Betapa baiknya Tuhan itu, siapakah yang dapat menyamai-Nya? Dijadikan hari baru bagi setiap orang yang menanti Dia dalam doa dan harapan. Seperti yang dirasakan setiap kali membaca firman dan merenungkannya. Semoga menjadi berkat. Tuhan selalu memberi sukacita bagi yang mau belajar dari-Nya.
1 Okt 23
Keluarga yang mengakui kuasa Allah
Yeh. 18:1-4, 25-32
Flp 2:1-13
Mat. 21:23-32
Konteks teks: Setelah Yesus masuk ke Yerusalem dan dielu-elukan oleh orang banyak serta ketika ia menyucikan bait Allah, maka datanglah pemuka agama Yahudi mempertanyakan dari mana asal kuasa Yesus. Ini bukan pertanyaan karena tidak tahu, tetapi karena tidak percaya. Otoritas seharusnya menghadirkan sikap tunduk dan taat. Tetapi tidak berlaku bagi pemuka agama Yahudi. Eksousia (Lit. Yun. : kuasa). Sikap menolak otoritas, seperti ditunjukkan dalam kitab Yehezkiel, bagaimana umat enggan mengakui dosa mereka dan bertobat. Orang hanya akan bisa merendahkan diri jika dia mampu mengakui otoritas Allah, seperti yang disampaikan Paulus dalam suratnya kepada jemaat di filipi. Supaya setiap orang tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri saja. Selanjutnya ilustrasi Yesus tentang anak kedua yang menolak saat diperintahkan namun menyesal dan melakukan kehendak Allah. Bahwa inilah yang membuat dirinya spesial, Dialah pemilik kerajaan sorga.
Refleksi: Dalam tema keluarga yang mengakui kuasa Allah, maka mereka akan hidup merendahkan diri dan menganggap orang lain lebih utama dari dirinya sendiri. Mengikuti teladan kenosis Yesus yang mengosongkan diri mengambil rupa manusia hina supaya manusia bisa selamat. Bagi kamu yang tahu dan sudah merasakan kuasa Allah, bukalah dirimu untuk dituntun oleh Tuhan. Keluarga yang demikian, harus mampu bertanggung jawab dalam hidupnya untuk hidup sebagai Kristen sejati. Bersedilah hidup sebagai Kristen bukan hanya sebuah pengakuan. Jangan lihat terlalu lama dalam dirimu, supaya kamu tetap dapat melihat kuasa Tuhan, sekalipun hidupmu penuh kesalahan, Otoritas Tuhan untuk mengampuni dan menerima kembali itu tetap jadi bagian hidupmu. Itulah cara Tuhan memelihara hidup orang yang rendah hati.
2 okt 23
Yes. 50:1-3
Tidak ada yang terbuang
Konteks teks: dalam keadaan yang tertekan di tempat pembuangan, suara penghiburan terus disampaikan oleh para nabi, termasuk Yesaya. Menariknya dalam bagian ini, disebut tentang surat cerai sebagai bukti Allah membuang umat-Nya. Allah sama sekali tidak membuang mereka, karena surat itu tidak pernah ada. Bahkan Allah terus memanggil mereka, memberi tanda di atas bumi dan bahkan menyelimuti bumi dengan gelap tanda berkabung. Artinya Dia juga turut menderita bersama umat Israel.
Refleksi: seringkali orang dalam penderitaan dan pergumulan merasa semua akibat dosa sehingga Allah seolah-olah ditempatkan sebagai yang jahat memberi hukuman. Padahal hukuman terjadi karena akibat kesalahan, dan Allah menjadi turut menanggung kesalahan itu. Dengan demikian, jika Dia mau menanggung semua salahmu, artinya Dia tidak akan pernah meninggalkan kamu, apalagi membuang kamu. Dia tetap setia meski kamu berulang kali tidak setia kepadanya.
