Meninggalkan semua
demi Kristus
Luk.9:57-62
Syalom para pembaca yang dikasihi Kristus, refleksi terhadap bacaan hari ini sangat keras dan seringkali dipakai oleh
banyak orang diluar sana untuk menolak Yesus. Mengapa ? karena Yesus tampaknya
tidak berbelas kasih dan egois ? Apa memang Tuhan Yesus demikian ? Mari kita
belajar dari bacaan kita hari ini.
Bacaan kita merupakan diskusi menarik soal hal mengikut Yesus yang disampaikan oleh 3 orang calon pengikutnya:
1. Pemuda yang Ambisius
Seorang muda ini, nampaknya tidak memikirkan resiko dari pertanyaannya. Yesus mengenal si anak muda ini dan Yesus tahu bahwa ia sebenarnya belum siap menjadi pengikut-Nya. Sebab itu, Yesus menyampaikan dengan tegas bahwa akan ada banyak kekurangan yang harus menimpanya. Yesus memberi kesaksiaan tentang diri-Nya sendiri yang miskin dan tidak punya apa-apa, bahkan ia membandingkan diri-Nya dengan serigala dan burung-burung yang tidak punya tempat tinggal. Yesus jadi miskin supaya kita menjadi kaya (bnd. 2 kor. 8:9). Pada akhirnya mendengar hal itu anak muda ini pergi dengan kecewa (bnd. Mat. 19:21).
Pembaca yang diberkati Kristus, kadang kala berbagai persoalan ekonomi, bisa membuat seseorang meninggalkan Tuhan. Kita kadang mengutamakan pekerjaan kita dan mengabaikan
undangan untuk hadir mengikuti jamuan kudus bersama Kristus. Kita berpikir
bahwa Tuhan tahu dan mengerti bahwa kita sedang bekerja supaya keluarga kita bisa
menikmatinya. Kalau demikian, maka jangan paksa Tuhan untuk mengerti juga saat
Dia sedang sibuk memperhatikan umat-Nya yang lain.
Firman Tuhan menegur kita, bahwa kalau kita mengaku siap ikut Tuhan ke mana saja maka jangan pakai alasan tunggu dan jangan berambisi untuk punya berkat melimpah. Tuhan pasti menyediakan. Tapi kita harus mengarahkan pikiran kita bukan pada harta benda dunia melainkan pada pemberitaan injil-Nya.
2. Pemuda yang berbakti pada orang tua
Para Pembaca yang dikasihi Kristus, Anak muda yang kedua ini memberikan pertanyaan yang cukup berat. Mungkin ia adalah anak sulung yang punya tanggung jawab mengurus orang tua. Kita perhatikan
bahwa, tidak seperti pemuda pertama tadi yang menawarkan diri untuk mengikut Tuhan, Tetapi Yesus yang memanggilnya dengan berkata : "ikutlah aku”.
Para Pembaca yang dikasihi Kristus, seringkali orang-orang pilihan Tuhan juga mencari-cari alasan untuk
menolak pekerjaan Tuhan. Padahal mereka mampu dan Tuhan tahu itu. Anak muda ini menunda
pekerjaan Injil untuk merawat orang tua. Ingatlah mengurus orang tua tidak berarti kita sudah bebas dari tanggung jawab memberitakan injil. Pasti banyak
orang tua merasa bangga jika punya anak seperti pemuda ini, tapi hai orang tua seharusnya anda harus lebih
bangga lagi jika oleh karena Tuhan,
anakmu meninggalkan engkau.
Mari kita perhatikan jawaban Yesus: biar orang mati kubur orang mati. Sonde masuk akal, tapi maksud Yesus jelas bahwa kita mesti berlaku seperti kaum Lewi (Ul.33:9). Mereka melayani Tuhan dan tidak pusing soal penghidupannya. Mereka beriman semua hal Tuhan akan atur dan sediakan
3. Pemuda yang penuh kekawatiran
Para Pembaca yang dikasihi Kristus, anak muda terakhir ini yang paling tidak beriman. Mengapa ? Dia berpikir ikut Tuhan pasti tidak ada harapan kehidupan dan bisa saja mati dalam perjalanan. Jadi dia ingin berpamitan dengan orang tua. Yesus tahu bahwa resiko para murid mengikut Dia pasti susah, sakit dan sengsara dan mungkin juga mati. Namun bagi Yesus, orang ini tidak layak karena ia penuh kekhawatiran dan alasan berpamitan kepada orang tua ini juga dijadikan alasan untuk menolak.
Para Pembaca yang dikasihi Kristus, hidup dalam kekwatiran tentu tidak akan ada damai sejahtera. Apalagi untuk menjadi pengikut Kristus yang mewartakan Injil damai sejahtera. Untuk itu, Yesus mau kita tidak perlu khawatir dalam melakukan tugas kita sebagai pengikut-Nya. Apa tugas kita ? memberitakan Injil lewat pekerjaan dan kehidupan keseharian kita.
Para Pembaca yang dikasihi Kristus, Hendaklah kita sadar benar bahwa menjadi pengikut kristus harus susah dan sengara namun dalam iman kita yakin Allah menyediakan segala keperluan kita. Hendaklah kita taat pada panggilan Tuhan bagi kita untuk menjalankan tugas pelayana kita masing-masing. Bahwa ia yang memilih kita pasti memperlengkapi kita dengan hikmat dan kekuatan. Hendaklah kita meninggalkan kekhawatiran kita pada hal-hal duniawi, termasuk pada materi perjamuan yang akan kita nikmati besok. Bahwa itu adalah sebagai tanda dan materai dari tubuh dan darah Kristus. Yang kita imani telah mengampuni segala dosa-dosa kita.
Marilah kita kembali dalam keyakinan iman, bahwa Kristus yang sudah mati memberi kita kesempatan untuk menikmati perjamuan bersama-Nya. Untuk itu jangan tinggal dalam dukacita, kekhawatiran, tetapi kita bersukacita bahwa kita telah menjadi saksi-saksinya jika kita mau turut menerima undangan Kristus dan terlebih dahulu mempersiapkan hati dan iman kita kepadaNya. Selamat mempersiapkan diri. Tuhan Yesus selalu memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar