Memandang kepada Tuhan, belajar dari-Nya, yang tidak mungkin pun terjadi. siapakah aku sehingga menerima begitu banyak kasih karunia ? Di luar sana banyak orang pintar, banyak orang rendah hati, banyak orang berduit dan punya kuasa, tetapi aku ini debu yang dibuang orang. debu ini diambil dan dibersihkan, dikenakan mahkota, bukan satu melainkan dua sekaligus. terima kasih hadiah 25 tahun berjalan bersama Tuhan, awardee OSC UKDW dan Beasiswa LPDP UGM. sungguh Tuhan teramat baik.
REFLEKSI BULAN MEI 2023
RUN TO BIRTHDAY- AWARDEE OSD S2 UKDW
6 Mei 23
1 kor. 1: 26-31
Pandanglah ke atas
Konteks
teks: Paulus menyampaikan suatu pernyataan yang keras untuk menguatkan Jemaat
di Korintus yang hidup dalam berbagai tekanan sosial. Status sebagai orang
percaya pada salib memang dianggap kebodohan tetapi ada kekuatan besar,
dibandingkan memiliki hikmat tetapi tidak mengenal salib. Karena itu, setiap
pengikut Kristus, diajak untuk memandang ke atas, bermega lah karena punya Dia
yang disalib sebagai Pemilik segala sesuatu dan bukan bermegah karena memiliki
dunia dan isinya.
Refleksi:
Tidak ada pekerja yang pernah merasa cukup berhikmat, sebelum ia menjadi
seorang yang mempekerjakan orang lain. Tetapi dalam pekerjaan Allah, kekurangan
itu diterima, berilah dirimu diproses, dibentuk dan dijadikan bernilai bagi
Dia. Jangan sibuk memandang dirimu di cermin sebab hanya kekurangan yang akan
kau temui. Pandanglah ke atas di mana Dia ingin kamu bermegah karena memiliki
Dia pemilik segala sesuatu. Lalu lakukanlah apa yang dikatakan Firman-Nya.
7 Mei 23
Mzm. 78:37-39
Allah menahan Diri
Konteks
teks: asaf menggambarkan sejarah kasih setia Allah bagi Israel yang tegar
tengkuk. Penekanan yang kuat disampaikan bahwa sedemikian berat pelanggaran
mereka tetapi Allah tetap mengampuni kesalahan mereka dan menyayangi mereka.
Allah menahan diri untuk memusnahkan bukan karena kuasaNya besar tetapi kasih
dalam kuasa itu membuat Ia menahan murkahNya. Kedagingan Manusia begitu
dimaklumi Allah dalam kasih-Nya.
Refleksi:
Walaupun semua orang tidak peduli, dan membuat kamu tidak berharga. Atau bahkan
jika kamu sendiri tidak lagi dapat menerima
dirimu, ingatlah Allah tetap peduli apapun, bagaimanapun dan siapapun
kamu. Ia tidak menyerah denganmu. Jangan patah hati dan kembalilah setia pada
Allah.
Rabu 10 Mei 23
Mzm 31
Gunung batu perlindungan
Konteks
teks: Pemazmur memuji kuasa Allah sebagai gunung batu yang menyelamatkan dan
tempat paling aman untuk berlindung. Ada kesan bahwa semua itu diberikan hanya
bagi mereka yang takut Tuhan dan percaya.
Artinya tidak berlaku bagi mereka yang kurang percaya. Jika demikian
orang yang masih ragu dan tidak mengandalkan kuasanya tentu akan kehilangan
rasa aman tetapi khawatir setiap saat.
Refleksi:
semua orang suka aman dan damai, tetapi tidak semua orang mendapatkan nya.
Terlebih karena mereka tidak mau menaruh harapan dan kepercayaan kepada sumber
rasa aman itu. Untuk apa kamu menyiksa diri dengan rasa khawatir dan putus asa,
bawa semua rasa itu dan percayalah kepada Nya. Jangan menolak rasa aman dan
damai yang Dia berikan padamu. Saat Dia membuat WajahNya bercahaya, maka kamu
akan kehilangan semua rasa takut dan kecewa.
Kamis 11 Mei 23
Dan. 1: 6-17
Komitmen iman
Konteks
teks: pilihan sulit dan berbahaya diambil Daniel dan kawan2nya untuk tidak
makan makanan sisa persembahan pada dewa Babel. ada ancaman tetapi komitmen
iman kepada Allah itu dinilai benar sehingga Allah mengaruniakan kesehatan
lebih baik dari pekerja lain. Sebelumnya nama yang diganti tidak menjadi
masalah bagi mereka karena itu tidak berpengaruh pada iman mereka.
Refleksi
: Bukan perlakuan yang sama seperti kebanyakan orang yang mendatangkan
kehidupan, meski berbeda, sendirian tetapi itu benar bagi Allah, maka sudah
pasti kehidupan diberkati Allah bagimu. Komitmen iman jangan dianggap sepele
dan bahan coba-coba. Jika mengaku anak Allah, tunjukan itu dalam komitmen iman,
setia dan tekun. Tuhan pasti memberi perlindungan.
Jumat 12 Mei 23
Ayub. 42:2-6
Konteks
teks: penyesalan Ayub disampaikan atas penilaian nya yang salah kepada Allah.
Dalam pencobaan yang diterima ia menganggap dirinya benar dan meragukan kuasa
Allah. Kesalahan Ayub sebagai orang beriman adalah ia kehilangan iman itu dan
pengharapan kepada Allah. Meski demikian pemahaman yang benar tentang Allah
hanya dapat Ayub temukan jika ia juga memiliki iman untuk percaya pada setiap
karya Allah.
Refleksi:
Tak semua yang buruk itu mendatangkan kematian. Tak jarang ada hal buruk yang
mendatangkan kehidupan. Ayub telah menyaksikan nya bahwa meski ia tidak mampu
memahaminya, tetapi yang tidak dimengerti itu membawa kehidupan yang jauh lebih
baik di hadapan Allah. Jika demikian, dalam pergumulanmu, tak perlu khawatir
berlebihan atas hal buruk yang menimpamu. Mintalah hikmat dari Allah, untuk
membuatmu mampu memahami dan menerimanya. ๐
13 Mei 23
Mzm 139
Tuhan menjadikan Ia memaklumkan
Konteks
teks: Daud menggambarkan bagaimana kasih setia Allah yang selalu menemukan dia
kemana pun ia berlari untuk sembunyi. Ia sadar bahwa Allah selalu memaklumi
segala pilihan hidupnya sebab Allah yang membentuknya dan Ia mengenal segala
sesuatu tentang dirinya. Dalam hal ini Daud sadar bahwa Dia adalah aib bagi
Allah karena dosa nya. Karena itu ia tidak berhak meminta yang baik dari Tuhan.
Tetapi justru dalam kesadaran itu, Allah mengasihinya dan begitu ajaib segala
berkat yang disediakanNya bagi Daud dan keturunannya.
Refleksi:
Tuhan tahu, Dia mengerti pikiranmu dari Jauh. Segala jalanmu Ia maklumi. Ia
tahu kamu hanya debu, tetapi bersyukurlah untuk kejadianmu yang ajaib. Bukankah
semua yang kau pinta selalu diberikannya jauh lebih sempurna? Lihatlah setiap
hari bertambah banyaknya dan tak terhitung segala yang disediakan. Tetaplah di
dekat Tuhan, jangan berpaling apalagi lari lagi. Dia mengenal dan memaklumi
segala jalanmu.
14 Mei 23
Dan 1: 3-5
Yang tekun yang dipilih
Konteks
teks: Raja nebukadnezar memilih setiap orang yang dianggap berpengetahuan untuk
bekerja baginya. Setelah itu selama 3 tahun diajarkan agar menguasai budaya
orang Kasdim. Artinya hanya yang cakap yang terpilih. Untuk itu, kecakapan
tidak mungkin instan tetapi sebuah proses setiap pribadi yang sadar. Demikian
Daniel, Sadrak, Mesakh dan Abednego dalam ketekunan belajar dalam pembuangan
menjadi yang terpilih.
Refleksi:
Setiap bejana yang sudah terisi bisa membuatnya dipakai untuk diisi sampai
penuh. Sementara bejana yang kosong sering dianggap tidak bernilai dan
diabaikan. Intensitas isi dari bejana tidaklah penting namun ia harus berisi
baru teruji. Untuk itu, jangan biarkan bejanamu kosong dan posisimu terancam
dalam dunia yang populer. Isilah dengan hikmat dan iman yang baik. Supaya di
manapun kamu berada, kamu bermanfaat bagi sesama.
Senin 15 Mei 23
Mat. 25: 29-30
Gandakan talentamu
Konteks
teks: seorang hamba dengan satu talenta dihukum oleh Tuannya. Sebab ia tidak
mau menggandakan talenta pemberian tuannya. Sehingga sekarang ia tidak memiliki
apa-apa untuk membuatnya dapat bertahan. Bagi sang tuan orang yang kosong kedua
tangan lebih pantas ditiadakan karena tidak berguna. Artinya jelas bahwa setiap
orang sesuai kemampuan selalu memiliki sesuatu tetapi faktanya tidak semua
orang mau memanfaatkan nya. Akibatnya selalu kekurangan yang ia keluhkan.
Refleksi:
jadilah hamba yang setia. Kenalilah dirimu, sesuatu yang kecil dan sedikit yang
diberikan Tuanmu itu, gandakanlah. Jangan iri dengan mereka yang menerima
banyak, sebab yang banyak justru harus memberi yang banyak pula. Sehingga tak
ada seorang pun yang berkelebihan dan tak seorang pun yang kurang. Selamat
melangkah, selamat menggandakan talenta, jadilah bernilai.
Rabu 17 Mei 23
2 Sam. 3:6-11
Konteks
teks: Abner pengawal setia Saul dituduh menyukai gundik Saul oleh isyboset.
Fitnah ini nampak sepele bagi anak Saul itu, namun ternyata telah sangat
melukai Abner, karena mengingat semua yang telah dilakukannya bagi Saul dan
keluarganya. Akibatnya Abner berbalik tidak setia lagi kepada Saul. Dan justru
berbalik mendukung Daud. Menarik bahwa, tanpa mengecek kebenarannya, sikap
Abner langsung berubah terhadap Saul dan keluarganya.
Refleksi:
Sekalipun seribu kebaikan dan pengorbanan diberikan, mereka yang haus kekuasaan
tidak akan merasa cukup. Bahkan kamu mungkin selamanya dicurigai. Oleh karena
itu, bijaklah memilih kepada siapa kamu harus menaruh setia itu, jauh lebih
besar kepada manusia yang lemah atau kepada Pemilik Manusia yang lebih
berkuasa. Karena, sekali kamu belajar setia kepada Pemilik hidupmu, bukankah
semua kesetiaan Nya sudah kamu terima ?? ๐
Kamis 18 Mei 23
Kej. 48: 17-22 Cara Allah
memberkati
Konteks teks:
Yusuf merasa tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama dengan
membiarkan Ayahnya Yakub memberkati si bungsuh Efraim. Ia mungkin mengingat
konflik besar ayahnya Yakub dan easy saudaranya. Namun kali ini, Yakub menolak
dengan menyampaikan bahwa inilah rencana Allah, meski sulung tidak menerima
berkat dari tangan kanan seperti kebiasaan mereka, namun ia pun tetap menerima
berkat dari Allah. Jadi tak ada yang dapat menahan berkat dengan cara Allah
memberikannya.