3 okt 23
Mrk. 8:1-10
Bersyukurlah
Konteks teks: Perjalanan jauh mengikuti Yesus mengajar, membuat orang banyak itu kelaparan. Persediaan mereka habis. Memang Yesus sudah mengatakannya, bahwa Anak manusia tidak punya sarang untuk pulang apalagi kekayaan bahkan makanan pun tidak tersedia untuk jumlah yang banyak ini. Namun, bukan berarti Ia tidak peduli. Yesus tergerak oleh belas kasihan. Teladan yang menarik bahwa ia bertindak. Mengambil roti dan ikan yang sedikit/kurang dan mengucap syukur. Mujizat terjadi dari ungkapan syukur Yesus. Sehingga semua orang makan sampai kenyang dan luar biasa banyaknya sisa yang ditinggalkan. Belas kasihan individual berubah menjadi belas kasihan komunal dari ungkapan syukur Yesus.
Refleksi: Allah peduli dengan berbelas kasih pada kebutuhan jasmani manusia. Karena itu Ia tidak mau kamu cemas. Bahkan, Ia mengajar kamu mengucap syukur. Bersyukurlah bukan karena keadaan kamu lebih baik dari orang lain, atau bukan supaya baik keadaan mu. Tetapi ingatlah ini: hanya orang yang mampu memeluk kekurangan, kesakitan dan kepahitan lah yang siap menerima kecukupan, kesehatan dan hidup yang manis. Mujizat masih dapat terjadi hari ini, asal kamu mau mendatangkannya. Bukankah Yesus bilang, mintalah apa saja akan diberikan padamu ?
4 okt 23
Mat. 24: 1-2
Allah meninggalkan
Konteks teks: kitab Matius pasal 24 menunjukan bagaimana Yesus sendiri berbicara tentang keruntuhan bait suci. Padahal bait suci adalah tanda kehadiran Allah bagi orang Yahudi. Namun, semua itu harus terjadi sebab Allah akan meninggalkan manusia sementara karena dosa sebelum Ia memenangkannya. Dan juga bacaan ini mau berbicara tentang masa akhir, di mana bait suci ditinggalkan Allah sementara sebelum Ia datang untuk menghakimi dunia. Dalam arti bahwa, tidak ada tempat yang cukup untuk menahan kuasa Allah. Atau akan ada masa di mana manusia harus berjuang dengan imannya untuk mencapai Allah.
Refleksi: saat Allah masih berkenan ditemui, jangan membuat dirimu sibuk dengan perkara dunia. Jangan biarkan Dia menunggu terlalu lama. Berpalinglah sekarang dan kembali berlaku setia dan mencintai keadilan. Berbagilah dengan mereka yang tak punya supaya mereka bisa merasakan Allah juga dari kehadiran dirimu.
5 Sept 23
Kol. 1:21-23
Kristus utama: Tetaplah teguh
Konteks teks: Paulus menyampaikan nasihat Injil kepada orang percaya di Kolose supaya mereka tetap berjuang dalam iman. Hidup diantara perbedaan memang bukan hal mudah, banyak yang harus dikorbankan. Namun, Paulus menggambarkan bagaimana Kristus memenuhi segala sesuatu yang sedang diperjuangkan manusia. Artinya sederhana bahwa Dia berkuasa atas semuanya. Untuk apa khawatir dan takut jika mereka sudah menjadi bagianNya ? Justru dalam pergumulan itu, mereka diajak untuk tetap teguh dalam pengharapan. Sebab Injil bulan cerita biasa, tetapi mereka sendiri sudah menyaksikan bagaimana Injil menyelesaikan banyak hal dan terutama menyelamatkan kehidupan mereka.
Refleksi: Segala sesuatu butuh logika untuk mencari solusi. Tapi tidak semua logika mampu membuat seseorang bertahan untuk menunggu bahkan menciptakan solusi. Dalam hal ini, kamu butuh iman yang teguh untuk terus punya pengharapan. Kenapa itu penting? Bayangkan saja, kamu hanya hidup tanpa punya harapan tentang hari depan, bukankah hari ini akan terasa lebih berat? Solusi tidak harus selalu ada, tetapi yang harus selalu ada itu pengharapan. Supaya dengan tenang, kamu bisa menemukan jalan yang Tuhan sediakan bagimu.
