Senin, 15 Mei 2023

Refleksi Harian Tahun 2022 (Jan-Maret 22)

                                                                                                                                               


1 Jan 2022

Mrk.12:1-12

(Hamba Tuhan sebagai penggarap yang jujur)

Konteks teks

Yesus menyampaikan perumpamaan tentang dirinya sendiri, bahwa Ia adalah seorang Pemilik Kebun yang datang kepada para penggarap yang tidak setia. Sebab mereka mau mengambil keuntungan dari kebun anggur itu untuk diri sendiri. Mereka lupa bahwa pemilik kebun anggur adalah Allah yang punya kuasa yang dapat mengganti mereka dengan orang lain.

Konteks masa kini

Pelayanan serupa seorang penggarap yang sedang bekerja pada tuannya. Namun tidak semua penggarap itu setia, banyak yang serakah juga. Setelah waktu panen ia menjadi lupa dengan hak pemilik kebun. Hal ini sering menjadi pemilik konflik dan akhirnya banyak penggarap diganti atau diberhentikan.

Refleksi

Hari baru di Tahun baru, anda masih akan terus bekerja sebagai penggarap dalam kebun anggur milik Allah. Tetaplah rendah hati dan ingat selalu bahwa anda bukan pemiliknya, anda hanya bekerja baginya. Jangan serakah hanya untuk memiliki apa yang bukan milikmu. Tetapi usahakanlah kebun itu dengan bertanggung jawab. Tuhan sebagai pemilik kebun, tentu akan memperhitungkan segala jerih lelahmu. Selamat melayani di tahun yang baru. Tuhan berkati.

02 Jan 2022

Mzm. 30

(Bersyukurlah)

Konteks teks

Pemazmur mengucap syukur atas pertolongan Allah yang membebaskan dia dari musuhnya. Dia juga mengajak semua orang untuk turut bersyukur. Pertolongan Allah jadi kesaksian yang hidup baginya bahwa pasti Allah akan menolong semua orang yang menaruh harap bagi Nya.

Konteks masa kini

Bersyukur punya banyak cara ada yang dirayakan ada yang secara pribadi berdoa kepada Allah. Tapi jarang ungkapan syukur itu dipakai sebagai kesaksian bagi orang lain. Banyak yang takut dibilang sombong jika bersaksi tentang kebaikan Allah. Justru banyak kesaksian hanya berisi cerita keberhasilan tanpa berefleksi siapa penyebab semua yang baik itu.

Refleksi

Coba pikirkan apakah semua keberhasilan dalam hidupmu terjadi hanya karena usahamu sendiri ? Coba bayangkan juga apakah setiap kegagalan itu juga karena dirimu sendiri? Jangan menipu diri. Setiap keberhasilan bukan usahamu, tapi karena Allah berkenan. Lalu semua kegagalan mu bukan karena kamu sendiri juga, tapi Allah berkenan. Bersyukur lah bahwa semua baik dan buruk Dia ijinkan untuk kamu semakin berhikmat. Selamat berjuang dan teruslah bersyukur. Jangan takut dan tawar hati. Tuhan menolong selalu.

O3 Jan 2022

Mzm 111

(Takut Tuhan datangkan berkat)

Konteks teks

Pemazmur memuliakan kebajikan Allah. Ia menyatakan bagaimana Allah memberkati umat yang takut akan Dia dengan rejeki dan kekuatan. Semua itu bukti kesetiaan Allah. Artinya semua yang baik tidak diberikan cuma-cuma kepada umat manusia, tetapi harus juga mereka berusaha mendapatkan nya.

Konteks masa kini

Banyak orang berpikir bahwa datang kepada Allah otomatis dapat berkat. Pasti dilindungi, dilimpahi sukacita dan segala yang baik. Tapi, faktanya banyak yang diuji, dilukai dan akhirnya pergi meninggalkan Allah.

Refleksi

Apa yang anda harapkan dari Allah setiap kali anda menjumpai Dia dalam doa ? Pernahkah anda minta ujian dan tantangan ? Atau pernahkah anda mengucap syukur untuk kesulitan dan penderitaan ? Ingatlah bahwa dalam kesulitan mu Kuasa Tuhan semakin besar. Jangan takut, Dia selalu ada, perbuatan tangannya ialah kebenaran dan keadilan. Ia akan mengirimkan kebebasan kepada kamu yang setia dan jujur.

04 Jan 2022

Dan. 4

(Ditinggikan usai direndahkan)

Konteks teks

Raja Nebukadnezar yang tidak mengenal Allah menjadi saksi kekuasaan Allah. Ia yang sombong direndahkan sama seperti binatang namun kemudian ia kembali ditinggikan Allah dan menerima segala yang baik. Semua itu adalah pelajaran berharga baginya untuk mengakui kebesaran Allah.

Konteks masa kini

Banyak orang berpikir hanya orang Kristen yang dekat dengan Allah yang diperhatikan dan dihukum sebagai bukti kasih sayangnya. Sementara orang yang tidak mengenal Allah pasti hidup aman. Faktanya mereka juga diperhatikan Allah dan justru diajar dengan luar biasa oleh Allah.

Refleksi

Seperti Nebukadnezar yang direndahkan Allah meski tidak mengenal Allah, maka tentu kamu yang hidup dengan Allah akan jauh lebih direndahkan. Masakan kamu sudah tahu siapa itu Allah, dan seperti apa Dia tapi kamu masih memegahkan diri juga? Jangan uji Dia, Dia tetap Allah yang setia sampai kapanpun. Dia dapat membalikkan keadaan mu yang sekarang sombong dan angkuh menjadi lebih rendah seketika. Rendahkanlah dirimu dan berlakulah adil penuh kasih kepada sesama. Tuhan menolong.

05 Jan 2022

Mzm. 3

(Tuhanlah penolongmu)

Konteks teks

Waktu Daud terdesak oleh anaknya Absalom Ia berseru kepada Allah. Ia menyerahkan segala kekecewaan, sakit hati kepadaNya. Ia tahu bahwa anaknya kini telah menjadi musuhnya. Tapi dia tetap berharap Allah sendiri yang menjadi hakim bagi mereka bukan dirinya. Ada rasa kecewa yang mendalam yang ia rasakan kepada apa yang sudah terjadi. Tapi ia tidak dapat mengutarakannya hanya lewat doa ia berseru meminta pertolongan.

Konteks masa kini

Banyak orang punya sikap yang berbeda tentang musuh. Kebanyakan membenci, menjauhi dan membuat rencana jahat untuk membalas kejahatan yang dia lakukan.

Refleksi

Siapa musuhmu kini? Siapapun dia, itu bukan urusanmu. Biarkanlah dia hidup dalam kebenciannya. Tapi kamu perbaikilah dirimu terus. Jadi versi terbaik dirimu. Tapi bagaimana jika musuh adalah diri sendiri ? Kamu yang sulit mengendalikan diri dan selalu merasa kalah serta gagal. Mungkin tidak semua orang memusuhi dirinya. Tapi bagi orang yang demikian, ingatlah untuk terus dekat pada sumber kekuatan batinmu. Supaya meskipun dirimu merasa tidak pantas dan berharga, Dia akan tetap memberi kamu kekuatan untuk menanggungnya. Selamat berdamai dengan diri sendiri. Tuhan berkati.

06 Jan 2022

Ul. 6:7

(Simpan di hati)

Konteks teks

Nasihat kepada anak2 Israel dilakukan secara lisan oleh orang tua. Bahkan dijadikan sebuah hukum yang terus dipelihara, menjadi ketetapan bagi seluruh keturunan Israel dalam perjalanan ke tanah perjanjian. Dengan demikian, setiap orang tua wajib menasihatkan anak-anaknya.

Konteks masa kini

Berhadapan dengan perbedaan zaman antara orang tua dan anak muda membuat tantangan tersendiri bagi proses pendidikan. Faktanya banyak anak muda masa kini suka yang instan, serba cepat. Tidak menyukai sesuatu yang berulangkali seperti nasihat orang tua. Akibatnya banyak keinginan anak-anak berbenturan dengan keinginan orang tua.

Refleksi

Ada pepatah lama, dengar nasihat jangan pakai telinga kiri lalu ke telinga kanan dan akhirnya lupa. Tapi nasihat mesti disimpan dalam hati. Bagaimana dengan kamu ? Sudahkah mendengar nasihat orang tua ? Ataukah masih suka membantah dan memegang pendirian sendiri. Ingatlah nasihat orang tua mesti disampaikan berulangkali, supaya tertanam dalam hati. Jangan tawar hati jika dinasehati. Terimalah dan lakukan. Tuhan menolong 😇

7 Jan 2022

Rat. 1:1-4

(Ungkapan bela sungkawa yang benar)

Konteks teks

Bangsa Israel menderita dalam pembuangan di Babel yang sangat kejam. Menerima kenyataan kehancuran bangsa mereka yang pernah Masyur dan mendapatkan penghinaan serta olok-olokan bangsa asing tentunya sangat melukai hati mereka. Dalam keadaan yang terpuruk tersebut nabi Yeremia menyanyikan syair ratapan yang mendalam terhadap kondisi Israel. Menarik bahwa ada sebuah kebiasaan yang terus dipertahankan di dunia timur kuno, bahwa mereka yang tertimpa kemalangan akan ditanggapi dengan membandingkan situasi sebelumnya pada masa masih berjaya. Meskipun secara psikologi hal itu menghina Israel, tetapi bagi orang-orang pada waktu menunjukan bela sungkawa dengan membandingkan situasi adalah hal yang biasa.

Konteks masa kini

Biasanya dalam sebuah perenungan tentang seseorang yang meninggal akan diceritakan banyak hal mengenainya semasa hidup. Entah perbuatan baik ataupun buruk. Beruntunglah mereka yang semasa hidupnya penuh dengan kebaikan dan sebaliknya sangat malang bagi mereka yang hidup dalam kejahatan. Ekspresi berduka ditunjukan dalam banyak cara, tapi yang paling umum adalah dengan menyatakan kata "kasian". Seolah-olah ada harapan yang terputus dan tertunda karena kematian. Padahal ada banyak kata lain yang bisa disampaikan, seperti "semoga perbuatannya menjadi teladan, dan sebagainya."

Refleksi

Bagaimana seharusnya mengungkapkan bela sungkawa yang benar ketika seorang meninggal. Apakah cukup dengan memberi materi, kata2 penghiburan, atau kehadiran ? Pada dasarnya niat yang baik untuk hadir saja sudah sangat menghibur mereka yang berduka. Namun pastikan kata-katamu tidak melukai tetapi menguatkan, pastikan pemberianmu berguna dan tidak membebaniku serta pastikan kehadiranmu membawa damai sejahtera bukan meniadakan damai yang sementara bersembunyi dibalik rasa duka mereka.

8 Jan 2022

1 Sam 9:1-10

(Belajar mengandalkan kuasa Allah)

Konteks Teks

Bangsa Israel menuntut seorang Raja atas mereka setelah sebelumnya mereka dipimpin secara langsung oleh Allah. Keinginan mereka menjadi tanda awal sikap memberontak bangsa itu, namun Allah tetap mengijinkan mereka. Bahkan Allah memilih raja bagi mereka sesuai dengan kriteria yang umum diharapkan oleh bangsa itu. Saul digambarkan sebagai seorang yang elok parasnya. Gambaran mengenai fisiknya yang sempurna oleh penulis kitab Samuel seolah-olah mau mendukung Saul untuk menjadi seorang Raja (ay.2). Standar sosial Saul telah terpenuhi namun satu standar Allah belum terlihat dalam awal bacaan ini. Menarik bahwa Allah memperhadapkan Saul dalam sebuah pergumulan yang sekaligus mau menguji kepribadian Saul. Apakah Saul menjadi Raja yang dapat memimpin tidak hanya secara politik tetapi secara rohani. 

Lahir dari keluarga berada dan mapan ternyata membentuk Saul menjadi seorang yang tidak tahan dalam ujian. Terlihat bahwa Ia menjadi cepat lelah mencari keledai ayah nya yang hilang dan memutuskan untuk pulang dan kalau bisa membujuk ayahnya untuk tidak perlu mencari lagi (ay.5). Sementara seorang hamba yang turut bersamanya justru memiliki pendapat yang berbeda. Dia menyarankan agar pergi kepada 'pelihat' dan meminta petunjuk. Mungkin dalam kalangan hamba, mereka biasa mendengar tentang para pelihat dan mungkin juga mereka sering ke sana untuk berbagai pergumulan mereka. Dalam ajakan itu, timbul kekhawatiran dari Saul yang telah kehabisan makanan, sebagai seorang yang lahir dari keluarga berada, tentu bagi Saul pergi dengan tangan kosong sangatlah memalukan. Ia kembali pada pendapatnya yang semula untuk kembali pulang ke ayahnya.

Allah tentu tahu bahwa tidak mudah mendidik Saul untuk bisa belajar mengandalkan kuasa Allah. Tetapi Allah tetap berdaulat atas Saul sebab ia akan dipilih menjadi Raja Israel yang harus dekat dengan Allah. Untuk itu, dengan sejumlah uang milik hamba Saul, ia pun berhasil membujuk Saul untuk menemui sang 'pelihat'. Iman yang kuat ditunjukan oleh sang hamba tadi, bahwa sudah pasti mereka akan menerima pertolongan jika memintanya kepada Allah melalui 'pelihat'. Namun justru sebaliknya sebagai calon Raja Israel, Saul sibuk dengan materi.

Konteks masa kini

Mendatangi hamba Tuhan adalah salah satu kebiasaan orang Kristen yang masih terus dilakukan hingga saat ini. Tujuan setiap orang berbeda sesuai dengan pergumulan masing-masing. Sebagai tanda terima kasih, seringkali mereka diberikan sejumlah uang, dan atau pemberian lainnya oleh mereka yang menggunakan "jasa" mereka. Menarik bahwa tidak semua hamba Tuhan mau menerimanya. Meskipun demikian, mereka tetap eksis menjadi jembatan yang mempertemukan orang percaya dengan Allah.

Refleksi

Setiap orang tentu memiliki harapan agar pergumulannya bisa dijawab oleh Allah. Namun, seringkali orang percaya lebih sibuk mengurus materi daripada mengandalkan kuasa Allah. Allah mau agar setiap orang benar-benar percaya kepada-Nya. Karena itu seperti Dia mengajar Saul untuk mengandalkan kuasa-Nya, maka Dia juga mengajar Setiap orang untuk selalu bersandar pada-Nya. Datang dengan iman yang teguh bahwa Allah pasti menolong dan tak ada jalan lain selain kepada Allah seperti hamba Saul, kiranya menjadi sikap hidup setiap orang percaya. Allah tidak membiarkan orang yang dipilih dan dikasihiNya menanggung kesusahan sendirian, Ia selalu menyediakan jalan keluar bagi mereka yang mau merendahkan diri dan menghadap hadiratnya.

9 Jan 2022

Yes. 24

(Kurangi dosa bersyukurlah) 

Konteks teks

Nabi menyampaikan nyanyian pujian karena Allah telah merancang kan pembebasan bagi umat-Nya Israel. Ia mengajak umat bersyukur kepada Allah dan merendahkan diri di hadapan Allah. Menarik bahwa, ada seruan pertobatan juga yang disampaikan.

Konteks masa kini

Banyak orang bersyukur hanya karena kebahagiaan. Jarang bersyukur karena kemalangan. Dan jarang ada komitmen pertobatan apalagi jika sedang dalam kesulitan. Lebih sering mempersalahkan orang, situasi bahkan Tuhan.

Refleksi

Apa yang patut disyukuri dari perbuatan yang salah ? Mungkin sebagian orang akan menyesal, malu atau bahkan memarahi diri sendiri. Tapi, satu hal penting dari kesalahan adalah ada pengetahuan yang baru tentang sebuah kesalahan. Dari kesalahan kita tahu yang benar. Namun bukan berarti harus tinggal dalam kesalahan. Bersyukur bisa salah harus ditindaklanjuti dengan aksi pertobatan. Bersyukur harus dimulai dengan menerima keberadaan diri yang berdosa dan memandang pada sumber kekuatan yakni Allah, untuk kemudian membangun komitmen pertobatan. Selamat bersyukur hari ini, terima lah dirimu apa adanya dan berubahlah sesuai rencananya.