Refleksi
: seringkali cara Allah memberkati dianggap tidak baik jika tidak sesuai
kebiasaan manusia. Bahwa mereka yang setia pasti dapat berkat jauh lebih
banyak. Intensitas berkat bagi Allah tidak ditentukan status sosial dan
perbuatan baik sebab Ia memberi menurut kasi setiaNya. Jika demikian, apa pun
caranya, bagaimanapun bentuknya, terimalah itu dan bersyukurlah Allah mengasihi
kamu dengan cara yang unik.
Senin 22 Mei 23
Yun. 1: 8-16
Stigma pembawa sial
Konteks
teks: para awak kapal menuduh Yunus sebagai pembawa bencana. Sebab karenanya
mereka mendapat badai besar. Menarik bahwa ada tawaran untuk Yunus memilih
bukan menghakimi dengan suara masa terbanyak. Akhirnya mereka pun mendoakan dan
bernazar bagi Yunus yang sudah memilih dibuang ke laut. Menarik bahwa ada
persekutuan yang kuat meski berbeda agama.
Refleksi
:
Saat
ini tidak banyak orang memiliki sikap seperti para awak kapal. Justru banyak
menganggap pembawa sial itu harus disingkirkan. Mereka menghakimi menurut suara
terbanyak dan kejamnya tidak ada rasa belas kasihan apalagi untuk mendoakan
mereka. Kerendahan hati yang ditunjukan para awak kapal adalah teladan
universal dalam berbagai perbedaan iman, moral menjadi pemersatu.
Selasa 23 Mei 23
Yes. 8:1-10
Pengharapan yang salah membawa petaka
Konteks
teks: Ahaz berpikir bangsa Asyur adalah Air yang dahsyat yang bisa menolong
Yehuda keluar dari penindasan. Ia tidak mau merendahkan diri dan memohon
pertolongan dari Allah. Menaruh harapan pada Asyur, dijawab oleh Allah dengan
nama anak Yesaya: Maher Syalal hash Bash artinya perampasan yang
tangkas/perampokan yang cepat. Maksudnya seperti air(Asyur) yang dasyat itu
justru akan menghanyutkan semua harta benda bahkan nyawa mereka.
Refleksi:
tidak semua orang yang punya kuasa boleh menjadi tempat engkau bersandar dan
menaruh harapan. Sekalipun terlihat meyakinkan dan peluang mu besar untuk
menang. Jangan lupa suara Tuhan diperdengarkan kepada mu melalui firman-nya.
Andalkan Tuhan lebih besar dari dirimu sendiri dan mereka yang punya sendok
emas dimulutnya. Rendahkanlah dirimu, Tuhan lebih jago dan hebat dibandingkan
siapa pun untuk mewujudkan harapanmu.
24 Mei 23
Zakharia 5:5-11
Allah menjauhkan kejahatan
Konteks
teks: penglihatan yang dinyatakan kepada Zakharia tentang gantang yang bermakna
kejahatan seluruh bangsa itu. Menarik bahwa ada seorang perempuan yang duduk
nyaman di dalamnya. Artinya sangat jelas bahwa kejahatan membuat manusia merasa
nyaman di dalamnya. Hal ini bagi Allah patut dihalau dari umat-Nya. Oleh karena
itu, dua perempuan lain yang bersayap didorong oleh nafas Allah membawa gantang
itu ke Sinear, Babilonia untuk hidup di sana. Allah memisahkan yang jahat dari
umat karena cintaNya yang besar.
Refleksi:
Manusia memang lemah, tidak mampu ia keluar dari kejahatan tanpa pimpinan
Tuhan. Dosa sering kali membuat nyaman dan manusia sulit berpaling darinya.
Tetapi ingatlah Allah berkuasa membalikan keadaan. Datanglah dan biarkan dia
menghalau itu dari hidupmu.
25 Mei 23
Mrk. 13:10-11
Beritakan lah Injil
Konteks
teks: Yesus memperingatkan para murid tentang bahaya menjadi seorang pemberita
Injil. Nyawa mereka terancam oleh para penguasa. Namun betapa pun buruk
situasinya mereka tetap harus berbicara. Sebab bukan dari diri mereka sendiri
pemberitaan itu melainkan Roh Kudus yang akan berkata-kata.
Refleksi:
situasi yang terlihat baik tidak selalu berarti aman, dan sebaliknya. Tetapi
kebenaran firman tidak boleh tertunda karenanya. Ingatlah, setiap kali kamu
menyaksikan kebaikan Tuhan kepada orang lain, Roh Kudus ada di sana. Dia
berkata-kata supaya mereka mengerti sebab siapakah kamu sehingga bisa
memenangkan jiwa seseorang untuk percaya kepada Nya?
26 Mei 23
Mzm. 28
Konteks
teks: Pemazmur membagi bagian teks ini menjadi dua bagian yakni pertama Seruan
permohonan dan ucapan syukur seolah-olah telah dijawab oleh Allah. Menarik
bahwa ada harapan dan iman yang kuat bahwa Allah pasti memberi jawaban. meski
belum menerimanya ia yakin pasti menerimanya. Sikap ini pula yang diajarkan
Yesus bahwa berdoalah seolah-olah kamu telah menerimanya.
Refleksi:
sesaat lagi kamu akan menerimanya karena itu jangan menunda mengucap syukur
kepada Tuhan Allah yang memberikannya. Apa pun pemberian itu, yakinlah itu
terbaik bagimu. Sang Bapa tahu apa yang diperlukan anak-Nya dan memberi tepat
pada waktu-Nya.
27 Mei 23
1 Taw. 14:13-17
Tuhan pemimpin hidup
Konteks
teks: melawan bangsa filistin adalah suatu kemustahilan bagi banyak bangsa
Timur kuno.. hal ini karena mereka sangat kuat dan ahli dalam peperangan. Namun
saat Daud bertanya, Allah bertindak. Justru strategi Allah menjadi sebuah kunci
kemenangan Israel. Artinya semua karena Tuhan yang memimpin sehingga ada hal
baik yang diperoleh.
Refleksi:
kadang kala, setiap cerita suka dalam hidup dianggap sepele karena diri
sendiri. Tetapi cerita susah selalu dipakai untuk menyalahkan Tuhan. Padahal
baik susah maupun suka, bukankah Allah yang memimpin. Lihatlah dan bertanyalah
pada Dia, ia akan mendatangkan rasa takut kepada mereka yang mencoba
menantangmu.
28 Mei 23
Kis. 2:1-21
M.J.N : Roh Kudus berkarya untuk di mengerti .
Konteks
teks: Peristiwa Pentakosta Yerusalem menjadi sebuah mukjizat besar, saat lidah
api membuat para rasul berkata dalam banyak bahasa yang bukan bahasa ibu
mereka. Menarik bahwa meskipun demikian, bahasa itu dimengerti oleh para
pendenga. Artinya bahasa Roh adalah agar bisa penginjilan terbuka bagi semua
orang. Namun bahasa adalah bukan bahasa kesombongan agar tidak dikacaubalaukan
oleh Allah seperti di Babel.
Refleksi:
1. Roh Kudus berbicara dengan bahasa yang dimengerti semua orang. Karena itu,
ujilah setiap bahasa Roh dan maknai itu bahwa Ia mau kamu mengerti dan
melakukan kehendak-Nya.
2.
Gereja perlu memaknai Pentakosta sebagai menurunkan Allah untuk hadir menolong
dalam pergumulan sosial di jemaat dan masyarakat.
3.
Kesetaraan yang dibangun dalam banyak bahasa, mempersatukan jemaat untuk
terlibat dengan pergumulan gereja.
4.
Menghadirkan kebaikan selalu ada tantangan. Oleh karena itu, mintalah Roh Allah
menguatkanmu. Supaya kamu tidak menghakimi domba-domba sebab domba tetap putih,
gembala lah yang memiliki banyak warna.
REFLEKSI BULAN JUNI 2023
RUN TO GOD'S PLAN : AWARDEE LPDP UGM
3 Juni 23
Mzm. 46:1-5
Oelbiteno: Syukur lepas Kabung
Konteks
teks:
Penulis
Mazmur menggambarkan bagaimana Allah menyediakan kota Yerusalem, gunung Sion
sebagai tempat perlindungan yang aman dan sudah terbukti. Berbagai macam
ancaman bangsa-bangsa lain tidak mampu menembus kota benteng Allah. Oleh karena
itu, sekalipun alam berubah, Tempat itu masih tetap aman, yakni jika Tuhan ada
disana.
Refleksi:
Percayakah bahwa sekarang pun di dalam duka, Allah masih terbukti sebagai
tempat perlindungan? Ia mungkin mengambil tetapi Ia tidak meninggalkan kosong.
Ia memeluk dengan kasih-Nya sehingga duka dapat dipikul dan terasa ringan.
Percayalah Dia akan memberi penghiburan yang sejati.
4 Juni 2023
Matius 28: 16-20
M.J.N
Konteks
teks: keraguan yang ditunjukkan oleh para murid menunjukkan bahwa relasi yang
karib tidak selalu menjamin adanya kepercayaan. Mereka yang ragu-ragu menolak
menyembah Dia sebagai Tuhan yang akan segera memberikan misi pekabaran Injil.
Dengan demikian mereka tentu akan menolak perkataan Yesus juga nantinya.
Menarik bahwa mereka tidak ditolak, tetapi Yesus tetap menyampaikan perintah
itu. Jadi murid, baptis dan diajar. Kuncinya mereka mau melakukan sebab Dia tetap
menyertai.
Refleksi:
Kalau
Injil adalah kabar baik, kenapa menolak menyampaikan kabar baik itu? Jangan
menolak kepercayaan untuk jadi para pekabar baik, dan menerima menjadi para
penyebar kabar tidak baik/hoax.
Renungkanlah kuasa dari kabar baik hanya akan nyata jika ditunjukan
dalam perilaku.
1.
Ketidakmampuan diberkati oleh karena kesetiaan. Tetap setia, Allah menyertai
dan memberi kekuatan. Kesetiaan artinya taat pada aturan.
2.
Orang percaya jangan angkat tangan dan lipat tangan. Jangan hanya berkati orang
dan doakan orang. Keluarlah dari zona nyaman mu dan jumpailah mereka untuk
lakukan kabar baik itu. Supaya kuasa itu bisa dinyatakan
3.
Percayalah jika semua mampu melakukannya, maka Tuhan pasti akan menyertai
sampai pada akhirnya. Lakukanlah dengan kekuatan Tuhan.
12 Juni 23
1 Taw 13:9-14
Taat dan diberkati.
Konteks
teks: kematian Uza dianggap sebuah kedasyatan yang tidak adil bagi Daud dan
semua orang yang ikut memindahkan tabut perjanjian. Mereka semua berpikir dari
kebiasaan manusia bahwa melanggar aturan untuk tujuan baik menurut mereka
adalah kebenaran dan butuh apresiasi. Tetapi Allah justru membunuh sikap tidak
patuh yang ditunjukkan oleh Uza. Menarik bahwa ada Obed Edom yang dengan taat
menerima tabut itu ditempatkan di rumahnya dan ia diberkati. Jadi Allah mau
mereka belajar untuk taat pada aturan Allah.