6 sept 23
Yes. 48:12-13
Elohim: Alfa dan omega
Konteks teks: Yesaya menyampaikan pesan kepada umat Yehuda dalam masa krisis mereka akibat invasi Babel. Artinya jelas bahwa sejak semula Israel hanya menerima, tidak memberi sesuatu sebagai akibat penerimaan mereka. Nabi menggambarkan bagaimana Allah berkuasa melalui perkataan Nya. Apa yang dijanjikan Allah selalu terjadi dan berhasil. Oleh sebab itu, mereka tidak perlu khawatir meski sedang berada dalam masa krisis. Justru menempatkan Allah seperti di Awal sejarah mereka hingga pada akhirnya. Tidak boleh sekali-kali berpaling pada yang lain.
Refleksi: Aku sadar, kerapkali Aku tidak menempel dan melekatkan proses ini pada Tuhan. Padahal ini datang dari Dia. Saat sudah punya semuanya Aku menjadi tamak dan melupakan siapa yang mendukung dan membuka jalan ini. Akhirnya, saat berjumpa masalah, aku merasa sudah kehilangan Dia dan kehilangan masa depan yang juga Dia sediakan. Belajar dari firman ini, Aku tidak boleh lagi meninggalkan Tuhan, apa pun situasinya.
Minggu 8 okt 23
Buah anggur yang manis
Yes. 5:1-7
flp. 3:4-14
Mat. 21:33-46
Konteks teks: orang Israel selalu dimetaforakan sebagai pohon anggur di mana Allah adalah pemilik yang menanamnya. Manusia ditempatkan di tanah yang subur, dibersihkan dari batu-batu, diberi pagar pelindung, diberi menara agar dapat dipantau dan ia menyediakan wadah/lubang untuk mendapatkan hasilnya.
Artinya, Allah begitu memperhatikan manusia yang adalah pohon anggur kesayanganNya. Namun, faktanya hasil buah anggur jadi asam dan para penjaga justru tidak setia. Celakanya kebiasaan Israel saat anggur asam maka sama dengan siap dibuang/dirombak (bnd. Yes 5:5-6). Jadi siapa yang dimaksud adalah orang Israel itu sendiri (bnd. Yes.5:7).
Selanjutnya, ilustrasi lain oleh Matius digambarkan bahwa para penggarap menerima keistimewaan mengelola apa yang sudah jadi di dalam kebun. Namun, mereka justru serakah tidak memberi hak Pemilik kebun. Bahkan Tidak sungkan membunuh Anak Pemilik kebun. Mereka gagal paham kasih karunia si Pemilik.
Refleksi: Jika pengertian dan pengetahuan mu menjebak kamu untuk menjadi tamak, tidak lagi berlaku sebagai pelayan maka tinggalkanlah itu. Ingatlah kamu hanya adalah penggarap semua Allah yang sediakan. Jangan berlaku seperti seorang Bos di rumah Tuhan. Selanjutnya, sebagai pohon anggur jadilah kamu pemberi hasil yang baik dan manis rasanya. Jangan, bertumbuh dalam pemeliharaan Tuhan tetapi tidak mau mendengar suara-Nya. Belajarlah menyilakan hati Tuhan. Memang susah tapi kamu akan mengandalkan Dia saat memberi diri bertumbuh di kebun milik Allah.
11 okt 23
Bil. 12:1-10
Jangan menghina hamba Tuhan
Konteks teks: kecemburuan Miryam dan Harun atas Musa sepertinya bukanlah hal baru. Sebab mereka kerap memberontak terhadap dia dan tidak mau mendengarkan dia. Namun, kali ini dijumpai satu kesalahan Musa oleh sebab perempuan Kush yang dilarang dinikahi karena berasal dari bangsa asing. Kelemahan ini menjadi senjata bagi keduanya untuk menolak Musa. Yang membuat Tuhan sangat marah, adalah karena mereka melibatkan Tuhan dalam kecemburuan mereka. Bahwa Tuhan bukan hanya berbicara lewat Musa tapi mereka juga. Dalam hal ini, Allah menunjukkan satu cara mengajar para nabi. Dia mengumpulkan ketiganya dan bertanya kepada mereka. Dari jawaban mereka, Allah dapat menyimpulkan sikap apa yang akan diambilNya. Dan dalam bacaan ini, hukuman adalah hasilnya. Sebab mereka punya sikap merendahkan firman Allah yang keluar dari mulut Musa.