10 Jan 2022

Ratapan 1:5-10

(Apakah salah menyumpahi penjahat ?)

Konteks teks

 Kehancuran kota Yerusalem dan dampaknya sangat besar bagi seluruh aspek kehidupan bangsa Israel. Terkhususnya hal itu menjadi bahan olok-olokan dari bangsa asing, mereka dijadikan lelucon dan sering menerima tertawaan, hinaan bahkan tak jarang disumpahi. Hal ini karena banyak bangsa-bangsa asing merasa tidak suka dengan tindakan sombong bangsa Israel dan politik mereka yang memonopoli kehidupan di timur kuno. Seperti yang terjadi pada pemerintahan raja Salomo, banyak bangsa yang harus membayar upeti juga bagi mereka untuk bisa dibiarkan hidup dan menjalani pemerintahan mereka sendiri. Akhirnya dendam yang terjadi, maka ketika bangsa Israel jatuh banyak bangsa bersorak-sorai dan tidak sedikit yang menyumpahi mereka. Apalagi mereka membandingkan kekuasaan berhala mereka dengan Allah. Bahwa Allah sudah dikalahkan.

Konteks masa kini

Seseorang yang angkuh, berbuat menindas, penuh kekerasan dan suka menyulitkan orang adalah paling dibenci dalam masyarakat. Mereka akan dijauhi dan kalau bisa dihindari jika berpapasan atau jika mungkin mereka boleh diasingkan dari kelompok masyarakat. Mereka seolah sampah yang tidak berharga. Dan karena itu sebaiknya dibuang saja. Bahkan yang terparah jika mereka menemui kemalangan orang jahat sudah pasti menerima hinaan dan tidak sedikit yang menyumpahi. Hal itu dianggap pantas bagi mereka, seolah-olah sudah dijadikan aturan bahwa mereka wajar menerima nya.

Refleksi

Apakah menyumpahi mereka yang berbuat jahat saat mereka menderita adalah pantas ? Lalu jika dia orang tua kita, saudara, keluarga atau bahkan pasangan kita juga membuatnya pantas ? Ataukah hanya jika dia orang yang tidak dekat dengan kita. Jika demikian, betapa malangnya mereka yang tidak dikenal, dan betapa beruntungnya orang jahat dalam rumahmu. Lalu bisa juga betapa beruntungnya penjahat yang tampan/cantik/kaya dan betapa malangnya penjahat yang jelek/ miskin. Apapun alasannya, menyumpahi seseorang pasti salah. Terlepas dari semua perbuatannya, kamu tidak berhak melakukannya. Ingat kamu juga bisa berbuat salah, mungkin hanya sedikit berbeda darinya. Jangan jadi hakim untuk orang lain.

11 Jan 2022

Yer.6:27-30

(Siapkah jadi penguji umat ?)

Konteks teks

Yeremia dipanggil Allah untuk menguji umat yang berlaku tidak setia kepada Allah. Sebab bagi Allah semua umat telah menjadi pendurhaka. Mereka sudah Allah lebur seperti emas tapi hasilnya tetap hitam dan tidak berharga. Karena itu mereka seumpama perak yang sudah Allah tolak. Maka Yeremia harus menjadi penguji mereka.

Konteks masa kini

Penguji identik dengan skripsi, perkuliahan, dan dosen. Biasanya adalah orang yang ahli di bidangnya. Mereka kadang terdengar menakutkan tapi mereka selalu dapat memberikan masukan yang baik. Penguji menggali kualitas tulisan dari pekerjaan setiap mahasiswa dan akhirnya memutuskan nilai yang pantas. Bicara soal penguji dalam kehidupan beriman, jarang didengar. Tapi ini tugas utama pendeta sebagai imam. Ia harus mengetahui kondisi umatnya dan menilai mereka untuk memberikan jalan keluar terbaik dari semua perbuatan yang mungkin salah dari umat.

Refleksi

Jadi Penguji umat seperti Yeremia terlihat keren. Tapi apakah kualifikasi dirimu sudah cukup untuk jadi penguji ? Dapatkah kamu mempertahankan kualitas diri dan menjadi layak untuk bisa menilai dan memberi jalan keluar kepada mereka yang bertanya atau yang membutuhkan bantuan mu ? Jadi penguji tidak mudah. Kamu harus yang pertama memberi contoh, bukan lewat kata-kata, tapi sikap hidupmu. Dengan demikian kamu tidak hanya asal menguji tetapi memberi solusi kepada mereka yang sudah dilebur berkali-kali tapi tidak jadi emas melainkan jadi perak yang bahkan menghitam.

12 Januari 2022

Yoh 21:20-23

“Jika Yesus Mau”

Konteks teks

Petrus merasa tidak nyaman melihat kehadiran murid yang dikasihi Yesus. Dia pun mulai bertanya tentang apa yang akan terjadi dengannya. Tujuan Petrus bukan hanya soal mau tau, tetapi ia ingin melihat sikap Yesus. Apakah Yesus memberi hadiah khusus ataukah dia akan ikut bersamanya. Namun Yesus jelas menjawab bahwa itu bukan urusan mereka. Sebab semua yang terjadi atas kehendak Allah.

Konteks masa kini

Pada umumnya orang baik selalu dianggap akan berhasil. Akibatnya orang tidak baik akan menerima sebaliknya. Tapi faktanya kadang terbalik. Hal ini membuat banyak orang protes. Seharusnya tidak demikian. Lalu siapa yang mesti dipersalahkan?

Refleksi

Semua yang terjadi dalam hidupmu, suka maupun duka, keuntungan maupun kemalangan, sakit dan sehat, itu atas kehendak Yesus. Ingat Jika Yesus mau, pasti kamu akan tetap tinggal di dunia dan berbuat ini dan itu. Tapi jika tidak pun itu bukan urusanmu. Lakukanlah apa yang terbaik yang bisa kamu lakukan. Berhentilah memperhatikan hidup orang lain. Itu bukan urusanmu juga. Tapi ikutlah Yesus. Lakukan tugasmu dengan setia. Tuhan pasti menolong. 

Kam. 13 Jan 2022

Yesaya 1:2-9

(Tuhan memenuhi segala waktu)

Konteks teks

Bangsa Yehuda dinasihatkan oleh Yesaya betapa Allah begitu mengasihi mereka. Namun keberdosaan mereka menghalangi keselamatan yang sudah Allah rencanakan. Meskipun demikian ada janji yang nyata bahwa Ia akan mengirimkan Roh Kudus untuk memampukan agar kebenaran Firman selalu tetap hidup turun temurun.

Konteks masa kini

Meninggalkan dosa dan kesalahan pada dasarnya tidak selalu mudah. Ada tantangan tersendiri bagi setiap orang. Meski demikian, Allah berjanji memberi Roh yang selalu mengingatkan kepada kebaikan

Refleksi

Percayakah kamu, dalam kelemahan mu keluar dari dosa, Allah terus berusaha membantumu ? Jangan kecewa jika belum berhasil hari ini, ingatlah Allah memenuhi ruang dan waktu. Jika pagi ini belum berhasil Dia ada, siang pun semakin sulit Dia masih ada, dan bila sampai matahari terbenam pun Dia akan tetap ada. Tetaplah percaya dalam kelemahan Dia akan semakin kuat.

Refleksi Bulan Februari

11 Februari 2022

Filipi 3:12-14

"Lupakan prestasi, Bisakah ?"

Konteks teks

Paulus menjelaskan hakikat dirinya sebagai seorang farisi yang taat sepenuhnya akan Taurat Allah tetapi yang juga telah menjadi penindas orang Kristen. Bagi orang pada masa itu, Paulus tentunya memiliki prestasi yang bisa dibanggakan. Dengan begitu banyaknya aturan hukum taurat yang berat dapat dengan mudah dikuasainya. Selain itu kemampuan berbicara, memimpin dan mempengaruhi dalam pelayanannya kemudian bukanlah suatu kebetulan tetapi anugerah yang besar. Namun, menarik bahwa bagi Paulus semua prestasi di masa lalu sebelum mengenal Yesus dan bahkan prestasi besar sebagai anugerah mengenal Yesus boleh jadi dilupakan saja. Mengapa? Karena justru itu semua tidak membawa dia semakin mengenal Yesus. Menurut Paulus, Yesus lah yang sudah mengenal dirinya sementara Paulus "belum" mengenali Yesus secara sempurna. Tujuan itu bisa dicapai jika ia selalu mengingat dosanya. Bahwa dosa itu adalah pengalaman di mana Yesus menemukan dan menangkapnya.