Refleksi:
Orang Yang Taat yang diberkati. Ingat bahwa tidak ada kebenaran di balik
ketidaktaatan pada kehendak Tuhan. bahkan latar belakang tidak menyelamatkan.
Lihatlah Uza anak imam Abinadab yang mati karena tidak taat, dan coba lihat
Obed-Edom yang seorang imam Lewi tapi diberkati karena ketaatannya. Untuk itu,
lakukan bagianmu dan dengarlah suara Tuhan jadi petunjuk hidupmu.
13 Juni 23
Sehati sepikir di dalam Tuhan
Konteks teks: Situasi
filipi dan bahaya Perpecahan yang ada dinasihatkan Paulus bahwa harus mau
berkorban. Mengutamakan persatuan dan persekutuan. Penekanan pada merendahkan
diri adalah hal yang sangat penting.
Refleksi:
belajarlah untuk memberi tanpa memperhitungkan. Talenta, status sosial, keadaan
ekonomi dan sebagainya. Berikanlah yang terbaik bukan untuk mencari pujian bagi
diri sendiri. Tetapi arahkanlah itu untuk membangun persekutuan yang ada dalam
Kristus.
14 Juni 23
Kel. 35:30-35
Dipilih untuk tugas khusus
Konteks
teks: Besalel dan aholiab dipilih berdasarkan keahlian khusus mereka. Tidak
hanya itu, mereka diperlengkapi dengan Roh Allah. Sehingga pekerjaan rumah
Allah dapat berjalan dengan baik. Menarik bahwa mereka adalah yang diberkati
dengan talenta dan bakat luar biasa yang sudah Allah persiapkan untuk tugas
khusus.
Refleksi:
ketahuilah setiap orang diperlengkapi dengan keahlian juga, dan mereka mampu
jika diberikan kepercayaan untuk melaksanakan tugas khusus itu. Oleh karenanya
dalam proses ini, mintalah Roh Allah tetap ada dan memimpin setiap orang yang
dipakai dalam pekerjaan pelayanan yang ada. Sehingga orang-orang yang diangkat
dan dipercayakan Tuhan akan diperlengkapi dalam menjalankan tugasnya.
18 Juni 23
Mat 7:12-14
Murid Kristus hidup saling menghargai
Konteks
teks: Yesus mengajarkan para murid untuk memahami taurat secara sederhana.
Bahwa seperti mereka ingin diperlakukan maka demikian pula mereka harus
memperlakukan orang lain..menarik bahwa Yesus tau tidak semua orang mampu dan
mau melakukannya. Sehingga ia menggambarkan dengan ilustrasi jalan yang lebar
dan sempit. Jadi ada tantangan tetapi ada harapan dan kemenangan bagi yang
setia mengikutinya.
Refleksi:
walaupun tidak mudah, tetaplah berlaku baik, karena kamu sudah menerima yang
baik dari Tuhan. Ingatlah serta ujilah Pekerjaan mu, sudahkah yang terbaik kau
berikan untuk Tuhan lewat sesamamu ??
25 Juni 23
Gereja sebagai komunitas penyembuh
Fil. 1:8-22
Konteks
teks : Paulus tau bahwa ada relasi yang buruk antara filemon dan hambanya
onesimus. Bnd. Ay.15-16 menunjukkan ada persoalan dan karena itu Paulus menjadi
jembatan untuk keduanya. Oleh karena itu Paulus meminta dengan kerendahan hati
agar filemon mau menerima kembali. Paulus juga tau bahwa tidak mudah, ia tidak
mau filemon merugi atas segala perbuatan hambanya itu, sehingga meski dalam
penjara ia bersedia menanggung segala hutang onesimus. Menarik bahwa ada yang
dikorbankan untuk menjadi jembatan..
Refleksi:
dalam situasi yang buruk, ingatlah untuk tetap diam saat marah, diam saat tidak
didengar dan diam untuk mendengar. Tetapi ingatlah untuk bersuara juga bagi
mereka yang terus berisik. Ingatlah
untuk menjadi jembatan yang baik, harus ada yang dikorbankan. Entah itu korban
perasaan, dimarahi dan dibenci atau harus korban harta untuk memediasi. Tapi
perpisahan adalah sinyal untuk segera bersuara dan pulihkan relasi yang rusak.
Ajarlah diri mu demikian: Seseorang yang memaafkan tidak selalu menerima
kembali. Tetapi seseorang yang mengampuni pasti menerima kembali. Mengapa?
karena dia sadar dirinya yang paling bersalah dan HITAM pun selalu diampuni dan
diterima kembali oleh Yang PUTIH.
Jadikanlah
dirimu sebagai alat penyembuh, yang pertama menyembuhkan dirimu dan kemudian
orang yang ada di sekelilingmu. TYM ๐
29 Juni 23
Ulangan 31 : 1-8
Konteks
teks: Musa yang telah berumur 120 tahun menyadari bahwa sudah waktunya ia
berhenti sebagai pemimpin bangsa Israel. Ia juga tau bahwa karena kesalahan
sebelumya ia tidak diperkenankan Allah untuk memasuki tanah perjanjian. Menarik
bahwa bangsa itu berharap yang merintis dan menemani proses itu harus ikut
menikmati hasilnya. Namun, Kehendak Allah menentukan hal yang berbeda. Bahwa
tidak masalah karena ada Yosua sebagai pengganti.