Refleksi: setiap orang bisa jadi pemimpin. Bahkan jika sekarang anda adalah pemimpin, itu tidak akan bertahan lama, sebab banyak orang mengincar Tempat kamu bersandar. Bahkan, satu kesalahan kecil adalah alat mereka untuk menjatuhkan anda. Jadi, pertimbangkanlah dengan baik, jangan mau mengejar kedudukan, tetapi sediakanlah jumlah kursi yang sama. Supaya semua orang dapat duduk bersama. Atau singkirkan saja kursi itu, dan kau turun duduk melantai bersama mereka.
12 okt 23
2 Tim. 4:1-2
Jangan sungkan
Pengantar: Biasanya untuk menegur kesalahan, orang Timur kebanyakan akan merasa sungkan. Akibatnya kesalahan dibiarkan, dan rasa benci semakin tinggi. Namun sebisa mungkin harus dinikmati karena sungkan untuk menegur.
Konteks teks: sebagai orang muda, Timotius dinasihatkan untuk memiliki keberanian dan ketegasan menyatakan kesalahan seseorang apa pun resikonya. Penolakan, penghinaan dan caci maki mungkin diterima karena dia muda. Tetapi, Injil harus terus diberitakan. Dan meskipun membawa kebenaran, tidak boleh ada paksaan dan atau mengancam melainkan dengan kesabaran harus menyatakan Injil.
Refleksi: Menegur kesalahan sebaya dianggap sok suci, menegur kesalahan orang tua dianggap kurang ajar, menegur kesalahan orang tak dikenal dianggap tidak sopan. Apalagi menegur kesalahan orang yang berjasa, dianggap tidak tahu berterima kasih. Jadi haruskah kamu dongkol dan orang lain dipaksa untuk sabar menikmati kesalahan mereka ? Jangan sungkan, tegurlah baik atau tidak baik nantinya kamu diperlakukan. Tetapi ingatlah dengan kasih untuk memperbaiki dan dengan sabar untuk menunggu Roh Allah yang bekerja. Ingat kamu bukan yang merubah seseorang, seseorang hanya bisa berubah jika Allah menyentuh hatinya.
13 okt 23
Yoh. 1:1-9
Bersaksi tentang terang
Pengantar: word power yaitu kata2 yang sering diulang-ulang bisa terjadi suatu saat nanti, bukan lagi sebuah ketidakpastian. Faktanya banyak orang mengalaminya. Inilah gambaran harapan dalam kekristenan, namun seringkali kata-kata dianggap tidak punya kuasa saat itu disampaikan dengan ego manusia. Seolah-olah karena manusialah maka itu dapat terjadi.
Konteks teks: Yohanes mengawali tulisan Injil dengan gaya yang sangat berbeda, Ia mengulas sejarah penciptaan sampai kepada kedatangan mesias. Namun, tidak seperti sejarah pada umumnya yang membosankan, tetapi disini Firman menjadi tokoh utamanya. Yesus adalah Firman Allah, yang sejak dahulu ada, hingga kini datang kembali untuk menyembuhkan dunia yang sakit. Kegelapan membuat dunia kehilangan terang Allah, sebab itu Dia harus datang sendiri dan menyalakannya. Menariknya, ada kuasa dari kata-kata atau Firman itu, bukti sudah jelas bahwa Dunia bisa bertahan hingga kini, dan karena itu saksi Yohanes hanya Memperkenalkan Dia. Artinya Firman dan Terang itu jauh lebih besar Kuasanya.