Konteks masa kini

Berbanding terbalik dengan pemahaman masa kini, orang lebih cenderung menyembunyikan pengalaman buruk masa lalu dan memamerkan prestasi di masa lalu maupun masa kini. Tak jarang juga ada yang memamerkan prestasi yang ada didepannya. "Saya akan menjadi seorang pendeta di masa depan, saya tidak memerlukan orang-orang seperti anda untuk saat ini." Akhirnya kesombongan yang ditampilkan bukannya sikap rendah hati seperti Paulus.

Refleksi

Apakah untungnya punya banyak prestasi ? Jika kamu tidak tahu merendahkan diri ? Apa untungnya punya banyak uang jika kamu tidak mau berbagi ? Apa gunanya kepintaran jika kamu tidak menjadi inspiratif ? Semua prestasi boleh jadi dilupakan. Itu memang anugerah Allah, tapi ingatlah tujuan sebagai pengikut Kristus belum anda capai. Bahkan anda harus terus mengejarnya. Dia sudah menemukan kamu di masa lalu, tapi faktanya kamu terus berjalan meninggalkan Dia juga saat berbuat dosa. Jadi berpalinglah dan rendahkan dirimu, jadilah berguna dan bermanfaat bagi sesama dan dunia ini.

12 Februari 2022

PKH. 8:9-17

"Takutlah akan Tuhan senantiasa"

 

Konteks teks

Hikmat manusia terbatas kata pengkhotbah. Tidak sama dengan Allah, karena itu berapa besar pun usaha manusia tidak akan pernah bisa menyamai Allah. Bahkan untuk mengerti pekerjaannya. Namun satu yang bisa manusia lakukan adalah tetap takut akan Allah dan hidup menurut kehendaknya.

Konteks masa kini

Mengerti baru melakukan adalah hal biasa semua orang bisa melakukannya. Lalu bagaimana jika tak mengerti apa2 dan lakukan? Itu hal yang bagi orang masa kini adalah mustahil, tahayul, bodoh dan tidak bijaksana. Tapi itulah hikmat Allah yang luhur dan tinggi sulit dipahami akal manusia.

 

Refleksi

Dengar, mengerti dan lakukan, adalah hal biasa bagi semua orang di dunia. Tapi bagaimana bisa mengerti maksud Tuhan dan lakukan dengan sempurna sementara manusia selalu terbatas menyelami pekerjaannya?  Mungkin melihat jalan Tuhan itu mudah, tapi apakah mengerti dan bisa menerima keputusanNya juga mudah?  Dengan ketidakmampuan itulah, maka kamu dinasihati untuk tidak menjauh dari sumber kehidupanmu. Tetaplah dekat supaya kamu kuat, tetaplah dekat supaya kamu aman.

13 Feb. 2022

1 Kor. 12:1-11

Kenalilah Karunia Roh

Konteks teks

Paulus menasihatkan jemaat yang sedang berada dalam bahaya perpecahan karena berbagai macam karunia Roh yang dianugerahkan Allah kepada mereka. Menarik bahwa, meskipun ada begitu banyak karunia namun semuanya bersumber dari Roh Kudus yang bekerja bagi semua orang. Untuk itu setiap orang diingatkan untuk menemukan karunia Roh Kudus itu dalam diri masing-masing tanpa membandingkannya dengan yang dimiliki oleh orang lain.

Konteks masa kini

Sikap membandingkan diri dengan orang lain juga ada dalam lingkungan keluarga, secara pribadi dan bahkan dalam relasi sosial.  Dalam keluarga banyak orang tua maupun anak-anak suka membandingkan anggota keluarga nya. Secara pribadi sering juga seseorang merasa kurang akan dirinya dan mulai merasa insecure lalu berujung pada membandingkan diri dengan orang lain. Dalam lingkungan sosial yang terparah adalah sikap tidak bersyukur dengan relasi sosial yang sudah dibangun tetapi justru membandingkannya dengan relasi di tempat lain. Bahkan banyak pula yang menjadi sumber perpecahan dals1am relasi yang ada.

Refleksi

Sudahkah kamu menemukan karunia Roh Kudus dalam dirimu? Jika kamu belum menemukannya Jangan insecure, jangan pula membandingkan dirimu dengan siapa pun. Ingatlah kamu berharga bagi Dia yang menciptakan mu. Bahkan kamu akan sangat dihargai jika kamu menghargai segala keberadaan dirimu dengan selalu mengucap syukur. Pastikan juga kamu berada di tempat yang benar dimana kamu dapat diterima dengan segala kurangmu. Ingatlah pula untuk menjadi berkat dengan dirimu yang istimewa. Tuhan berkati 😇

14 Feb 2022

Yoh 6:60-66

(Setialah, jangan kabur)

 

Konteks teks

Para murid yang mendengar khotbah Yesus tentang hakikat dirinya sebagai Roti hidup mulai bersungut-sungut. Mereka yang sebelumnya menjadi pengikut-Nya akhirnya meninggalkan Dia dan tidak lagi mendengar pengajaranNya. Menarik bahwa ajaran Yesus yang keras itu bukan membuat mereka semakin setia tetapi menjadi tawar hati.

Konteks masa kini

Berbicara tentang ajaran, kini banyak ajaran yang juga berkembang dan membawa banyak pengaruh bagi orang percaya. Tak dapat dipungkiri bahwa banyak orang mulai ragu dengan imannya. Faktanya di GMIT sendiri banyak juga yang berpindah ke ajaran lain karena minimnya pemahaman mengenai ajaran sendiri. Tidak bermaksud mencurigai ajaran lain, namun sikap tidak konsisten pada ajaran membuat bahaya perpecahan dan mengancam persekutuan.

Refleksi

Menjadi pengikut Kristus harus bisa setia dengan ajaranNya. Memang tidak semua ajaran itu manis didengar, adapula yang pahit. Bahkan untuk itulah iman semakin diuji. Jadi murid Kristus juga tidak seperti walang sangit, yang selalu mengincar ladang yang gemuk. Saat diusir dengan semprotan hama, ia dengan mudahnya berpindah ke ladang lain. Saat dosis obat hama di ladang sebelumnya telah hilang, ia justru kembali lagi ke sana. Ingatlah, Yesus tidak mengajarmu untuk mendua hati. Tetaplah setia dengan ajaran yang benar yang sudah kamu terima. Percayalah, Dia yang setia akan menguatkan dan memampukan mu menjadi setia seperti-Nya. 

                                    Refleksi Bulan Maret

2 Maret 2022

1 Kor. 2:1-5

(Mengajar tanpa janji manis)

 

Konteks teks

Paulus tahu bahwa orang-orang di Korintus terbiasa menerima pengajaran sesat yang selalu menjanjikan hasil yang besar, baik itu kemasyuran, kekayaan bahkan berkat rohani lainnya. Menarik bahwa Paulus tidak bersaing dengan ikut memamerkan keuntungan mengikut Yesus yang sebenarnya jauh lebih besar dari semua yang diajarkan oleh pengajar sesat tadi. Tapi Paulus justru merendahkan diri dan membiarkan Roh yang bekerja. Bagi Paulus ajaran tanpa Roh tidak memiliki hikmat dan sebalknya pendengar yang tidak dipimpin Roh tak dapat menerima ajaran itu dan melakukannya.

Konteks masa kini

 banyak ajaran di dunia saat ini masih menggunakan pola yang lama. "Kalau mau dapat ini,, harus buat begini" tak ada ajaran seperti yang ada dalam kepercayaan orang Kristen bahwa "karena Yesus sudah kasi ini maka saya buat ini" akhirnya orang-orang masa kini terjebak mengejar keuntungan pribadi bukan untuk membagikan kasih sejati yang sudah mereka terima baik lewat ajaran maupun tindakan.

