Sabtu, 03 Februari 2024

REFLEKSI 2023 (MEI-JULI) RECEIVING GIFT :)

 Memandang kepada Tuhan, belajar dari-Nya, yang tidak mungkin pun terjadi. siapakah aku sehingga menerima begitu banyak kasih karunia ? Di luar sana banyak orang pintar, banyak orang rendah hati, banyak orang berduit dan punya kuasa, tetapi aku ini debu yang dibuang orang. debu ini diambil dan dibersihkan, dikenakan mahkota, bukan satu melainkan dua sekaligus. terima kasih hadiah 25 tahun berjalan bersama Tuhan, awardee OSC UKDW dan Beasiswa LPDP UGM. sungguh Tuhan teramat baik. 


REFLEKSI BULAN MEI 2023

RUN TO BIRTHDAY- AWARDEE OSD S2 UKDW

6 Mei 23

1 kor. 1: 26-31

Pandanglah ke atas

Konteks teks: Paulus menyampaikan suatu pernyataan yang keras untuk menguatkan Jemaat di Korintus yang hidup dalam berbagai tekanan sosial. Status sebagai orang percaya pada salib memang dianggap kebodohan tetapi ada kekuatan besar, dibandingkan memiliki hikmat tetapi tidak mengenal salib. Karena itu, setiap pengikut Kristus, diajak untuk memandang ke atas, bermega lah karena punya Dia yang disalib sebagai Pemilik segala sesuatu dan bukan bermegah karena memiliki dunia dan isinya.

Refleksi: Tidak ada pekerja yang pernah merasa cukup berhikmat, sebelum ia menjadi seorang yang mempekerjakan orang lain. Tetapi dalam pekerjaan Allah, kekurangan itu diterima, berilah dirimu diproses, dibentuk dan dijadikan bernilai bagi Dia. Jangan sibuk memandang dirimu di cermin sebab hanya kekurangan yang akan kau temui. Pandanglah ke atas di mana Dia ingin kamu bermegah karena memiliki Dia pemilik segala sesuatu. Lalu lakukanlah apa yang dikatakan Firman-Nya.

7 Mei 23

Mzm. 78:37-39

Allah menahan Diri

Konteks teks: asaf menggambarkan sejarah kasih setia Allah bagi Israel yang tegar tengkuk. Penekanan yang kuat disampaikan bahwa sedemikian berat pelanggaran mereka tetapi Allah tetap mengampuni kesalahan mereka dan menyayangi mereka. Allah menahan diri untuk memusnahkan bukan karena kuasaNya besar tetapi kasih dalam kuasa itu membuat Ia menahan murkahNya. Kedagingan Manusia begitu dimaklumi Allah dalam kasih-Nya.

Refleksi: Walaupun semua orang tidak peduli, dan membuat kamu tidak berharga. Atau bahkan jika kamu sendiri tidak lagi dapat menerima  dirimu, ingatlah Allah tetap peduli apapun, bagaimanapun dan siapapun kamu. Ia tidak menyerah denganmu. Jangan patah hati dan kembalilah setia pada Allah.

Rabu 10 Mei 23

Mzm 31

Gunung batu perlindungan

Konteks teks: Pemazmur memuji kuasa Allah sebagai gunung batu yang menyelamatkan dan tempat paling aman untuk berlindung. Ada kesan bahwa semua itu diberikan hanya bagi mereka yang takut Tuhan dan percaya.  Artinya tidak berlaku bagi mereka yang kurang percaya. Jika demikian orang yang masih ragu dan tidak mengandalkan kuasanya tentu akan kehilangan rasa aman tetapi khawatir setiap saat.

Refleksi: semua orang suka aman dan damai, tetapi tidak semua orang mendapatkan nya. Terlebih karena mereka tidak mau menaruh harapan dan kepercayaan kepada sumber rasa aman itu. Untuk apa kamu menyiksa diri dengan rasa khawatir dan putus asa, bawa semua rasa itu dan percayalah kepada Nya. Jangan menolak rasa aman dan damai yang Dia berikan padamu. Saat Dia membuat WajahNya bercahaya, maka kamu akan kehilangan semua rasa takut dan kecewa.

Kamis 11 Mei 23

Dan. 1: 6-17

Komitmen iman

Konteks teks: pilihan sulit dan berbahaya diambil Daniel dan kawan2nya untuk tidak makan makanan sisa persembahan pada dewa Babel. ada ancaman tetapi komitmen iman kepada Allah itu dinilai benar sehingga Allah mengaruniakan kesehatan lebih baik dari pekerja lain. Sebelumnya nama yang diganti tidak menjadi masalah bagi mereka karena itu tidak berpengaruh pada iman mereka.

Refleksi : Bukan perlakuan yang sama seperti kebanyakan orang yang mendatangkan kehidupan, meski berbeda, sendirian tetapi itu benar bagi Allah, maka sudah pasti kehidupan diberkati Allah bagimu. Komitmen iman jangan dianggap sepele dan bahan coba-coba. Jika mengaku anak Allah, tunjukan itu dalam komitmen iman, setia dan tekun. Tuhan pasti memberi perlindungan.

Jumat 12 Mei 23

Ayub. 42:2-6

Konteks teks: penyesalan Ayub disampaikan atas penilaian nya yang salah kepada Allah. Dalam pencobaan yang diterima ia menganggap dirinya benar dan meragukan kuasa Allah. Kesalahan Ayub sebagai orang beriman adalah ia kehilangan iman itu dan pengharapan kepada Allah. Meski demikian pemahaman yang benar tentang Allah hanya dapat Ayub temukan jika ia juga memiliki iman untuk percaya pada setiap karya Allah.