Refleksi : percayakah kamu bahwa kata-kata punya kuasa? Tapi jangan berpikir itu terjadi karena kamu mengucapkannya. Kuasa dari kata-kata itu hanya dapat terjadi jika Ada Nama penuh Kuasa yang bekerja di dalamnya. Dialah firman itu, Yesus Kristus. Cobalah menyebut Nama itu dan sampaikan harapanmu, percayalah satu-satu terkabul. Sebab Nama itu terlalu besar melampaui hadapan-harapan mu dalam dunia, sehingga Apa yang kamu minta dalam Nama-Nya, percayalah kamu sudah dan akan segera mendapatkannya. 😇
14 okt 23
AMS. 10:16,23&29
Hasil yang manis: benar + tunduk
Pengantar: kebenaran membawa orang yang melakukannya mendapat penghargaan dan penghormatan. Akibatnya banyak orang benar menjadi angkuh dan sombong. Padahal kebenaran terungkap bukan karena manusia mengucapkannya, tetapi kebenaran selalu menemukan jalannya sendiri.
Konteks teks: Penulis kita amsal dalam pasal 10 menggabungkan beragam hikmat dalam kehidupan orang benar dan orang fasik. Menariknya dibalik pujian bagi orang benar, tersirat makna teguran supaya tidak lupa diri. Kenapa? Karena orang benar kadang sombong, merasa diri lebih hebat dan merendahkan yang tidak hidup benar. Berkat yang dia terima dianggap hasil usaha sendiri. Dengan tegas dalam ay. 22, penulis menyampaikan bahwa susah payah tidak mendatangkan berkat kalau Allah tidak mengijinkan. Oleh sebab itu tunduk dan berlindung pada Allah supaya dia menyediakan jalan.
Refleksi: Orang Benar banyak, tetapi orang benar yang mau tunduk sulit ditemukan. Kalau Aku menjadi penemu sesuatu yang bermanfaat, maka aku harus menyombongkan diri, supaya mereka yang menghina prosesku merasa iri dan malu. Pada akhirnya jenis ini kehilangan berkat itu sekejab, tetapi mereka yang tunduk dan tulus meskipun terlihat paling mengenaskan justru selalu menemukan jalan menuju berkat. Sebab bukan susah payah menjadikan kaya, tetapi Berkat Tuhan yang menambahinya.
15 okt 23
Matius 25:14-30
Terima bagianmu dan kerjakanlah
Pengantar: orang cenderung menginginkan jabatan, kuasa dan kedudukan yang besar supaya mendapatkan penghargaan. Padahal di balik kuasa besar ada tanggung jawab yang sangat besar juga. Dan tidak semua orang mampu menanggungnya. Biasanya mereka yang tidak sanggup karena memaksa apa yang tidak ditakdirkan baginya.
Konteks teks: Perumpamaan Yesus tentang talenta sangat menarik jika digali lebih dalam. Mengapa hamba satu talenta tidak mau bekerja? Alasan dalam teks menyatakan Dia malas dan bisa jadi iri pada kekayaan tuannya. Sehingga pergi mengubur talenta itu. Tetapi kemungkinan kedua, ia juga bisa iri dengan dua rekan yang menerima talenta jauh lebih besar darinya. Merasa paling kecil karena hanya terima 1 talenta, mungkin saja dia takut direndahkan oleh rekannya. Ketakutan yang tak berdasar ini membawa dia justru harus menerima hukuman.
Refleksi: Jika orang lain menerima banyak penghargaan mungkin karena banyak tanggung jawab sudah ia lakukan dengan banyak talenta yang ia punya. Jangan iri, jika yang ada padamu terlalu sedikit. Tetap kerjakan bagianmu, jangan memaksa sesuatu yang tidak sesuai kemampuanmu. Ingat setiap orang menerima talenta sesuai kemampuannya. Fokus pada dirimu dulu, kamu berharga walau hanya memiliki satu talenta. Dan kamu semakin bernilai jika hanya dari satu itu, justru manfaatnya banyak bagi orang lain.
Yang terpenting bukan jumlah apa yang ada padamu, tapi jumlah apa yang orang lain dapatkan dari talentamu.
Selasa 17 okt 23
Mrk. 14:32-36
Konsep berdoa yang benar
Pengantar: setiap orang kristen tau bahwa doa yang paling sempurna adalah Doa Bapa kami yang diajarkan Tuhan Yesus. Tetapi Doa pribadi pun tidak ditolak. Justru menunjukkan kedekatan relasi dengan Bapa. Namun, sering kali doa bersifat memaksa bukan bentuk penyerahan diri.