 

 

Refleksi:

Apakah semua janji itu benar-benar selalu manis? Apakah janji yang di awal manis tidak pernah berubah jadi pahit ? Jika kamu hanya mau terima janji manis, bersiaplah menerima yang pahit di akhir. Karena faktanya yang pahit juga dipakai Allah untuk mendatangkan kebaikan. Lihatlah bagaimana Yesus mengecap anggur pahit, tetapi itu menguatkan dia di atas kayu salib. Pastilah ajaran yang pahit pun akan menguatkan kamu menjalani kehidupan yang tidak selalu manis. Selamat merenung di Minggu sengsara pertama. Tuhan menolong.

 

3 Maret 2022

(Biarlah Allah yang menghakimi)

1 Kor.4:1-5

Konteks teks

Paulus tahu bahwa bagi orang-orang yang pintar dan punya kekuasaan serta kekayaan seperti di kota Korintus, menjadi hamba Kristus berarti harus memenuhi sejumlah kriteria. Ada banyak kriteria yang dituntut harus ada dalam diri mereka, terutama mereka dapat dipercaya. Namun bagi Paulus penilaian manusia tidaklah penting, karena mereka tidak mengenal bahkan tahu sampai ke dasar hati setiap hamba Kristus. Apa yang mereka alami, apa yang mereka rasakan selama melayani. Hanya Allah yang tahu karena itu Dialah yang pantas menghakimi

Konteks masa kini

Sampai hari ini, setiap orang yang melayani Allah juga disematkan sejumlah kriteria yang membuatnya 'layak' disebut sebagai pekerja-Nya. Menarik bahwa kriteria semuanya harus baik dan sempurna padahal mereka yang dilayani tidak semuanya baik dan sempurna pula. Mereka yang menuntut kesempurnaan dari seorang hamba Tuhan ternyata juga tidak memenuhi kriteria mereka sendiri. Padahal jika semua hamba Tuhan bersih bersinar setiap saat akan ada juga orang-orang yang menjauhi mereka. Karena terang tidak dapat menyatu dengan kegelapan. Sesekali Dia harus meredup untuk menemukan mereka yang bersembunyi.

Refleksi

 Pentingkah penilaian mereka bagi diriku ? Aku harus bisa ini, bisa itu, jadi begini jadi begitu. Bukankah Allah yang memilihku ? Bisakah aku merasa sombong bahwa Allah tahu kualitas diriku sehingga aku yang terpilih dan bukan mereka yang menyematkan sejumlah kriteria menjadi hamba-Nya. Jadilah dirimu sendiri, mendengar Allah adalah yang utama, biarkan manusia dengan penilaiannya tetapi kamu lakukanlah kehendak Allah. Percayalah setiap orang akan menerima pujian pada akhirnya.

 

04 Maret 2022

“Allah kecewa”

Yer. 2

Konteks Teks:

Yeremia menyampaikan pesan Allah kepada bangsa Israel yang berisi kekecewaan Allah kepada mereka. Menurut Allah, bangsa itu tidak lagi menjadi kekasih yang setia kepadaNya. Menarik bahwa Allah menggunakan metafora kekasih yang setia dalam kekurangan semasa mereka di Padang gurun dan menjadi kekasih yang tidak setia saat mereka punya segalanya di tanah perjanjian. Allah melihat bahwa dosa bukan hanya milik umat tetapi para pemimpin baik pemimpin politik maupun pemimpin agama. Para raja berlaku sebagai penguasa yang lalim, para nabi bernubuat palsu dan para gembala justru menyesatkan.

 

Konteks masa kini

Kekayaan, kepintaran, kekuasaan sering kali membawa orang percaya jauh dari Allah. Saat punya segalanya orang percaya tidak menjadi kekasih setia bagi Allah. Justru mereka menjadikan dunia sebagai kekasihnya. Mereka lupa bahwa Allah bertindak dalam sejarah sehingga keberhasilan bisa mereka terima. Orang segera merasa bangga pada dirinya tanpa mengingat peran Allah sebagai kekasih sejati dalam hidupnya.

 

Refleksi

jika kamu diberikan pilihan, tak punya segalanya tapi punya Allah atau punya segalanya tapi kehilangan Allah, apakah yang kamu pilih ? Bagi orang realistis mungkin bisa memilih kehilangan Allah dan bagi mereka yang lain bisa juga siap kehilangan segalanya dan memilih punya Allah. Tapi apakah ada pilihan ketiga yakni punya Allah dan punya segalanya ? Tentu saja ini bisa terjadi, tapi Allah adalah prioritas utama. Bukankah kamu punya kekasih satu orang saja ? Allah pun cemburu jika kamu menduakan-Nya. Jadi berlakulah setia kepada-Nya. Jangan takut kekurangan Dia akan memenuhi kamu senantiasa.

05 Maret 2022

(Konsep Bersyukur umat Allah)

Yes. 12:1-6

Konteks teks

 Bangsa Israel sebagai umat Allah dipelihara dengan sangat luar biasa oleh Allah. Setiap kali mereka berubah tidak setia kepadanya, Dia menghukum tetapi Dia juga memulihkan. Menarik bahwa dari gaya hidup Israel yang demikian, kasih Allah tidak berkurang bagi mereka. Hal inilah yang bagi nabi Yesaya patut disyukuri oleh Israel. Jangan Keselamatan saja disyukuri tetapi saat hukuman itu datang pun, sebab itu tanda kasih setia Allah masih ada. Dia masih peduli dan Dia mau memulihkan mereka.

Konteks masa kini

Bersyukur sering dipahami sebagai ungkapan rasa senang, bahagia karena semua kebaikan, keuntungan dan rasa aman yang diterima. Bersyukur juga kadang bisa terjadi dengan membandingkan diri dengan orang lain, "bersyukur saya tidak seperti dia". Padahal bersyukur harusnya ditujukan pada yang memberi semua warna dalam hidup. Baik suka maupun duka.

Refleksi

Bagaimana konsep bersyukurmu? Apa hanya saat hidupmu berwarna terang dan rasanya manis dan indah dilihat orang ? Bersyukurlah pada Allah untuk pahit dan manisnya hidup.  Kamu masih sanggup membuka mata, bangun dan berjalan semua karena Dia menopangmu. Jangan takut, kamu akan menimba air keselamatan bersama Allah sumber air hidup dengan kegirangan

06 Maret 2022

(Majulah, Jika Allah berkenan)

Hakim2 1:1-19

Konteks teks

Setelah kematian Yosua bangsa Israel bertanya kepada Tuhan bagaimana cara mereka dapat menduduki tanah perjanjian. Menarik bahwa Allah menunjuk suku Yehuda secara langsung. Allah bahkan menjamin sebuah kemenangan di dalam tangan mereka. Tetapi tampaknya suku ini tidak mempercayai Allah sehingga ia mengajak suku Simeon untuk ikut berperang. Allah tetap menepati janjiNya. Dan di tangan kedua bangsa itu banyak penduduk Tanah perjanjian yang berhasil di halau. Tetapi konsekuensi ketidakpercayaan mereka maka suku-suku di pegunungan tidak dapat dihalau. Bahkan banyak suku-suku lain juga dibiarkan tinggal bersama mereka. Hal ini bertentangan dengan janji Allah bahwa mereka harus menghalau semua penduduknya.

Konteks masa kini

Menjadi calon tunggal atau independen di bidang politik adalah hal yang sudah biasa terjadi. Namun menjadi seorang pahlawan yang seorang diri maju berperang tidak pernah mudah diterima. Bahkan di lain kesempatan, menjadi perwakilan untuk melakukan sesuatu yang berbahaya juga sangat tentu ragu bagi kebanyakan orang. Padahal seringkali orang-orang tersebut diberikan kepercayaan karena kemampuan yang mereka miliki, tetapi rasa tidak percaya diri sering mengacaukan masa depan orang tersebut.

Refleksi

Jadi pemain tunggal tanpa kemampuan pasti mustahil, tapi jika punya kemampuan, dipilih dan diperlengkapi mengapa takut dan tidak mau maju sendirian?  Jika Allah berkenan dan memerintahkanmu maju mengapa kamu khawatir ? Dia tentu akan memperlengkapi bahkan kamu akan menerima janjiNya dengan utuh tidak setengah-setengah. Jadi jika kamu hanya percaya pada janji-Nya setengah maka bersiaplah menerima setengah juga janji-Nya.