Refleksi: Tak semua yang buruk itu mendatangkan kematian. Tak jarang ada hal buruk yang mendatangkan kehidupan. Ayub telah menyaksikan nya bahwa meski ia tidak mampu memahaminya, tetapi yang tidak dimengerti itu membawa kehidupan yang jauh lebih baik di hadapan Allah. Jika demikian, dalam pergumulanmu, tak perlu khawatir berlebihan atas hal buruk yang menimpamu. Mintalah hikmat dari Allah, untuk membuatmu mampu memahami dan menerimanya. ๐Ÿ˜‡

13 Mei 23

Mzm 139

Tuhan menjadikan Ia memaklumkan

Konteks teks: Daud menggambarkan bagaimana kasih setia Allah yang selalu menemukan dia kemana pun ia berlari untuk sembunyi. Ia sadar bahwa Allah selalu memaklumi segala pilihan hidupnya sebab Allah yang membentuknya dan Ia mengenal segala sesuatu tentang dirinya. Dalam hal ini Daud sadar bahwa Dia adalah aib bagi Allah karena dosa nya. Karena itu ia tidak berhak meminta yang baik dari Tuhan. Tetapi justru dalam kesadaran itu, Allah mengasihinya dan begitu ajaib segala berkat yang disediakanNya bagi Daud dan keturunannya.

Refleksi: Tuhan tahu, Dia mengerti pikiranmu dari Jauh. Segala jalanmu Ia maklumi. Ia tahu kamu hanya debu, tetapi bersyukurlah untuk kejadianmu yang ajaib. Bukankah semua yang kau pinta selalu diberikannya jauh lebih sempurna? Lihatlah setiap hari bertambah banyaknya dan tak terhitung segala yang disediakan. Tetaplah di dekat Tuhan, jangan berpaling apalagi lari lagi. Dia mengenal dan memaklumi segala jalanmu.

14 Mei 23

Dan 1: 3-5

Yang tekun yang dipilih

Konteks teks: Raja nebukadnezar memilih setiap orang yang dianggap berpengetahuan untuk bekerja baginya. Setelah itu selama 3 tahun diajarkan agar menguasai budaya orang Kasdim. Artinya hanya yang cakap yang terpilih. Untuk itu, kecakapan tidak mungkin instan tetapi sebuah proses setiap pribadi yang sadar. Demikian Daniel, Sadrak, Mesakh dan Abednego dalam ketekunan belajar dalam pembuangan menjadi yang terpilih.

Refleksi: Setiap bejana yang sudah terisi bisa membuatnya dipakai untuk diisi sampai penuh. Sementara bejana yang kosong sering dianggap tidak bernilai dan diabaikan. Intensitas isi dari bejana tidaklah penting namun ia harus berisi baru teruji. Untuk itu, jangan biarkan bejanamu kosong dan posisimu terancam dalam dunia yang populer. Isilah dengan hikmat dan iman yang baik. Supaya di manapun kamu berada, kamu bermanfaat bagi sesama.

Senin 15 Mei 23

Mat. 25: 29-30

Gandakan talentamu

Konteks teks: seorang hamba dengan satu talenta dihukum oleh Tuannya. Sebab ia tidak mau menggandakan talenta pemberian tuannya. Sehingga sekarang ia tidak memiliki apa-apa untuk membuatnya dapat bertahan. Bagi sang tuan orang yang kosong kedua tangan lebih pantas ditiadakan karena tidak berguna. Artinya jelas bahwa setiap orang sesuai kemampuan selalu memiliki sesuatu tetapi faktanya tidak semua orang mau memanfaatkan nya. Akibatnya selalu kekurangan yang ia keluhkan.

Refleksi: jadilah hamba yang setia. Kenalilah dirimu, sesuatu yang kecil dan sedikit yang diberikan Tuanmu itu, gandakanlah. Jangan iri dengan mereka yang menerima banyak, sebab yang banyak justru harus memberi yang banyak pula. Sehingga tak ada seorang pun yang berkelebihan dan tak seorang pun yang kurang. Selamat melangkah, selamat menggandakan talenta, jadilah bernilai.

Rabu 17 Mei 23

2 Sam. 3:6-11

Konteks teks: Abner pengawal setia Saul dituduh menyukai gundik Saul oleh isyboset. Fitnah ini nampak sepele bagi anak Saul itu, namun ternyata telah sangat melukai Abner, karena mengingat semua yang telah dilakukannya bagi Saul dan keluarganya. Akibatnya Abner berbalik tidak setia lagi kepada Saul. Dan justru berbalik mendukung Daud. Menarik bahwa, tanpa mengecek kebenarannya, sikap Abner langsung berubah terhadap Saul dan keluarganya.

Refleksi: Sekalipun seribu kebaikan dan pengorbanan diberikan, mereka yang haus kekuasaan tidak akan merasa cukup. Bahkan kamu mungkin selamanya dicurigai. Oleh karena itu, bijaklah memilih kepada siapa kamu harus menaruh setia itu, jauh lebih besar kepada manusia yang lemah atau kepada Pemilik Manusia yang lebih berkuasa. Karena, sekali kamu belajar setia kepada Pemilik hidupmu, bukankah semua kesetiaan Nya sudah kamu terima ?? ๐Ÿ˜‡

Kamis 18 Mei 23

Kej. 48: 17-22  Cara Allah memberkati

 Konteks teks:  Yusuf merasa tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama dengan membiarkan Ayahnya Yakub memberkati si bungsuh Efraim. Ia mungkin mengingat konflik besar ayahnya Yakub dan easy saudaranya. Namun kali ini, Yakub menolak dengan menyampaikan bahwa inilah rencana Allah, meski sulung tidak menerima berkat dari tangan kanan seperti kebiasaan mereka, namun ia pun tetap menerima berkat dari Allah. Jadi tak ada yang dapat menahan berkat dengan cara Allah memberikannya.