Refleksi:
terkadang dalam persekutuan peran seorang pemimpin cukup besar. Kharisma sebagi
pemimpin mempengaruhi relasi dengan yang dipimpin. Yang menjadi soal adalah
karena itu Akibatnya banyak persekutuan tidak mampu menerima perubahan. Jika
ada regenerasi struktur misalnya, sering menimbulkan kelompok pro dan kontra.
Tetapi dalam pelayanan yang harusnya diutamakan adalah Allah yang menuntun
semua proses itu. Jadi jangan enggan untuk meninggalkan pekerjaanmu jika sudah
waktunya engkau pergi. Akan ada yang diutus untuk melanjutkan yang baik yang
kau tinggalkan.
Jumat 30 Juni 23
Pemimpin harus berlaku benar
2 Raj 21:10-16
Konteks
teks: Manasye raja Yehuda dihukum karena perilaku kejinya membunuh dan membawa
bangsa Yehuda menyembah berhala. Menjadi raja di usia muda 12 tahun tentu ia
belum mampu mengambil keputusan sendiri dan banyak tua-tua yang menjadi
penggerak baginya. Sebagai raja boneka di usia muda. Padahal ayahnya Hizkia
adalah orang benar, namun tidak berlaku bagi Manasye. Sikap pemimpin seperti
Manasye mendatangkan kesesatan bagi seluruh bangsa itu.
Refleksi:
Jika pemimpin tidak kompeten ia mudah diatur oleh orang lain. Namun jika ia
kompeten tapi tidak dekat dengan Tuhan, ia dapat mengatur orang lain menurut
kehendaknya sendiri. Manasye adalah gambaran buruk raja yang tidak kompeten dan
tidak juga dekat dengan Tuhan. Oleh karena itu, siapa pun yang bermimpi menjadi
pemimpin, ingatlah untuk dekat Tuhan terlebih dahulu, maka kompetensi mu akan
ditingkatkan tetapi kasihmu juga akan semakin bertambah.
REFLEKSI BULAN JULI2023
RUN TO GOD'S PLAN: PREPARE TO PB UPI BANDUNG
1 Juli 23
1 Sam 15:22-23
Dengarkanlah Suara Tuhan
Konteks
teks: Samuel menyampaikan pesan Allah bagi Saul, bahwa Allah telah menolak dia
menjadi raja Israel. Allah kecewa karena Saul yang telah dijadikan besar oleh
Allah, justru tidak lagi mau mendengarkan suara-NYa. Ia mengambil keputusan
sendiri dan berpikir bahwa ia bisa mendapatkan hati Allah lewat banyaknya
persembahan dan korban. Bagi Allah, tidak ada persembahan yang cukup layak
selain diri yang mau mendengarkan.
Refleksi:
sering kali orang dapat berpikir bahwa pengorbanan apa pun bentuknya adalah
sikap tunduk pada Allah. Tetapi Samuel menunjukan bahwa Allah tidak meminta apa
pun selain sikap mau mendengar. Bukankah semuanya Tuhan punya, mengapa kamu
berpikir bisa menyuap dia dengan uang mu? Bakatmu? Atau tahtamu? Jika dia mau
Dia dapat mengambilnya sendiri. Dengarkanlah Suara Tuhan supaya kamu tetap
melihat berkatNya.
8 Juli 23
Yer. 17:14-18
Konteks
teks: tekanan pelayanan nabi diantara bangsa yang tidak percaya membuat Yeremia
berseru kepada Tuhan. Ia tahu bahwa Allah tetap mengasihi dan tidak berubah
sekalipun umat Nya terus berpaling pada dosa. Dalam keluhan ini bukan membalas
jahat sesuai yang diberikan kepada nya tetapi justru ia berseru agar Allah
mengampuni mereka.
Refleksi:
meskipun terdesak oleh beratnya tugas pelayanan mu jangan sekali-kali
menyangkali dirimu sebagai hamba Tuhan.
Tetaplah doakan mereka supaya bertumbuh dalam iman. Ingat itu tugasmu.
Lukamu bukan urusan mereka tetapi Tuhan yang akan mengurusnya. Dia akan
memulihkan nya. Tetap tenang dan selesaikan tugasmu.
9 Juli 23
Yer 18:1-12
Beri diri untuk diproses Tuhan.
Konteks
teks: dalam situasi bangsa Israel yang berdosa, Yeremia sebagai nabi bergumul
dengan Allah sekiranya Allah dapat mengampuni mereka dan menerima mereka kembali.
Menarik bahwa apa yang dianggap oleh Yeremia ini sudah diketahui Allah dan
bahkan jauh melampaui apa yang dipikirkan oleh Yeremia. Allah menunjukan
bagaimana Ia bekerja selama ini dengan seorang tukang Periuk. Ada ukuran, ada
aturan dan tanah liat itu mudah dibentuk tetapi mudah juga dihancurkan karena
pengaruh cuaca dan waktu pemakaian. Menariknya, tidak ada bejana yang dibuang.
Sekalipun sudah rusak Allah mengumpulkan serpihannya dan membentuk yang baru.
Refleksi
: Bagaimana dengan dirimu? Jadi bejana seperti apakah kamu selama ini? Apa pun
yang menjadi isi dari dirimu, ingatlah tetap menjaga ia bersih dan tahan lama.
Kebaikan hatimu jangan berubah karena waktu mu yang sudah lama. Tetaplah
menjadi bejana yang bermanfaat. Jangan khawatir masa mu berakhir. Kalau pun itu
datang, Tuhan akan membentuk kamu jadi bejana untuk mengisi sesuatu yang baru
lagi. Tetap tenang dan tuntaskan tugas mu sebagai bejana saat ini. Nantikanlah
Tuhan mengubah kamu jadi baru.