12 Maret 2022

2 Sam 6:18-29

"DOA syukur"

Konteks teks:

Menarik dalam bacaan ini bahwa Daud menaikan syukur kepada Allah atas janji yang diterimanya dalam jangka waktu yang masih jauh di depannya. Bahkan dia tidak dapat segera menikmatinya. Itu berlaku bagi kaum keluarga nya di masa depan. Allah menepati janji dan membuat keluarganya terus diberkati, meskipun Daud berulang kali telah melukai hati Allah dengan dosa2. Sebagai raja Israel dia juga hidup dalam banyak persoalan tapi selalu berhasil karena janji Allah menolong dia senantiasa.

Konteks masa kini

Biasanya sesorang membuat janji untuk kepentingan diri sendiri dan semua orang berharap bisa segera menerima janji itu. Kalau dapat dia bisa menikmati janji yang dibuat. Namun faktanya tidak semua janji juga bisa ditepati manusia. Banyak yang akhirnya ingkar janji dan buat kecewa serta putus asa. Janji juga ditentukan oleh banyak faktor namun satu yang pasti tidak semua orang menerima janji yang diharapkan.

Refleksi

Jika Tuhan Allah sudah berjanji mengangkat kamu ke atas, jangan bimbang jika sekarang masih di bawah. Jika terasa lama menanti janji itu, becerminlah dari sikap Daud. Dia setia menanti janji Allah. Meski janji itu tidak berlaku bagi pribadinya tapi dia bersukacita bahwa keluarganya akan menerima berkat itu. Lalu apakah kamu hanya mau menerima janji bagi diri sendiri saja ? Bersabarlah sebentar saja, jangan egois. Nantikanlah Allah bekerja bagimu. Ingat Dia tidak pernah ingkar Janji.

Senin 14 Maret 2022

“Semua ada pertanggungjawaban”

Yesaya 17:12-14

Konteks teks

Bagian ini merupakan sebuah nubuat yang disampaikan kepada Israel waktu bangsa-bangsa menyerang mereka. Secara khusus bagi Asyur yang juga menjadi salah satu bangsa kejam yang menindas mereka. Dalam situasi yang tertindas ini, perkataan nabi sangat menghibur mereka. Bahwa meskipun mereka menderita diwaktu senja sebagai budak dan pekerja tetapi pada waktu pagi Allah akan menolong mereka. Maksudnya jelas bahwa pertolongan itu tidak akan lama.Hal ini juga berarti semua bangsa ada dibawah kendali Allah dan akan bertanggung jawab atas semua tindakan seperti Asyur

Konteks masa kini

Jadi orang baik pasti menderita dan jadi orang jahat pasti lebih beruntung. Memang tidak selalu benar tapi faktanya banyak juga orang baik yang selalu disalahkan dan ditindas. Justru para penjahat hidup bahagia dan aman. Namun, banyak orang lupa akan waktu penghukuman Allah yang akan segera terjadi. Bahwa seperti datangnya pagi maka itu akan segera terlaksana.

Refleksi

Allah menunggu kamu tapi Dia tidak berdiam diri. Tetaplah setia dalam suka dan duka. Kalau kemarin terasa menyebalkan karena banyak persoalan, yakinlah hari ini pasti akan sedikit lebih baik. Jangan menatap pada persoalan terlalu lama. Coba alihkan pandangan dan lihat pagi yang baru, dan temukan Dia yang akan menolongmu. Ingat bahwa tidak ada seorang pun yang tidak akan memikul tanggung jawab atas semua tindakannya. Selamat berjuang di Minggu baru. Tuhan berkati 😇

 

Senin 28 Maret 2022

Ams 9:1-18

(Pilihan menentukan proses)

Konteks teks

Penulis menawarkan sebuah pilihan yang tegas kepada setiap pembaca berkaitan dengan kehidupan yang diberkati. Menarik bahwa seolah-olah kehidupan yang baik, disebabkan oleh pilihan yang baik pula. Meskipun demikian, tidak selalu berarti mereka yang memilih hidup dengan cara yang tidak baik tidak memiliki kesempatan. Inti dari hikmat Allah adalah sikap takut akan Allah. Oleh karena itu, meskipun seseorang tidak memiliki hikmat dalam dirinya, tetapi takut akan Allah maka Ia akan diberkati. Selanjutnya, hikmat digambarkan sebagai sebuah undangan/ajakan/himbauan yang ditawarkan cuma-cuma kepada dunia, sama halnya dengan kebodohan yang juga secara terbuka ditawarkan kepada manusia. Setiap resiko dari memilih disampaikan dengan sangat jelas supaya manusia dapat memilih dengan benar.

Konteks masa kini

Seringkali orang sulit memilih yang benar bukan karena ia tidak tau yang benar, tetapi ia memilih yang paling banyak dipilih orang lain. Menjadi berbeda dengan pilihan sendiri seolah-olah membuat diri diasingkan dari komunitas. Memilih juga dihubungkan dengan keuntungan yang harus diterima. Orang yang punya pengaruh meski hidup sebagai pencemooh justru jadi primadona dan banyak dipilih. Akibatnya banyak orang menjadi penjilat sesamanya. Seperti benalu, banyak orang bergantung pada mereka tanpa sadar hikmat Allah sedang mengawasi mereka.

Refleksi

Pilihan sudah ditawarkan. Cobalah memilih dengan pertama-tama melihat dari sisi Allah. Apakah Allah merestui pilihan ini? Jangan sekali-kali berpikir tentang apa yang diberikan dunia. Bukankah menjadi berbeda itu unik ? Berjalan sendiri itu hebat ? Untuk apa berjalan berdua bahkan bersama-sama jika ujungnya semua akan melompat ke jurang ? Percayalah pilihan dari sisi Allah adalah terbaik bagi hidupmu. GB

Selasa 29 Maret 2022

1 Raj. 22: 24-28

(Menjadi risktaker)

Konteks Teks

Nabi Mikha dipanggil raja untuk meramalkan sebuah kemenangan sebelum mereka maju berperang. Menarik bahwa saat semua nabi istana meramalkan hal yang baik yakni kemenangan, justru Mika menyampaikan sebaliknya. Kekalahan akan mereka terima sebab mereka berjalan tidak mengandalkan Allah. Selanjutnya sebagai salah satu nabi istana, Zedekia dengan kejam justru menampar nabi Mika dan berspekulasi bahwa tidak mungkin Roh Allah berpindah darinya kepada Mika. Padahal Roh Allah sejak awal tidak tinggal dalam dirinya, melainkan berbicara melalui nabi Mika.

Konteks masa kini

Tantangan menjadi seorang pelihat adalah mesti menyampaikan apa yang dikehendaki oleh mereka yang datang kepadanya. Padahal faktanya, mereka diberikan karunia untuk menyampaikan kebenaran. Akibatnya kadang saat kebenaran tidak sesuai harapan mereka, banyak orang menjadi marah dan tidak lagi percaya bahkan kepada Allah. Lalu tujuan doa seolah-olah untuk menyetujui permohonan mereka bukan meminta petunjuk Tuhan.

Refleksi

Jika anda diminta mendoakan orang lain, tentu anda dipercaya bisa menyampaikan harapan mereka kepada Allah. Terlepas dari harapan itu terkabul atau tidak, anda harus menyampaikan kebenaran Allah. Tak mengapa jika ditolak, ditertawakan bahkan dianggap pembohong. Bukankah Kebenaran yang sejati saja ditolak oleh manusia? Kenapa anda takut menyampaikan yang benar ? Lalu jika kamu berdoa ingatlah itu artinya kamu tidak mampu dan bersandar sepenuhnya pada kehendak Bapa. Apa yang pilih bagimu, pasti yang terbaik.