 

Refleksi : seringkali cara Allah memberkati dianggap tidak baik jika tidak sesuai kebiasaan manusia. Bahwa mereka yang setia pasti dapat berkat jauh lebih banyak. Intensitas berkat bagi Allah tidak ditentukan status sosial dan perbuatan baik sebab Ia memberi menurut kasi setiaNya. Jika demikian, apa pun caranya, bagaimanapun bentuknya, terimalah itu dan bersyukurlah Allah mengasihi kamu dengan cara yang unik.

Senin 22 Mei 23

Yun. 1: 8-16

Stigma pembawa sial

Konteks teks: para awak kapal menuduh Yunus sebagai pembawa bencana. Sebab karenanya mereka mendapat badai besar. Menarik bahwa ada tawaran untuk Yunus memilih bukan menghakimi dengan suara masa terbanyak. Akhirnya mereka pun mendoakan dan bernazar bagi Yunus yang sudah memilih dibuang ke laut. Menarik bahwa ada persekutuan yang kuat meski berbeda agama.

Refleksi :

Saat ini tidak banyak orang memiliki sikap seperti para awak kapal. Justru banyak menganggap pembawa sial itu harus disingkirkan. Mereka menghakimi menurut suara terbanyak dan kejamnya tidak ada rasa belas kasihan apalagi untuk mendoakan mereka. Kerendahan hati yang ditunjukan para awak kapal adalah teladan universal dalam berbagai perbedaan iman, moral menjadi pemersatu.

Selasa 23 Mei 23

Yes. 8:1-10

Pengharapan yang salah membawa petaka

Konteks teks: Ahaz berpikir bangsa Asyur adalah Air yang dahsyat yang bisa menolong Yehuda keluar dari penindasan. Ia tidak mau merendahkan diri dan memohon pertolongan dari Allah. Menaruh harapan pada Asyur, dijawab oleh Allah dengan nama anak Yesaya: Maher Syalal hash Bash artinya perampasan yang tangkas/perampokan yang cepat. Maksudnya seperti air(Asyur) yang dasyat itu justru akan menghanyutkan semua harta benda bahkan nyawa mereka.

Refleksi: tidak semua orang yang punya kuasa boleh menjadi tempat engkau bersandar dan menaruh harapan. Sekalipun terlihat meyakinkan dan peluang mu besar untuk menang. Jangan lupa suara Tuhan diperdengarkan kepada mu melalui firman-nya. Andalkan Tuhan lebih besar dari dirimu sendiri dan mereka yang punya sendok emas dimulutnya. Rendahkanlah dirimu, Tuhan lebih jago dan hebat dibandingkan siapa pun untuk mewujudkan harapanmu.

24 Mei 23

Zakharia 5:5-11

Allah menjauhkan kejahatan

Konteks teks: penglihatan yang dinyatakan kepada Zakharia tentang gantang yang bermakna kejahatan seluruh bangsa itu. Menarik bahwa ada seorang perempuan yang duduk nyaman di dalamnya. Artinya sangat jelas bahwa kejahatan membuat manusia merasa nyaman di dalamnya. Hal ini bagi Allah patut dihalau dari umat-Nya. Oleh karena itu, dua perempuan lain yang bersayap didorong oleh nafas Allah membawa gantang itu ke Sinear, Babilonia untuk hidup di sana. Allah memisahkan yang jahat dari umat karena cintaNya yang besar.

Refleksi: Manusia memang lemah, tidak mampu ia keluar dari kejahatan tanpa pimpinan Tuhan. Dosa sering kali membuat nyaman dan manusia sulit berpaling darinya. Tetapi ingatlah Allah berkuasa membalikan keadaan. Datanglah dan biarkan dia menghalau itu dari hidupmu.

25 Mei 23

Mrk. 13:10-11

Beritakan lah Injil

Konteks teks: Yesus memperingatkan para murid tentang bahaya menjadi seorang pemberita Injil. Nyawa mereka terancam oleh para penguasa. Namun betapa pun buruk situasinya mereka tetap harus berbicara. Sebab bukan dari diri mereka sendiri pemberitaan itu melainkan Roh Kudus yang akan berkata-kata.

Refleksi: situasi yang terlihat baik tidak selalu berarti aman, dan sebaliknya. Tetapi kebenaran firman tidak boleh tertunda karenanya. Ingatlah, setiap kali kamu menyaksikan kebaikan Tuhan kepada orang lain, Roh Kudus ada di sana. Dia berkata-kata supaya mereka mengerti sebab siapakah kamu sehingga bisa memenangkan jiwa seseorang untuk percaya kepada Nya?

26 Mei 23

Mzm. 28

Konteks teks: Pemazmur membagi bagian teks ini menjadi dua bagian yakni pertama Seruan permohonan dan ucapan syukur seolah-olah telah dijawab oleh Allah. Menarik bahwa ada harapan dan iman yang kuat bahwa Allah pasti memberi jawaban. meski belum menerimanya ia yakin pasti menerimanya. Sikap ini pula yang diajarkan Yesus bahwa berdoalah seolah-olah kamu telah menerimanya.

Refleksi: sesaat lagi kamu akan menerimanya karena itu jangan menunda mengucap syukur kepada Tuhan Allah yang memberikannya. Apa pun pemberian itu, yakinlah itu terbaik bagimu. Sang Bapa tahu apa yang diperlukan anak-Nya dan memberi tepat pada waktu-Nya.

27 Mei 23

1 Taw. 14:13-17

Tuhan pemimpin hidup

Konteks teks: melawan bangsa filistin adalah suatu kemustahilan bagi banyak bangsa Timur kuno.. hal ini karena mereka sangat kuat dan ahli dalam peperangan. Namun saat Daud bertanya, Allah bertindak. Justru strategi Allah menjadi sebuah kunci kemenangan Israel. Artinya semua karena Tuhan yang memimpin sehingga ada hal baik yang diperoleh.

Refleksi: kadang kala, setiap cerita suka dalam hidup dianggap sepele karena diri sendiri. Tetapi cerita susah selalu dipakai untuk menyalahkan Tuhan. Padahal baik susah maupun suka, bukankah Allah yang memimpin. Lihatlah dan bertanyalah pada Dia, ia akan mendatangkan rasa takut kepada mereka yang mencoba menantangmu.

28 Mei 23

Kis. 2:1-21

M.J.N : Roh Kudus berkarya untuk di mengerti .

Konteks teks: Peristiwa Pentakosta Yerusalem menjadi sebuah mukjizat besar, saat lidah api membuat para rasul berkata dalam banyak bahasa yang bukan bahasa ibu mereka. Menarik bahwa meskipun demikian, bahasa itu dimengerti oleh para pendenga. Artinya bahasa Roh adalah agar bisa penginjilan terbuka bagi semua orang. Namun bahasa adalah bukan bahasa kesombongan agar tidak dikacaubalaukan oleh Allah seperti di Babel. 

Refleksi: 1. Roh Kudus berbicara dengan bahasa yang dimengerti semua orang. Karena itu, ujilah setiap bahasa Roh dan maknai itu bahwa Ia mau kamu mengerti dan melakukan kehendak-Nya.

2. Gereja perlu memaknai Pentakosta sebagai menurunkan Allah untuk hadir menolong dalam pergumulan sosial di jemaat dan masyarakat. 

3. Kesetaraan yang dibangun dalam banyak bahasa, mempersatukan jemaat untuk terlibat dengan pergumulan gereja.

4. Menghadirkan kebaikan selalu ada tantangan. Oleh karena itu, mintalah Roh Allah menguatkanmu. Supaya kamu tidak menghakimi domba-domba sebab domba tetap putih, gembala lah yang memiliki banyak warna.

REFLEKSI BULAN JUNI 2023

RUN TO GOD'S PLAN : AWARDEE LPDP UGM

3 Juni 23

Mzm. 46:1-5

Oelbiteno: Syukur lepas Kabung

Konteks teks:

Penulis Mazmur menggambarkan bagaimana Allah menyediakan kota Yerusalem, gunung Sion sebagai tempat perlindungan yang aman dan sudah terbukti. Berbagai macam ancaman bangsa-bangsa lain tidak mampu menembus kota benteng Allah. Oleh karena itu, sekalipun alam berubah, Tempat itu masih tetap aman, yakni jika Tuhan ada disana.

Refleksi: Percayakah bahwa sekarang pun di dalam duka, Allah masih terbukti sebagai tempat perlindungan? Ia mungkin mengambil tetapi Ia tidak meninggalkan kosong. Ia memeluk dengan kasih-Nya sehingga duka dapat dipikul dan terasa ringan. Percayalah Dia akan memberi penghiburan yang sejati.

4 Juni 2023

Matius 28: 16-20

M.J.N

Konteks teks: keraguan yang ditunjukkan oleh para murid menunjukkan bahwa relasi yang karib tidak selalu menjamin adanya kepercayaan. Mereka yang ragu-ragu menolak menyembah Dia sebagai Tuhan yang akan segera memberikan misi pekabaran Injil. Dengan demikian mereka tentu akan menolak perkataan Yesus juga nantinya. Menarik bahwa mereka tidak ditolak, tetapi Yesus tetap menyampaikan perintah itu. Jadi murid, baptis dan diajar. Kuncinya mereka mau melakukan sebab Dia tetap menyertai.

Refleksi:

Kalau Injil adalah kabar baik, kenapa menolak menyampaikan kabar baik itu? Jangan menolak kepercayaan untuk jadi para pekabar baik, dan menerima menjadi para penyebar kabar tidak baik/hoax.  Renungkanlah kuasa dari kabar baik hanya akan nyata jika ditunjukan dalam perilaku.

1. Ketidakmampuan diberkati oleh karena kesetiaan. Tetap setia, Allah menyertai dan memberi kekuatan. Kesetiaan artinya taat pada aturan.

2. Orang percaya jangan angkat tangan dan lipat tangan. Jangan hanya berkati orang dan doakan orang. Keluarlah dari zona nyaman mu dan jumpailah mereka untuk lakukan kabar baik itu. Supaya kuasa itu bisa dinyatakan

3. Percayalah jika semua mampu melakukannya, maka Tuhan pasti akan menyertai sampai pada akhirnya. Lakukanlah dengan kekuatan Tuhan.

12 Juni 23

1 Taw 13:9-14

Taat dan diberkati.

Konteks teks: kematian Uza dianggap sebuah kedasyatan yang tidak adil bagi Daud dan semua orang yang ikut memindahkan tabut perjanjian. Mereka semua berpikir dari kebiasaan manusia bahwa melanggar aturan untuk tujuan baik menurut mereka adalah kebenaran dan butuh apresiasi. Tetapi Allah justru membunuh sikap tidak patuh yang ditunjukkan oleh Uza. Menarik bahwa ada Obed Edom yang dengan taat menerima tabut itu ditempatkan di rumahnya dan ia diberkati. Jadi Allah mau mereka belajar untuk taat pada aturan Allah.