1.
Kamu adalah bejana tanah liat di tangan Tuhan. Tuhan pakai kamu untuk tujuan
yang mulia. Untuk itu berilah dirimu diproses.
2.
Yang berdosa dan bersalah selalu diampuni dan dipulihkan Tuhan. Bersyukurlah
dalam penyesalan mu untuk rangkulan Tuhan supaya kamu berubah. Dia tidak hanya
berurusan dengan masa lalumu tetapi ia mengatur masa depanmu.
16 Juli 23
Yoh. 13:1-6
Pelayan harus melayani
Konteks
teks : di akhir masa pelayanan dan menuju jalan penderitaan yang harus
diterima, Yesus kembali menjadi kontroversial. Membasuh kaki untuk jabatan
seorang yang dianggap guru dan bahkan Tuhan adalah tidak pantas dilakukan.
Penolakan Petrus menjadi bukti kuat mereka tidak mau menerimanya. Menariknya,
ada makna mendalam dari sikap itu, bahwa pelayanan adalah dimulai dengan
merendahkan diri. Sikap seorang pelayan dan hamba adalah bukan sekedar kata
tetapi nyata dalam tindakan.
Refleksi:
Menjadi pemimpin dengan Visi Yesus menjadi contoh bukan pada kedudukan tetapi
pada mendatangkan kebaikan bagi semua orang. Ia tidak menuntut tetapi
menunjukan teladan terlebih dahulu. Pemimpin perlu inisiatif untuk
menyelamatkan. Tantangan ketidaktersediaannya pemimpin yang ideal hari ini,
menjadi urgensi dalam pelayanan. Belajarlah untuk menjadi Pemimpin yang
melayani, siap untuk dibaharui dan membaharui kehidupan dan pelayanan mu.
23 Juli 23
Ezra 3:8-13
Sehati untuk bersyukur dan bekerja
Konteks
teks : membangun kembali kota Yerusalem setelah kembali dari pembuangan
tidaklah muda. Namun dengan iman mereka membangun bait suci terlebih dahulu.
Menarik bahwa dalam situasi itu para imam mengenakan pakaian kebesaran yang
biasa khusus dipakai hanya untuk mempersembahkan korban dalam bait. Namun
mereka tidak sungkan untuk turut bekerja. Suara tangisan tanda syukur dan
kesedihan tidak mampu dibedakan melainkan dijadikan satu kesatuan iman bagi
umat Yehuda.
Refleksi:
dalam ungkapan syukur yang sama. Pergumulan perjalanan jemaat yang ke 60 tahun
menjadi tanda bahwa tidak mudah untuk membangun di usia yang senja. Tidak
berarti sudah terlambat. Dengan iman, ada suara tangisan dan syukur menjadi
wujud iman bahwa Tuhan masih akan ada disini. Dia akan menyertai dan meletakan
proses pembangunan rumahnya hingga selesai. Persekutuan sebaiknya juga tidak
diabaikan melainkan dijadikan sebagai inti dari pembangunan ini.
24 Juli 23
Yunus 3:1-10
Pengakuan membatalkan murka Allah
Konteks
teks: pengakuan bangsa Niniwe atas keberdosaan mereka dengan berkabung dan
duduk di dalam abu, menjadi sebuah pertobatan masal bangsa itu. Bahkan Raja
mengajak semua umat bertobat dan berpuasa bersama ternak mereka. Menarik bahwa
mereka semua tunduk dan taat pada perintah itu, dan Allah tergerak hatinya dan
membatalkan hukuman untuk membinasakan mereka.
Refleksi:
bertobat mungkin tidak selalu mudah jika berhadapan dengan kenyataan hidup
sehari-hari. Tetapi, akuilah segala kelemahan itu dan biarlah Dia memberi
kekuatan kepada mu untuk melaluinya. Hanya Tuhan yang bisa mengangkat kelemahan
mu dan mengampuni segala dosa mu. Percayalah sekalipun kamu berdosa, nilai mu
tidak berkurang.
26 Juli 23
AMS. 3:27-35
Doing your best
Konteks
teks: Hikmat yang ditekankan oleh Pemazmur dalam bagian ini adalah tindakan
nyata. Menarik bahwa ada himbauan untuk tidak boleh egois menolong sesama.
Menahan kebaikan adalah sebuah kesalahan, artinya tindakan kemanusiaan bukan menjadi
sebuah pilihan dan butuh pertimbangan melainkan hal yang urgent dilakukan.
Sering kali justru umat suka memberi dengan harapan menerima dan memberi supaya
mengalami keuntungan. Selain itu, mereka yang menerima bantuan hendaknya jujur
dan tidak dikuasai iri hati.
Refleksi:
kehidupan dengan sesama mestinya tidak menjadi soal jika semua orang tidak lagi
egois untuk dirinya. Lakukan yang terbaik bagi orang lain, jika kamu mampu
melakukan. Kalau pun ia memanfaatkan kenaikan mu, jangan kecewa tetap tulus
beri yang terbaik. Tuhan memerlukannya, supaya wajah Tuhan masih bisa dilihat
oleh orang lain melalui kehadiran mu. Biarlah iri hati menguasai mereka yang
tidak pandai bersyukur. Tenangkanlah hatimu dan berikan yang terbaik sebagai
ungkapan syukur mu bagi Tuhan. Jika motivasi mu benar dan tulus, tak perlu
khawatir, Tuhan di pihakmu. ๐
28 Juli 23
Roma 15:1-13
Konteks
teks: jemaat Roma yang terlalu banyak mengalami penindasan membuat Paulus
mengingatkan mereka yang kuat harus
menguatkan yang lemah. Dalam
menguatkan seorang yang lain, memang harus ada yang hilang, yaitu egoisme untuk
diri sendiri. Supaya benar nyata kepedulian itu diberikan, maka motivasinya
harus benar bahwa itu karena Kristus sudah menerima bahkan melupakan segala
yang buruk yang sudah mereka lakukan.