Rabu 30 Maret 2022

“Iman yang menyelamatkan”

Yoh. 7:53-8:1-11)

 

Konteks teks

Orang berdosa dalam pemahaman orang Yahudi berada dibawah standar sosial. Apalagi jika perempuan yang berdosa. Dia akan dua kali dipandang lebih rendah, kalau bisa dijauhi. Menarik bahwa Yesus menerima penyesalan dosa perempuan berdosa dan menjadikannya kesempatan untuk mengajar pada murid. Bahwa betapa besar kasih Allah, bahkan di saat seseorang punya setumpuk dosa atau bahkan bertumpuk-tumpuk, Allah akan mengampuninya. Apalagi jika dia menyesal dan lalu berbuat kasih seperti perempuan berdosa. Alasan Yesus jelas bahwa hal itu mungkin terjadi karena perempuan itu punya iman yang besar.

Konteks masa kini

Status perempuan di dunia modern memang sudah jauh lebih baik. Tapi faktnya masih banyak perempuan yang direndahkan, lewat kata2 sikap dan tindakan. Itu untuk perempuan yang benar, apalagi yang hidup dalam kesalahan. Tak jarang mereka seperti dilempari dengan batu. Contoh sederhana perempuan yang bekerja sebagai PSK, selalu disalahkan. Lalu bagaimana dengan kaum pria yang jadi penikmat mereka ? Karena anda perempuan anda tidak harus hidup demikian. Karena anda perempuan anda tidak boleh keluar malam, karena anda perempuan anda tidak boleh ke sana ke sini, buat ini dan itu.

Refleksi:

Terlepas dari betapa beratnya situasi di sekeliling mu, Yesus menerima kamu yang sungguh-sungguh menyesal dan mau bertobat, bahkan yang sudah mencoba menebusnya dengan berbuat kasih. Ia akan menebus kamu, melepaskan kamu dari dosamu dan memberikan kamu damai. Ia akan menanggungnya bagimu, ingat bahwa semua iman yang kamu tunjukan dalam sikap kasih, telah dilihatNya. Percayalah sekalipun dosamu merah seperti kermizi akan menjadi putih seperti salju.

Selamat berefleksi di Minggu sengsara Tuhan Yesus 😇

Kamis 31 Maret 2022

Bolehkah seorang hamba Tuhan mengeluh?

Yer. 20:7-18

Konteks teks

 Menyampaikan kebenaran bukanlah sesuatu hal yang menyenangkan dan tidak selalu tanpa tantangan. Seperti yang dialami Nabi Yeremia. Bahkan karena menyampaikan kebenaran Allah, nyawanya terancam setiap saat oleh musuh-musuhnya sesama nabi di istana raja bahkan oleh sahabatnya sendiri. Mereka mengintai mencoba menemukan kesalahannya untuk kemudian menjatuhkannya. Tekanan jabatan sebagai hamba Tuhan yang berat membuat Yeremia juga mengeluh dan bahkan ia mengutuk hari kelahirannya. Untuk apa lahir untuk dipermalukan ? Menarik bahwa semua keluh kesahnya ditujukan kepada Allah dan isinya ditutup dengan harapan bahwa Allah akan menolong nya.

Konteks masa kini

 

Tugas semua hamba Tuhan adalah menyampaikan kebenaran Allah. Dalam menyampaikannya terkadang mereka harus selalu menguatkan orang lain, padahal mereka sedang mengalami pergumulan yang berat juga. Jika selalu mendengar keluhan dan memberi respon yang positif supaya mereka tetap percaya, lalu bagaimana ia menghadapi persoalannya sendiri ? Dunia sering menuntut kesempurnaan dari seorang hamba Tuhan. Ia tidak boleh mengeluh karena ia harus menguatkan orang. Ia tidak boleh menangis karena ia harus menghibur orang. Ia tidak boleh marah karena ia harus meredakan amarah orang. Jadi apakah dia harus menipu dirinya sendiri tentang apa yang sedang menekan pelayanannya?

Refleksi

 Yeremia menunjukkan suatu fakta menarik bahwa setiap hamba Tuhan adalah manusia yang lemah. Ia bisa menangis, meratap, kecewa dan marah karena tekanan pelayanannya. Tapi ingatlah pengeluhanmu akan jadi sangat tepat bila ditujukan kepada Allah. Kamu berusaha mati-matian membela Dia mengapa Allah tidak mau membela kamu ? Kamu selalu mendoakan orang lain, mengapa Roh Kudus tidak mau menyampaikan doamu kepada Allah meski kamu tidak pernah mengucapkannya ? Percayalah, Allah mengenal batin dan hati, Dia tak berjanji semua akan baik-baik saja, tapi Dia janji Dia selalu ada sehingga kamu bisa menanggungnya. 


Belajar menjadi setia pada refleksi setiap hari belum mencapai kesempurnaan. tetapi ada ungkapan syukur bahwa bacaan ini blog dibagikan kepada semua pembaca. semoga menjadi inspirasi dan motivasi untuk setiap pembaca mau meluangkan waktu membaca Alkitab dan merenungkannya secara pribadi. Roh Kudus pasti memberi hikmat untuk mengerti akan kebenaran Firman Tuhan. Syalom. TYM :) 

Rabu, 10 Mei 2023

Meninggalkan semua demi Kristus Luk.9:57-62

 

Meninggalkan semua demi Kristus

Luk.9:57-62

Syalom para pembaca yang dikasihi Kristus, refleksi terhadap bacaan hari ini sangat keras dan seringkali dipakai oleh banyak orang diluar sana untuk menolak Yesus. Mengapa ? karena Yesus tampaknya tidak berbelas kasih dan egois ? Apa memang Tuhan Yesus demikian ? Mari kita belajar dari bacaan kita hari ini.

Bacaan kita merupakan diskusi menarik soal hal mengikut Yesus yang disampaikan oleh 3 orang calon pengikutnya:

1. Pemuda yang Ambisius

Seorang muda ini, nampaknya tidak memikirkan resiko dari pertanyaannya. Yesus mengenal si anak muda ini dan Yesus tahu bahwa ia sebenarnya belum siap menjadi pengikut-Nya. Sebab itu, Yesus menyampaikan dengan tegas bahwa akan ada banyak kekurangan yang harus menimpanya. Yesus memberi kesaksiaan tentang diri-Nya sendiri yang miskin dan tidak punya apa-apa, bahkan ia membandingkan diri-Nya dengan serigala dan burung-burung yang tidak punya tempat tinggal. Yesus jadi miskin supaya kita menjadi kaya (bnd. 2 kor. 8:9). Pada akhirnya mendengar hal itu  anak muda ini pergi dengan kecewa (bnd. Mat. 19:21).

          Pembaca yang diberkati Kristus, kadang kala berbagai persoalan ekonomi, bisa membuat seseorang meninggalkan Tuhan. Kita kadang mengutamakan pekerjaan kita dan mengabaikan undangan untuk hadir mengikuti jamuan kudus bersama Kristus. Kita berpikir bahwa Tuhan tahu dan mengerti bahwa kita sedang bekerja supaya keluarga kita bisa menikmatinya. Kalau demikian, maka jangan paksa Tuhan untuk mengerti juga saat Dia sedang sibuk memperhatikan umat-Nya yang lain.

           Firman Tuhan menegur kita, bahwa kalau kita mengaku siap ikut Tuhan ke mana saja maka jangan pakai alasan tunggu dan jangan berambisi untuk punya berkat melimpah. Tuhan pasti menyediakan. Tapi kita harus mengarahkan pikiran kita bukan pada harta benda dunia melainkan pada pemberitaan injil-Nya.

2. Pemuda yang berbakti pada orang tua

Para Pembaca yang dikasihi Kristus, Anak muda yang kedua ini memberikan pertanyaan yang cukup berat. Mungkin ia adalah anak sulung yang punya tanggung jawab mengurus orang tua. Kita perhatikan bahwa, tidak seperti pemuda pertama tadi yang menawarkan diri untuk mengikut Tuhan, Tetapi Yesus yang memanggilnya dengan berkata  : "ikutlah aku”.

Para Pembaca yang dikasihi Kristus, seringkali orang-orang pilihan Tuhan juga mencari-cari alasan untuk menolak pekerjaan Tuhan. Padahal mereka mampu dan Tuhan tahu itu. Anak muda ini menunda pekerjaan Injil untuk merawat orang tua. Ingatlah mengurus orang tua tidak berarti kita sudah bebas dari tanggung jawab memberitakan injil. Pasti banyak orang tua merasa bangga jika punya anak seperti pemuda ini, tapi hai orang tua seharusnya anda harus lebih bangga lagi jika oleh karena Tuhan, anakmu meninggalkan engkau.

Mari kita perhatikan jawaban Yesus: biar orang mati kubur orang mati. Sonde masuk akal, tapi maksud Yesus jelas bahwa kita mesti berlaku seperti kaum Lewi (Ul.33:9). Mereka melayani Tuhan dan tidak pusing soal penghidupannya. Mereka beriman semua hal Tuhan akan atur dan sediakan

3. Pemuda yang penuh kekawatiran

           Para Pembaca yang dikasihi Kristus, anak muda terakhir ini yang paling tidak beriman. Mengapa ? Dia berpikir ikut Tuhan pasti tidak ada harapan kehidupan dan bisa saja mati dalam perjalanan. Jadi dia ingin berpamitan dengan orang tua. Yesus tahu bahwa resiko para murid mengikut Dia pasti susah, sakit dan sengsara dan mungkin juga mati. Namun bagi Yesus, orang ini tidak layak karena ia penuh kekhawatiran dan alasan berpamitan kepada orang tua ini juga dijadikan alasan untuk menolak.

       Para Pembaca yang dikasihi Kristus, hidup dalam kekwatiran tentu tidak akan ada damai sejahtera. Apalagi untuk menjadi pengikut Kristus yang mewartakan Injil damai sejahtera. Untuk itu, Yesus mau kita tidak perlu khawatir dalam melakukan tugas kita sebagai pengikut-Nya. Apa tugas kita ? memberitakan Injil lewat pekerjaan dan kehidupan keseharian kita.

        Para Pembaca yang dikasihi Kristus, Hendaklah kita sadar benar bahwa menjadi pengikut kristus harus susah dan sengara namun dalam iman kita yakin Allah menyediakan segala keperluan kita. Hendaklah kita taat pada panggilan Tuhan bagi kita untuk menjalankan tugas pelayana kita masing-masing. Bahwa ia yang memilih kita pasti memperlengkapi kita dengan hikmat dan kekuatan. Hendaklah kita meninggalkan kekhawatiran kita pada hal-hal duniawi, termasuk pada materi perjamuan yang akan kita nikmati besok. Bahwa itu adalah sebagai tanda dan materai dari tubuh dan darah Kristus. Yang kita imani telah mengampuni segala dosa-dosa kita.

        Marilah kita kembali dalam keyakinan iman, bahwa Kristus yang sudah mati memberi kita kesempatan untuk menikmati perjamuan bersama-Nya. Untuk itu jangan tinggal dalam dukacita, kekhawatiran, tetapi kita bersukacita bahwa kita telah menjadi saksi-saksinya jika kita mau turut menerima undangan Kristus dan terlebih dahulu mempersiapkan hati dan iman kita kepadaNya. Selamat mempersiapkan diri. Tuhan Yesus selalu memberkati.

Selasa, 09 Mei 2023

Pelayanan Penggembalaan Baptisan

 

Tata Ibadah Penggembalaan Baptisan 

Lagu pembukaan : KJ. No 17:1 Allah hadir bagi kita

Doa Pembukaan :

Lagu Firman : KJ. No 17:4 Allah hadir bagi kita

Doa Firman dan pembacaan Alkitab dari Ef. 1: 3-14

Baptisan: Memilih Allah menjadi milik kita

Syalom, selamat hari minggu. Bapa, mama orang tua dan saksi anak baptis yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, hari ini kita akan ada dalam persiapan untuk menerima sakramen baptisan kudus. mengawali semua itu maka kita akan belajar bersama dari bacaan firman Tuhan ini.

Mengawali khotbah ini, saya mau bertanya dulu, kenapa anak-anak perlu dibaptis ? mungkin ada yang menjawab karena itu perintah Yesus jadi harus taat. Atau karena itu adalah ajaran kita di GMIT dan mungkin ada juga yang akan menjawab supaya jadi tanda bahwa anak-anak kita dan kita juga menjadi milik kepunyaan Allah. Tetapi bapa mama yang terkasih bacaan kita hari ini memberi sebuah kesan yang terbalik. Bahwa Allah sendirilah yang sudah memilih kita, bahkan sebelum kita ada, sebelum kita berpikir untuk memberi anak-anak kita dibaptis. Anugerah Allah sudah dinyatakan bagi semua orang karena kasih Allah yang tidak berkurang itu. Nah jika sudah demikian mengapa perlu baptisan lagi ?

Bapa mama, orang tua saksi yang diberkati Tuhan, Allah tau dan mengenal kita, ia tahu siapa kita dan apa kebutuhan kita. Sebagai pencipta Ia tahu kelemahan kita sebagai manusia yang mudah jatuh dalam dosa. Oleh karena-Nya ia tidak pernah mengukur seberapa besar jasa kita, dan perbuatan2 kita untuk kemudian memberi kasih karunia itu secara melimpah bagi kita. Namun melalui baptisan, kita percaya bahwa Allah telah menjadi milik kita. Bapa mama, kita manusialah yang sering minta tanda kepada Tuhan ? kalau sakit, kalau ada pergumulan pi berdoa kalau bisa ada tanda. Jadi tanda dan materai baptisan sejatinya tidak menjadi sebuah alasan bahwa melaluinya kita menerima segala yang baik dari Allah. Ingat, Allah kenal kita, Ia mengasihi kita dan selalu memberikan yang terbaik.

Bapa mama orang tua saksi yang diberkati Tuhan, karena itulah Allah melalui kasih-Nya tidak asal memberi tanda. Kita buktikan bahwa dalam 3 Nama yang penuh kuasa itu, anak-anak kita akan dimeteraikan, artinya bahwa kita sudah tidak perlu takut, khawatir dan ragu lagi akan kasih karunia Allah. Ia membimbing kita sebagai Bapa yang penuh kasih, Ia juga menjadi Sahabat bagi anak-anak kita untuk bermain dan belajar, dan juga ia menjadi Roh, spirit dan semangat yang selalu menguatkan kita dan anak-anak kita. Oleh karena itu, percayalah bahwa Kasih Karunia Allah yang kita terima nanti dalam baptisan bukanlah awal bagi kita tetapi itu adalah tanda bahwa kita telah memiliki Allah karena Allah pun sudah memilih kita sejak semula. TYM. Syalom.

Persembahan : KJ. 381:1-dst. Yang Maha Kasih.

Doa Syafaat

Penutup : KJ. 388: 1 Slamat di tangan Yesus

Nasihat mengenai Baptisan

1.      Baptisan sebagai tanda meterai dari Allah yang dilakukan dengan menyebut tiga nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. yang artinya bahwa GMIT mengakui semua jenis/cara baptisan. Namun yang dipakai GMIT adalah baptisan percik.

2.      Setiap anak diterima terlepas dari latar belakangnya, bahkan anak di luar pernikahan pun tidak ditolak Allah, karena Dia sendiri yang memilih. Namun ada tahapan-tahapan pastoran yang perlu dilewati.

3.      Saksi baptisan adalah mereka yang telah juga dibaptis dan dewasa secara iman tidak berada dalam disiplin gereja. Selain itu juga tentunya harus anggota GMIT. Kenapa ? karena anak yang dibaptis akan menerima pengajaran tidak hanya dari orang tua kandung tapi juga dari orang tua saksi. Supaya mempersiapkan anak hingga tumbuh dewasa dalam iman.

Gladi. Pertanyaan Baptisan :

1.           Apakah kamu percaya, bahwa berdasarkan atas janji Allah, anak- anakmu diterima dalam perjanjian-Nya dan dan sebab itu harus dibaptis?

2.           Apakah kamu berjanji, akan mendidik mereka di dalam iman akan Yesus dan dalam ketaatan kepada Dia, setuju dengan Alkitab dan pengakuan iman yang baru-baru kita ikrarkan?

Pelayan :  Apakah jawabmu orang tua dan saksi dari anak……………………

Orang tua dan saksi : Ya, kami percaya dan berjanji dengan segenap hati.

Sekian dan syalom.


 

Run To Semester 2 at CRCS UGM- Refleksi bulan Februari 2025

Shalom, Salam damai Kristus menyertai kita semua..... Puji Tuhan, refleksi bulan Februari tahun 2025 bisa kembali hadir lagi untuk melengkap...