Refleksi: Orang Yang Taat yang diberkati. Ingat bahwa tidak ada kebenaran di balik ketidaktaatan pada kehendak Tuhan. bahkan latar belakang tidak menyelamatkan. Lihatlah Uza anak imam Abinadab yang mati karena tidak taat, dan coba lihat Obed-Edom yang seorang imam Lewi tapi diberkati karena ketaatannya. Untuk itu, lakukan bagianmu dan dengarlah suara Tuhan jadi petunjuk hidupmu.

13 Juni 23

Sehati sepikir di dalam Tuhan

Konteks teks: Situasi filipi dan bahaya Perpecahan yang ada dinasihatkan Paulus bahwa harus mau berkorban. Mengutamakan persatuan dan persekutuan. Penekanan pada merendahkan diri adalah hal yang sangat penting.

Refleksi: belajarlah untuk memberi tanpa memperhitungkan. Talenta, status sosial, keadaan ekonomi dan sebagainya. Berikanlah yang terbaik bukan untuk mencari pujian bagi diri sendiri. Tetapi arahkanlah itu untuk membangun persekutuan yang ada dalam Kristus.

14 Juni 23

Kel. 35:30-35

Dipilih untuk tugas khusus

Konteks teks: Besalel dan aholiab dipilih berdasarkan keahlian khusus mereka. Tidak hanya itu, mereka diperlengkapi dengan Roh Allah. Sehingga pekerjaan rumah Allah dapat berjalan dengan baik. Menarik bahwa mereka adalah yang diberkati dengan talenta dan bakat luar biasa yang sudah Allah persiapkan untuk tugas khusus.

Refleksi: ketahuilah setiap orang diperlengkapi dengan keahlian juga, dan mereka mampu jika diberikan kepercayaan untuk melaksanakan tugas khusus itu. Oleh karenanya dalam proses ini, mintalah Roh Allah tetap ada dan memimpin setiap orang yang dipakai dalam pekerjaan pelayanan yang ada. Sehingga orang-orang yang diangkat dan dipercayakan Tuhan akan diperlengkapi dalam menjalankan tugasnya.

18 Juni 23

Mat 7:12-14

Murid Kristus hidup saling menghargai

 

Konteks teks: Yesus mengajarkan para murid untuk memahami taurat secara sederhana. Bahwa seperti mereka ingin diperlakukan maka demikian pula mereka harus memperlakukan orang lain..menarik bahwa Yesus tau tidak semua orang mampu dan mau melakukannya. Sehingga ia menggambarkan dengan ilustrasi jalan yang lebar dan sempit. Jadi ada tantangan tetapi ada harapan dan kemenangan bagi yang setia mengikutinya.

Refleksi: walaupun tidak mudah, tetaplah berlaku baik, karena kamu sudah menerima yang baik dari Tuhan. Ingatlah serta ujilah Pekerjaan mu, sudahkah yang terbaik kau berikan untuk Tuhan lewat sesamamu ??

25 Juni 23

Gereja sebagai komunitas penyembuh

Fil. 1:8-22

Konteks teks : Paulus tau bahwa ada relasi yang buruk antara filemon dan hambanya onesimus. Bnd. Ay.15-16 menunjukkan ada persoalan dan karena itu Paulus menjadi jembatan untuk keduanya. Oleh karena itu Paulus meminta dengan kerendahan hati agar filemon mau menerima kembali. Paulus juga tau bahwa tidak mudah, ia tidak mau filemon merugi atas segala perbuatan hambanya itu, sehingga meski dalam penjara ia bersedia menanggung segala hutang onesimus. Menarik bahwa ada yang dikorbankan untuk menjadi jembatan..

Refleksi: dalam situasi yang buruk, ingatlah untuk tetap diam saat marah, diam saat tidak didengar dan diam untuk mendengar. Tetapi ingatlah untuk bersuara juga bagi mereka yang terus berisik.  Ingatlah untuk menjadi jembatan yang baik, harus ada yang dikorbankan. Entah itu korban perasaan, dimarahi dan dibenci atau harus korban harta untuk memediasi. Tapi perpisahan adalah sinyal untuk segera bersuara dan pulihkan relasi yang rusak. Ajarlah diri mu demikian: Seseorang yang memaafkan tidak selalu menerima kembali. Tetapi seseorang yang mengampuni pasti menerima kembali. Mengapa? karena dia sadar dirinya yang paling bersalah dan HITAM pun selalu diampuni dan diterima kembali oleh Yang PUTIH.

Jadikanlah dirimu sebagai alat penyembuh, yang pertama menyembuhkan dirimu dan kemudian orang yang ada di sekelilingmu. TYM ๐Ÿ˜‡

29 Juni 23

Ulangan 31 : 1-8

Konteks teks: Musa yang telah berumur 120 tahun menyadari bahwa sudah waktunya ia berhenti sebagai pemimpin bangsa Israel. Ia juga tau bahwa karena kesalahan sebelumya ia tidak diperkenankan Allah untuk memasuki tanah perjanjian. Menarik bahwa bangsa itu berharap yang merintis dan menemani proses itu harus ikut menikmati hasilnya. Namun, Kehendak Allah menentukan hal yang berbeda. Bahwa tidak masalah karena ada Yosua sebagai pengganti.

Refleksi: terkadang dalam persekutuan peran seorang pemimpin cukup besar. Kharisma sebagi pemimpin mempengaruhi relasi dengan yang dipimpin. Yang menjadi soal adalah karena itu Akibatnya banyak persekutuan tidak mampu menerima perubahan. Jika ada regenerasi struktur misalnya, sering menimbulkan kelompok pro dan kontra. Tetapi dalam pelayanan yang harusnya diutamakan adalah Allah yang menuntun semua proses itu. Jadi jangan enggan untuk meninggalkan pekerjaanmu jika sudah waktunya engkau pergi. Akan ada yang diutus untuk melanjutkan yang baik yang kau tinggalkan.

Jumat 30 Juni 23

Pemimpin harus berlaku benar

2 Raj 21:10-16

Konteks teks: Manasye raja Yehuda dihukum karena perilaku kejinya membunuh dan membawa bangsa Yehuda menyembah berhala. Menjadi raja di usia muda 12 tahun tentu ia belum mampu mengambil keputusan sendiri dan banyak tua-tua yang menjadi penggerak baginya. Sebagai raja boneka di usia muda. Padahal ayahnya Hizkia adalah orang benar, namun tidak berlaku bagi Manasye. Sikap pemimpin seperti Manasye mendatangkan kesesatan bagi seluruh bangsa itu.

Refleksi: Jika pemimpin tidak kompeten ia mudah diatur oleh orang lain. Namun jika ia kompeten tapi tidak dekat dengan Tuhan, ia dapat mengatur orang lain menurut kehendaknya sendiri. Manasye adalah gambaran buruk raja yang tidak kompeten dan tidak juga dekat dengan Tuhan. Oleh karena itu, siapa pun yang bermimpi menjadi pemimpin, ingatlah untuk dekat Tuhan terlebih dahulu, maka kompetensi mu akan ditingkatkan tetapi kasihmu juga akan semakin bertambah.

REFLEKSI BULAN JULI2023

RUN TO GOD'S PLAN: PREPARE TO PB UPI BANDUNG

1 Juli 23

1 Sam 15:22-23

Dengarkanlah Suara Tuhan

Konteks teks: Samuel menyampaikan pesan Allah bagi Saul, bahwa Allah telah menolak dia menjadi raja Israel. Allah kecewa karena Saul yang telah dijadikan besar oleh Allah, justru tidak lagi mau mendengarkan suara-NYa. Ia mengambil keputusan sendiri dan berpikir bahwa ia bisa mendapatkan hati Allah lewat banyaknya persembahan dan korban. Bagi Allah, tidak ada persembahan yang cukup layak selain diri yang mau mendengarkan.

Refleksi: sering kali orang dapat berpikir bahwa pengorbanan apa pun bentuknya adalah sikap tunduk pada Allah. Tetapi Samuel menunjukan bahwa Allah tidak meminta apa pun selain sikap mau mendengar. Bukankah semuanya Tuhan punya, mengapa kamu berpikir bisa menyuap dia dengan uang mu? Bakatmu? Atau tahtamu? Jika dia mau Dia dapat mengambilnya sendiri. Dengarkanlah Suara Tuhan supaya kamu tetap melihat berkatNya.

8 Juli 23

Yer. 17:14-18

Konteks teks: tekanan pelayanan nabi diantara bangsa yang tidak percaya membuat Yeremia berseru kepada Tuhan. Ia tahu bahwa Allah tetap mengasihi dan tidak berubah sekalipun umat Nya terus berpaling pada dosa. Dalam keluhan ini bukan membalas jahat sesuai yang diberikan kepada nya tetapi justru ia berseru agar Allah mengampuni mereka. 

 

Refleksi: meskipun terdesak oleh beratnya tugas pelayanan mu jangan sekali-kali menyangkali dirimu sebagai hamba Tuhan.  Tetaplah doakan mereka supaya bertumbuh dalam iman. Ingat itu tugasmu. Lukamu bukan urusan mereka tetapi Tuhan yang akan mengurusnya. Dia akan memulihkan nya. Tetap tenang dan selesaikan tugasmu.

9 Juli 23

Yer 18:1-12

Beri diri untuk diproses Tuhan.

Konteks teks: dalam situasi bangsa Israel yang berdosa, Yeremia sebagai nabi bergumul dengan Allah sekiranya Allah dapat mengampuni mereka dan menerima mereka kembali. Menarik bahwa apa yang dianggap oleh Yeremia ini sudah diketahui Allah dan bahkan jauh melampaui apa yang dipikirkan oleh Yeremia. Allah menunjukan bagaimana Ia bekerja selama ini dengan seorang tukang Periuk. Ada ukuran, ada aturan dan tanah liat itu mudah dibentuk tetapi mudah juga dihancurkan karena pengaruh cuaca dan waktu pemakaian. Menariknya, tidak ada bejana yang dibuang. Sekalipun sudah rusak Allah mengumpulkan serpihannya dan membentuk yang baru.

Refleksi : Bagaimana dengan dirimu? Jadi bejana seperti apakah kamu selama ini? Apa pun yang menjadi isi dari dirimu, ingatlah tetap menjaga ia bersih dan tahan lama. Kebaikan hatimu jangan berubah karena waktu mu yang sudah lama. Tetaplah menjadi bejana yang bermanfaat. Jangan khawatir masa mu berakhir. Kalau pun itu datang, Tuhan akan membentuk kamu jadi bejana untuk mengisi sesuatu yang baru lagi. Tetap tenang dan tuntaskan tugas mu sebagai bejana saat ini. Nantikanlah Tuhan mengubah kamu jadi baru.

1. Kamu adalah bejana tanah liat di tangan Tuhan. Tuhan pakai kamu untuk tujuan yang mulia. Untuk itu berilah dirimu diproses.