Refleksi:
dalam pelayanan penolakan adalah bagian dari kehidupan. Tak perlu kecewa untuk
menanggapinya. Justru pelajaran untuk melihat apa yang bisa diperbaiki.
Selanjutnya ingatlah jika motivasimu benar maka berjalanlah terus. Janji
penyertaannya akan mendampingi supaya
pelayanan itu menjadi berkat bagi yang tulus menerimanya. Adakah kamu yakin
motivasi pelayanan mu sudah benar?? Kalau belum jujur dengan diri sendiri
bagaimana mau berlaku jujur dengan orang lain.
29 Juli 23
Mzm 49: 1-16
"Jangan selalu berbangga diri"
Konteks
teks: Pemazmur mengajak pembacanya untuk memahami hakikat dari kebahagiaan yang
terlalu berlebihan. Setiap orang yang melupakan hikmat Allah dan mengandalkan
kekuatan perkataannya sendiri tentu akan segera menemui maut dalam hidupnya.
iman yang mati mendatangkan kematian harapan dan berujung pada kematian fisik.
Dalam hal ini, tidak perlu ada yang dibanggakan berlebihan, semua harta tidak
memberi pertolongan pada hari Tuhan. Justru yang mau dekat Tuhan dan memberi
telinga mendengar akan diselamatkan pada akhirnya.
Refleksi:
Berbanggalah karena Pemilik dan Pemberi hidup menerima kamu. Jangan berbangga
karena dunia mendukungmu, jika telingamu masih tertutup pada suara hikmat Nya
maka sia-sialah usahamu untuk bertahan. Tetapi jika kamu mau mendengar maka
hari di mana kamu terdesak, itulah yang akan menolong mu. Bukankah, Ia
berjanji, sampai dunia orang mati pun melingkupi, dia akan menarik kamu keluar
dari sana.
30 Juli 23
Ams. 2:1-22
Pendidikan untuk mendapatkan Hikmat
Pengangar
: ketulusan, kejujuran dan keadilan tidak bisa diperjualbelikan. Tetapi ketulusan,
kejujuran dan keadilan juga bisa terganggu karena tuntutan hidup pribadi dan
dalam keluarga. Jika demikian bagaimana anda harus merespon tantangan bagi
ketiga hal ini ?
Konteks
teks: dalam usia muda, Salomo mengagungkan perempuan, di usia dewasa ia
berbicara mengenai waktu, dan di usia senja ia menitipkan ajaran hikmat bagi
keturunannya. Bahwa hikmat tidak mudah ditemukan tetapi dapat dilatih. Orang
bisa tulus, jujur dan adil hanya jika ia mau melewati waktu untuk dilatih dalam
proses hidup. Hikmat memberi seseorang pertimbangan untuk mampu menempatkan
diri sesuai waktu dan situasi, kapan harus berbicara untuk membungkam yang suka
berbicara dan kapan harus diam untuk memahami apa yang orang bicarakan. Intinya, hikmat tidak membuat orang dirugikan
dan diri diuntungkan. Tetapi kebenaran dan keadilan yang dimenangkan.
Refleksi:
mulailah hari ini, lakukan kejujuran, ketulusan dan keadilan. Walaupun waktumu
sedikit untuk menghasilkan 1 potong Roti bagi anakmu, tetapi percayalah
remah-remah roti yang sedikit itu akan mengenyangkan keturunan mu di hari esok.
Jadilah
berdamai dengan diri. Jadilah pasif sementara, dengan mengingat hal ini:
jikalau kamu tidak mampu menolong seseorang, jangan larang orang lain menolong
nya. Jikalau kamu tidak mampu meringankan beban seseorang jangan jangan
menambah bebannya dengan menghasut orang supaya Jangan membantunya. Jadilah
pasif yang bermanfaat dan bernilai bagi sesama.
31 Juli 23
Mzm. 16:1-3
Konteks
teks: ungkapan doa dari Pemazmur menjadi kesaksian hidupnya. Ia tidak
memegahkan diri dan menganggap paling benar. Tapi ada kerendahan hati, bahwa
baginya semua orang punya nilai yang berharga, terlepas dari segala perbuatan
tidak benar yang mereka lakukan. Meskipun demikian ada satu keyakinan iman,
bahwa hanya Tuhan yang maha baik dan tak dapat dibandingkan dengan manusia
kudus lainnya. Dalam hal ini, Pemazmur mengakui Tuhan tetapi sekaligus menerima
sesama secara setara.
Refleksi:
kadang orang yang merasa dekat dengan Tuhan, tidak lagi menghargai sesamanya.
Bahwa mereka hanya orang biasa yang tidak punya kedekatan yang karib dengan
Tuhan seperti dirinya. Sifat ini adalah bentuk kesombongan rohani yang lupa
bahwa ia tidak boleh menghakimi sesama. Bahwa semua orang harusnya diterima
bukan karena kemanusiaan, status sosial dan materi yang dimiliki, tetapi karena
bercermin dari Allah yang baik yang sudah menerima semua orang termasuk kami.
TAHUN 2023 PENUH BANYAK BERKAT, SEKALIPUN AKU TIDAK MENYELESAIKAN TULISAN INI DENGAN SEMPURNA TETAPI DIA MENYELESAIKAN BANYAK HAL BAGIKU. MULAILAH KENAL TUHAN DAN LIHAT BAGAIMANA DIA MERAWAT HIDUPMU. AMIN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar