berkat di rumah Allah (Bethel) namun juga ada puing-puing (Ai) yang bisa menghantui perjalanan itu. Namun Abram dengan bijak merespon panggilan itu dengan menyebut Nama Allah di sana. Artinya, Abram menempatkan Allah sebagai Pengatur hidupnya. Allah yang akan memilih dan menuntun ke rumah yang jauh lebih nyaman dari rumahnya di Haran. Dan Dengan Iman, sekalipun ada reruntuhan/puing-puing (Ai) di masa depan, Abram tetap akan membangun mesbah dan duduk berseru kepada Allah. 

Lalu, bagaimana kita dapat memaknai panggilan Abram ini bagi panggilan Allah dalam diri kita di masa kini  ?

Para Pembaca yang diberkati Tuhan,  Perlu di ingat bahwa Panggilan Abraham bukan untuk berkat saja. Sebab hidup Abraham penuh berkat juga di haran, ada ternak, budak dan harta sebagai Zona yang nyaman. Namun kini Tuhan meminta kepada dia harus pergi ke negeri yang ia tidak tahu keadaannya. Apakah ada sumber air, apakah sumber rumput dan apakah nyaman. Namun niat dia mencari kerajaan sorga, bukan kerajaan dunia,  Kerajaan Allah bukan kerajaan manusia dan Abraham tau ini panggilan Tuhan bukan panggilan kekuasaan manusia. Panggilan Abram, menjadi kritikan bagi generasi milenial, apakah penggilan itu membawa pelayanan kita   dekat dengan Tuhan atau sebaliknya....? (lihat ayat 11)

Di zaman milenial ini,  baiklah kita belajar dari dua 2 sisi panggilan : yakni “PANGGUNG DAN MESBAH”. Apalah artinya :

         Panggung : membuat kita dipuji dan tepuk tangan sedangkan  Mesbah membuat kita sunyi gegap gempita

         Panggung : membuat kita senang sesaat sedangkan Mesbah mengerjakan sesuatu yg kekal

         Panggung : mencari kebanggaan sedangkan Mesbah mencari pengosongan diri

         Panggung : mendapati lampu yang menyoroti kita sedangkan Mesba hanya menyampaikan satu cahaya yakni Yesus yang bercahaya

         Panggung aku bisa dan aku mampu, sedangkan Mesbah : Aku adalah hamba

         Panggung : yang ditunjukan Ke-Aku-an sedangkan Mesbah : menunjukan kita bukan siapa siapa

         Panggung : rumah para bintang sedangkan Mesba : rumah Para Pelayan

Dari panggilan Abram ini dan responnya kepada Allah, lalu bagaimana dengan para pelayan milenial di masa kini ? Di manakah posisi panggilan kita ...? Apakah Mesbah kini dijadikan Panggung....? Ataukah kita  Berlindung dibalik Mesbah......?  Semoga Mesbah masi menjadi alat pelayanan bukan alat Kekuasaan. Tuhan Yesus memberkati.  Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Run To Semester 2 at CRCS UGM- Refleksi bulan Februari 2025

Shalom, Salam damai Kristus menyertai kita semua..... Puji Tuhan, refleksi bulan Februari tahun 2025 bisa kembali hadir lagi untuk melengkap...