2. Yang berdosa dan bersalah selalu diampuni dan dipulihkan Tuhan. Bersyukurlah dalam penyesalan mu untuk rangkulan Tuhan supaya kamu berubah. Dia tidak hanya berurusan dengan masa lalumu tetapi ia mengatur masa depanmu.

16 Juli 23

Yoh. 13:1-6

Pelayan harus melayani

Konteks teks : di akhir masa pelayanan dan menuju jalan penderitaan yang harus diterima, Yesus kembali menjadi kontroversial. Membasuh kaki untuk jabatan seorang yang dianggap guru dan bahkan Tuhan adalah tidak pantas dilakukan. Penolakan Petrus menjadi bukti kuat mereka tidak mau menerimanya. Menariknya, ada makna mendalam dari sikap itu, bahwa pelayanan adalah dimulai dengan merendahkan diri. Sikap seorang pelayan dan hamba adalah bukan sekedar kata tetapi nyata dalam tindakan. 

Refleksi: Menjadi pemimpin dengan Visi Yesus menjadi contoh bukan pada kedudukan tetapi pada mendatangkan kebaikan bagi semua orang. Ia tidak menuntut tetapi menunjukan teladan terlebih dahulu. Pemimpin perlu inisiatif untuk menyelamatkan. Tantangan ketidaktersediaannya pemimpin yang ideal hari ini, menjadi urgensi dalam pelayanan. Belajarlah untuk menjadi Pemimpin yang melayani, siap untuk dibaharui dan membaharui kehidupan dan pelayanan mu.

23 Juli 23

Ezra 3:8-13

Sehati untuk bersyukur dan bekerja

Konteks teks : membangun kembali kota Yerusalem setelah kembali dari pembuangan tidaklah muda. Namun dengan iman mereka membangun bait suci terlebih dahulu. Menarik bahwa dalam situasi itu para imam mengenakan pakaian kebesaran yang biasa khusus dipakai hanya untuk mempersembahkan korban dalam bait. Namun mereka tidak sungkan untuk turut bekerja. Suara tangisan tanda syukur dan kesedihan tidak mampu dibedakan melainkan dijadikan satu kesatuan iman bagi umat Yehuda.

Refleksi: dalam ungkapan syukur yang sama. Pergumulan perjalanan jemaat yang ke 60 tahun menjadi tanda bahwa tidak mudah untuk membangun di usia yang senja. Tidak berarti sudah terlambat. Dengan iman, ada suara tangisan dan syukur menjadi wujud iman bahwa Tuhan masih akan ada disini. Dia akan menyertai dan meletakan proses pembangunan rumahnya hingga selesai. Persekutuan sebaiknya juga tidak diabaikan melainkan dijadikan sebagai inti dari pembangunan ini.

24 Juli 23

Yunus 3:1-10

Pengakuan membatalkan murka Allah

Konteks teks: pengakuan bangsa Niniwe atas keberdosaan mereka dengan berkabung dan duduk di dalam abu, menjadi sebuah pertobatan masal bangsa itu. Bahkan Raja mengajak semua umat bertobat dan berpuasa bersama ternak mereka. Menarik bahwa mereka semua tunduk dan taat pada perintah itu, dan Allah tergerak hatinya dan membatalkan hukuman untuk membinasakan mereka.

Refleksi: bertobat mungkin tidak selalu mudah jika berhadapan dengan kenyataan hidup sehari-hari. Tetapi, akuilah segala kelemahan itu dan biarlah Dia memberi kekuatan kepada mu untuk melaluinya. Hanya Tuhan yang bisa mengangkat kelemahan mu dan mengampuni segala dosa mu. Percayalah sekalipun kamu berdosa, nilai mu tidak berkurang.

26 Juli 23

AMS. 3:27-35

Doing your best

Konteks teks: Hikmat yang ditekankan oleh Pemazmur dalam bagian ini adalah tindakan nyata. Menarik bahwa ada himbauan untuk tidak boleh egois menolong sesama. Menahan kebaikan adalah sebuah kesalahan, artinya tindakan kemanusiaan bukan menjadi sebuah pilihan dan butuh pertimbangan melainkan hal yang urgent dilakukan. Sering kali justru umat suka memberi dengan harapan menerima dan memberi supaya mengalami keuntungan. Selain itu, mereka yang menerima bantuan hendaknya jujur dan tidak dikuasai iri hati.

Refleksi: kehidupan dengan sesama mestinya tidak menjadi soal jika semua orang tidak lagi egois untuk dirinya. Lakukan yang terbaik bagi orang lain, jika kamu mampu melakukan. Kalau pun ia memanfaatkan kenaikan mu, jangan kecewa tetap tulus beri yang terbaik. Tuhan memerlukannya, supaya wajah Tuhan masih bisa dilihat oleh orang lain melalui kehadiran mu. Biarlah iri hati menguasai mereka yang tidak pandai bersyukur. Tenangkanlah hatimu dan berikan yang terbaik sebagai ungkapan syukur mu bagi Tuhan. Jika motivasi mu benar dan tulus, tak perlu khawatir, Tuhan di pihakmu. ๐Ÿ˜‡

28 Juli 23

Roma 15:1-13

Konteks teks: jemaat Roma yang terlalu banyak mengalami penindasan membuat Paulus mengingatkan mereka yang kuat harus  menguatkan yang lemah.  Dalam menguatkan seorang yang lain, memang harus ada yang hilang, yaitu egoisme untuk diri sendiri. Supaya benar nyata kepedulian itu diberikan, maka motivasinya harus benar bahwa itu karena Kristus sudah menerima bahkan melupakan segala yang buruk yang sudah mereka lakukan.

Refleksi: dalam pelayanan penolakan adalah bagian dari kehidupan. Tak perlu kecewa untuk menanggapinya. Justru pelajaran untuk melihat apa yang bisa diperbaiki. Selanjutnya ingatlah jika motivasimu benar maka berjalanlah terus. Janji penyertaannya akan mendampingi  supaya pelayanan itu menjadi berkat bagi yang tulus menerimanya. Adakah kamu yakin motivasi pelayanan mu sudah benar?? Kalau belum jujur dengan diri sendiri bagaimana mau berlaku jujur dengan orang lain.

29 Juli 23

Mzm 49: 1-16

"Jangan selalu berbangga diri"

Konteks teks: Pemazmur mengajak pembacanya untuk memahami hakikat dari kebahagiaan yang terlalu berlebihan. Setiap orang yang melupakan hikmat Allah dan mengandalkan kekuatan perkataannya sendiri tentu akan segera menemui maut dalam hidupnya. iman yang mati mendatangkan kematian harapan dan berujung pada kematian fisik. Dalam hal ini, tidak perlu ada yang dibanggakan berlebihan, semua harta tidak memberi pertolongan pada hari Tuhan. Justru yang mau dekat Tuhan dan memberi telinga mendengar akan diselamatkan pada akhirnya.

Refleksi: Berbanggalah karena Pemilik dan Pemberi hidup menerima kamu. Jangan berbangga karena dunia mendukungmu, jika telingamu masih tertutup pada suara hikmat Nya maka sia-sialah usahamu untuk bertahan. Tetapi jika kamu mau mendengar maka hari di mana kamu terdesak, itulah yang akan menolong mu. Bukankah, Ia berjanji, sampai dunia orang mati pun melingkupi, dia akan menarik kamu keluar dari sana.

30 Juli 23

Ams. 2:1-22

Pendidikan untuk mendapatkan Hikmat

Pengangar : ketulusan, kejujuran dan keadilan tidak bisa diperjualbelikan. Tetapi ketulusan, kejujuran dan keadilan juga bisa terganggu karena tuntutan hidup pribadi dan dalam keluarga. Jika demikian bagaimana anda harus merespon tantangan bagi ketiga hal ini ?

Konteks teks: dalam usia muda, Salomo mengagungkan perempuan, di usia dewasa ia berbicara mengenai waktu, dan di usia senja ia menitipkan ajaran hikmat bagi keturunannya. Bahwa hikmat tidak mudah ditemukan tetapi dapat dilatih. Orang bisa tulus, jujur dan adil hanya jika ia mau melewati waktu untuk dilatih dalam proses hidup. Hikmat memberi seseorang pertimbangan untuk mampu menempatkan diri sesuai waktu dan situasi, kapan harus berbicara untuk membungkam yang suka berbicara dan kapan harus diam untuk memahami apa yang orang bicarakan.  Intinya, hikmat tidak membuat orang dirugikan dan diri diuntungkan. Tetapi kebenaran dan keadilan yang dimenangkan.

Refleksi: mulailah hari ini, lakukan kejujuran, ketulusan dan keadilan. Walaupun waktumu sedikit untuk menghasilkan 1 potong Roti bagi anakmu, tetapi percayalah remah-remah roti yang sedikit itu akan mengenyangkan keturunan mu di hari esok.

Jadilah berdamai dengan diri. Jadilah pasif sementara, dengan mengingat hal ini: jikalau kamu tidak mampu menolong seseorang, jangan larang orang lain menolong nya. Jikalau kamu tidak mampu meringankan beban seseorang jangan jangan menambah bebannya dengan menghasut orang supaya Jangan membantunya. Jadilah pasif yang bermanfaat dan bernilai bagi sesama.

 

31 Juli 23

Mzm. 16:1-3

Konteks teks: ungkapan doa dari Pemazmur menjadi kesaksian hidupnya. Ia tidak memegahkan diri dan menganggap paling benar. Tapi ada kerendahan hati, bahwa baginya semua orang punya nilai yang berharga, terlepas dari segala perbuatan tidak benar yang mereka lakukan. Meskipun demikian ada satu keyakinan iman, bahwa hanya Tuhan yang maha baik dan tak dapat dibandingkan dengan manusia kudus lainnya. Dalam hal ini, Pemazmur mengakui Tuhan tetapi sekaligus menerima sesama secara setara.

Refleksi: kadang orang yang merasa dekat dengan Tuhan, tidak lagi menghargai sesamanya. Bahwa mereka hanya orang biasa yang tidak punya kedekatan yang karib dengan Tuhan seperti dirinya. Sifat ini adalah bentuk kesombongan rohani yang lupa bahwa ia tidak boleh menghakimi sesama. Bahwa semua orang harusnya diterima bukan karena kemanusiaan, status sosial dan materi yang dimiliki, tetapi karena bercermin dari Allah yang baik yang sudah menerima semua orang termasuk kami.

 

TAHUN 2023 PENUH BANYAK BERKAT, SEKALIPUN AKU TIDAK MENYELESAIKAN TULISAN INI DENGAN SEMPURNA TETAPI DIA MENYELESAIKAN BANYAK HAL BAGIKU. MULAILAH KENAL TUHAN DAN LIHAT BAGAIMANA DIA MERAWAT HIDUPMU. AMIN.

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Run To Semester 2 at CRCS UGM- Refleksi bulan Februari 2025

Shalom, Salam damai Kristus menyertai kita semua..... Puji Tuhan, refleksi bulan Februari tahun 2025 bisa kembali hadir lagi untuk melengkap...