Rabu, 03 Juli 2024

Menjadi Kaya dalam Kasih, Kejujuran dan kerendahan Hati (Khotbah Yakobus 1:9-11)

Yakobus 1:9-11 Menjadi Kaya dalam Kasih, kejujuran dan kerendahan hati 

(Ninii Wole) 






Pengantar : Menjadi orang kaya, hidup enak, dan nyaman didambakan banyak orang. Banyak orang         Kristen juga memperjuangkan hal itu. Banyak orang berkorban waktu, tenaga, dan hal-hal berharga dalam hidupnya demi mencapainya. Akan tetapi, apakah hal itu sungguh berharga dan layak diperjuangkan? Apakah kekayaan dapat memecahkan masalah hidup? 


    Saudara Yang diberkai Tuhan, Kelompok pertama yang Yakobus sebut "saudara" adalah pembaca surat Yakobus yang, karena perubahan besar yang terjadi dalam hidup mereka, menjadi miskin. ada 3 keadaan yang mereka alami :

1. Ada yang semula kaya, tetapi harus merelakan harta mereka untuk menolong sesama yang menderita.
2. Ada yang mengalami penderitaan karena perantauan ke wilayah lain. 
3. Ada juga yang, karena iman, harus kehilangan posisi dan miliknya. (ayat 9) 


Semua itu menggambarkan perubahan kedudukan mereka dari tinggi ke rendah. Di mata orang di sekitarnya, mereka tidak lagi dianggap. Yakobus mengingatkan bahwa meski sekarang mereka rendah, tetapi mereka patut bermegah karena kedudukan yang tinggi di dalam Tuhan (9). Tinggi sebab mereka adalah ahli waris Kerajaan Allah. 

Siapakah orang kaya di sini? ada dua kemungkinan pula: 
1) Jika mereka orang kaya di luar Tuhan, ini mengingatkan mereka agar mencari nilai hidup dengan merendahkan diri kepada Tuhan. 
 2) Bila yang dimaksud adalah orang percaya yang kaya, mereka patut bersyukur bahwa dengan menjadi bagian dari kelompok umat Tuhan yang meski dipandang miskin dan hina oleh manusia, tetapi telah mendapat nilai hidup di dalam Tuhan (10-11). 

    Dalam Pembacaan kita, Penulis Yakobus menunjukkan bahwa orang kaya adalah seperti bunga rumput (10). Orang kaya diibaratkan seperti bunga rumput yang terkena panas terik matahari dan membuatnya layu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya (11). Seperti bunga rumput yang layu, demikianlah juga keadaan orang kaya. Di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap. Semarak orang kaya menakjubkan, akan tetapi sekejap sirna. Dalam surat Yakobus ini tertulis banyak sekali orang yang memperjuangkan dan memberikan seluruh hidupnya untuk mengejar kekayaan. Bahkan, mereka rela menindas sesama demi memperkaya diri. Banyak tuan tanah yang mengeksploitasi orang-orang miskin di seluruh penjuru negeri, termasuk di Yudea dan Galilea. 
    
    Bukankah hal ini masih terjadi sampai hari ini? Ada orang-orang yang memanfaatkan kondisi yang buruk dan petaka yang dialami sesamanya untuk memperkaya dirinya sendiri. Hal demikian bukan ciri kehidupan umat Allah. 

Penulis Surat Yakobus menitipkan pesan ini bagi kita: 

 1. Menjadi Kaya dalam kasih paling utama daripada materi. 

Dalam hal kekayaan, bukan berarti bahwa seorang Kristen tidak boleh kaya. Kekayaan adalah anugerah keindahan yang diberikan Allah agar orang percaya mampu menolong orang lain. Namun, pada saat yang sama anugerah keindahan ini rapuh dan mudah lenyap. 

2. Menjadi Kaya tanpa ketidakjujuran.

Kekayaan adalah berkat dari Allah bagi oran yang jujur. sehingga jangan mau menumpuk harta namun menipu sesamanya. jadilah jujur dan berkat Tuhan itu terus mengalir. 

3. Menjadi kaya dan rendah hati.

 Yang dimaksudkan adalah kekayaan adalah alat untuk memuliakan Allah dan menjamu sesame bukan untuk kepuasan diri dan meremehkan orang lain. 

Allah tidak menghendaki supaya kita memberikan seluruh hidup untuk sesuatu yang rapuh itu, apalagi sampai mengeksploitasi dan menyengsarakan sesama. Allah menghendaki kita mengelola kekayaan untuk mengurangi kesengsaraan orang lain. Misalnya, memberi upah pekerja dengan menerapkan prinsip-prinsip kasih. Perubahan pasti akan terus berlangsung di dunia ini dan menjadi bagian hidup kita setiap hari. Namun kiranya setiap perubahan tidak membuat hati kita beralih dari Tuhan. Kiranya hidup kekal dalam kasih Allah yang tak berubah itu memampukan kita menjalani hidup yang kokoh dan mendorong lahirnya kemegahan di dalam Kristus. Selamat merayakan hidup bersama Kristus yang kayaakan hikmat dan materi. 

Tuhan Yesus Memberkati.

Run To Semester 2 at CRCS UGM- Refleksi bulan Februari 2025

Shalom, Salam damai Kristus menyertai kita semua..... Puji Tuhan, refleksi bulan Februari tahun 2025 bisa kembali hadir lagi untuk melengkap...