Konteks teks: Di taman Getsemani, Dalam rasa takut dan gentar sebagai manusia, Yesus tidak mengancam, tidak marah, tidak memaksa serta tidak membujuk Allah untuk mengikuti kemauanNya. Bukankah Yesus bagian dari Allah? Mengapa sisi kemanusiaan itu tidak dikabulkan permintaannya? Hal ini karena sebagai Anak, Yesus menempatkan diriNya untuk menggenapi kehendak Bapa-Nya yang juga adalah kehendak Diri-Nya sendiri. Karena itu, Ia berdoa menyerahkan kemanusiaan-Nya supaya tidak lagi merasa khawatir dan takut melainkan tunduk sepenuhnya pada otoritas Bapa.
Refleksi: Jika dalam hidup kamu berjumpa suatu pergumulan yang rasanya terlalu berat, jangan berpikir untuk bisa membujuk apalagi memaksa Tuhan dalam doa mu. Ingatlah akan bagaimana Yesus berdoa, Ia sudah berhasil menyerahkan diri pada Bapa-Nya dan diberi kekuatan luar biasa untuk menanggung derita sebagai manusia. Jika demikian, apabila kamu meminta hal yang sama, pastilah kamu dapat menanggungnya. Ingat, pencobaan-pencobaan yang kau alami hanyalah pencobaan biasa, Ia akan menyediakan Jalan bagimu supaya dapat melewatinya.
18 okt. 23
Kis. 1:1-5
Tinggal dan tunggu Dia
Pengantar: Dalam ancaman seringkali orang menjadi panik dan bertindak kurang hati-hati. Akibatnya banyak kesalahan dilakukan dan justru kehidupan mereka menjadi berantakan. Rasa takut berlebihan membuat orang tidak mampu menemukan solusi dari persoalannya.
Konteks teks: Sebelum naik ke surga, Yesus memberi pesan kepada para muridnya. ia tahu bahwa mereka akan menerima penolakan, ancaman dan penderitaan seperti yang ia alami. Oleh sebab itu, Ia ingin mereka dikuatkan agar mampu tetap teguh menyebarkan Injil meski mengalami penolakan. Yesus meminta mereka bersabar, tetap tenang dan tinggal di dalam Yerusalem kota di mana patah hati itu akan dimulai. Yerusalem sebagai pusat Injil tetapi adalah kota yang akan membuat mereka patah hati saat berpisah dari Yesus. Namun, Ia berjanji segera kembali dengan kekuatan yang sama dan mereka akan menerimanya.
Refleksi: Kalau tidak melihat jalan keluar dari persoalan, mungkin karena belum waktunya hal itu diselesaikan. Artinya bersabar dulu dan tunggu waktunya, sambil terus berdoa dengan sungguh. Ingat, hanya orang yang tenang yang bisa berjumpa dengan Dia. Percayalah bahwa setiap orang memiliki Dia dalam hatinya, hanya terkadang rasa ego membuat kamu tidak mampu mendengar suara Dia berbicara dalam hatimu.
19 okt 23
Hak.17:1-13
Kutukan orang tua
Pengantar: Dalam beberapa pengalaman, ada banyak kecelakaan, kesukaran dan bahkan kematian disebabkan oleh sumpah dan kutuk dari orang tua. Ada banyak pendapat tentang hal ini, ada yang mengkritisi dan ada yang percaya juga.
Konteks teks: Seorang perempuan tua yang telah menabung seumur hidupnya supaya bisa mewariskan kekayaan pada anaknya, menjadi begitu kecewa saat harta itu dicuri. Ia bahkan mengutuk si pencuri dengan keras. Tanpa tahu bahwa anaknya sendiri adalah pencuri itu. Menariknya, uang telah menjadi berhala bagi perempuan tua ini, sehingga begitu kejam melontarkan kutuk. Mikha sebagai anak yang mencuri mungkin takut sehingga mengakui dan mengembalikan uang itu. Yang unik dalam bacaan ini, seolah-olah sang Ibu begitu mudah memaafkan anaknya, maka bisa jadi Ia sudah tahu sejak awal itu perbuatan anaknya. Cara yang dipakai ibunya ini mungkin efektif, tetapi cara selanjutnya untuk membuat patung menjadi tidak lagi benar di mata Tuhan.
Refleksi: Setiap orang tua ingin mewariskan sesuatu yang bernilai bagi anaknya, tp jangan sampai seperti Ibunya Mikha yang mengutuk sebelum memberi berkat. Warisan bukan soal uang saja, tapi wariskan juga teladan yang baik. Jangan menyiapkan jalan untuk anakmu berjalan menuju kebinasaan. Jika kau tau dia bersalah, hindari mengutuk sebelum memberi berkat. Karena tidak selalu ia dapat bertahan sampai berkat itu bisa dia terima, melainkan kutuk itu menjadi bagian pertama di hidupnya.
20 okt. 23
Hak. 18: 22-26
Mencuri dan dicuri
Konteks teks: Setelah mencuri dari ibunya sendiri, kini Mikha dicuri dari imamnya sendiri. Orang yang baginya adalah jembatan antara dia dan Tuhan justru mencuri darinya. Menariknya, Mikha belum menyadari kenapa hal itu dapat terjadi. Dengan kekuatan seadanya dari hamba2nya dia mau mengejar Bani Dan untuk merebut miliknya.
Refleksi: Meskipun telah diampuni oleh ibunya dengan dibuatkan sebuah patung dan juga mendapat imam di rumahnya, nampaknya dampak kutuk ibunya tetap berlaku bagi Mikha. Pada akhirnya Dia yang mencuri dari ibunya, mengalami hal yang sama saat patung itu dan imamnya juga dicuri oleh Bani Dan. Jika demikian, upah berkat itu tidak pernah dia terima sekalipun diucapkan oleh ibunya.
Minggu, 22 okt. 23
Yes. 45:1-7 ; 1 tes. 1:1-10 ; mat. 22:15-22
Berikanlah kepada Allah
Pengantar : Tidak semua orang Kristen mampu mewarnai kehidupan sosialnya sesuai dengan kehidupan keagamaannya.
Konteks teks: Situasi sosial Yahudi yang tertekan pajak kaisar yang sangat besar, dijadikan kesempatan bagi orang farisi dan kelompok herodian untuk menjebak Yesus. Yesus menjawab dengan bijak bagaimana mereka harus memisahkan antara kehidupan rohani dengan kehidupan sosial kenegaraan mereka. Selanjutnya perlu untuk membangun jembatan antara keduanya sehingga tidak ada yang terpisah dari yang lain.
1. Belajar dari ucapan Yesus tidak memisahkan kehidupan ritual dan sosial. Dengan cara kembangkan kehidupan spiritualitas yang berkenan kepada Allah. Juga jangan jadi orang toxic seperti orang herodian dan farisi.
2. Sisih bukan sisa bagi Tuhan, dengan cara mempersiapkan dan mendoakan persembahan mu. Itulah tanda kasih kepada Allah. Karena dengan cara itu, kamu dapat percaya bahwa Tuhan selalu memelihara.
3. Jangan anti politik, ambil sikap politik yang tepat untuk negeri ini. Prinsipnya gunakanlah hakmu dengan baik.
Refleksi: Hiduplah dengan slogan Pro Deo et Humanun (Bagi Tuhan dan Sesama).
Senin 23 10 23
Neh: 27:43
Bersukaria bersama-sama
Pengantar: mengekspresikan sukacita pada keberhasilan dan berkat secara komunal hanya dapat terjadi kalau ia juga turut dalam usaha itu. Sayangnya, banyak orang tidak mau berjuang dan menunggu hasil akhir yang diusahakan orang lain bagi kelompoknya.
Konteks teks: Nehemia menggambarkan bagaimana peristiwa penthabisan tembok Yerusalem dirayakan begitu semaraknya. Padahal sebelumnya banyak orang mencemooh pembangunan ini. Bahkan hanya sedikit orang yang terlibat dan mendukungnya. Menariknya tidak ada dalam bacaan ini bahwa mereka ditolak tetapi turut serta bersukaria. Artinya tidak ada yang memegahkan diri sebagai yang paling berjasa dan tidak ada pula yang mencibir rekan-rekannya yang tidak turut serta.
Refleksi: Terima kasih untuk dirimu anak hebat yang berlapang dada bersukaria bersama keberhasilan orang lain. Meski kamu tidak termasuk didalamnya. Skor bukan menjelaskan siapa kamu, jadi jangan berhenti sukacita untuk mereka yang terus mengalami proggress. Kamu tidak harus menjadi iri dan marah pada diri sendiri. Berkat orang lain mestinya jadi motivasi untuk kamu terus belajar.
Rabu. 25 okt. 23
Yer. 6:1-5
Keputusan sulit tapi pasti selamat
Konteks teks: Bagian teks ini merupakan sebuah peringatan kepada suku Benyamin agar segera meninggalkan wilayah mereka. Hal ini karena hukuman telah datang kepada bangsa Israel yakni serangan dari Utara. Kedatangan Babel merupakan implementasi dari nubuat para nabi mengenai hukuman atas ketidakadilan sosial yang dilakukan bangsa itu. Oleh karenanya mereka tidak boleh merasa sayang dengan semua harta mereka di tanah itu dan justru harus segera melarikan diri. Pilihan ini cukup sulit mengingat mereka sudah nyaman berada di sana dan kehidupan mereka ke depan yang masih rahasia. Namun keputusan sulit ini nampaknya hanya sebagai nyanyian yang tidak berhasil direalisasikan. Akibatnya mereka banyak dibawah ke pembuangan di Babel.
Refleksi: Berpindah dan atau beralih dari rencana memang kadang sulit. Apalagi jika sudah mempersiapkan segalanya. Namun, setiap orang harus mampu mengambil keputusan terbaik bagi hidupnya. jika damai sejahtera itu sudah tidak ditemukan lagi, walaupun anda seorang tuan putri, tinggalkan lah singgasanamu. Jangan abaikan peringatan yang diperdengarkan bagimu, tak mengapa hidup jadi berbeda dari rencanamu, asalkan tidak keluar dari apa yang Dia rencanakan bagimu.
Minggu 29 okt. 23
GKI Pasteur
Bertumbuh dalam kebiasaan positif
Pdt. Hobert Ospara (GKI Ciledug Raya)
1 tes. 2:1-8
Pengantar: setiap keluarga mengupayakan agar anggota keluarganya mampu bertumbuh dalam kebiasaan yang positif. Seperti dalam sekolah kristen atau aktif di gereja.
Konteks teks: sebagai jemaat ideal, tesalonika diasuh seperti seorang ibu mengasuh anaknya. Paulus dan para pengikutnya memberikan perhatian penuh kepada pelayanan di jemaat tesalonika. Injiil disebarkan melalui seluruh kehidupannya. Hal ini membuat jemaat merasa dianggap sebagai bagian keluarga. Gereja adalah Ecclesia domestica yakni keluargaku adalah gerejaku. Maka pendidikan yang baik dalam keluarga harus juga membawa setiap anggotanya untuk jadi anggota gereja yang setia. Implikasinya akan nampak tidak hanya dalam gereja dia terlihat Kudus tetapi dalam rumahnya pun ia akan terlihat Kudus.
Refleksi: Bagaimana Injil diberitakan di keluarga mu? Caranya beritakanlah Injil dengan maksud yang murni, bukan kehendak mu yang nampak. Bagikanlah ajaran yang sehat itu dalam keluarga mu supaya mereka mampu bertumbuh secara positif. Jangan ikut Tuhan supaya dapat berkat, ikut Dia karena Dia sudah memberi berkat, bahkan hidupNya. Ikut Dia sebagai bentuk ungkapan syukur mu, bahwa semua yang tersedia bahkan tidak tersedia sekalipun, menjadi warna yang membaharui kehidupan keluargamu. Remember: don't be No talk, action only or no action, talk only. But, you talk and you action.
Senin 30 okt. 23
EF. 3:1-13
Kekayaan Pengikut Kristus
Konteks teks: Paulus menggambarkan bagaimana orang Kristen di Efesus akan disebut sebagai yang kaya karena pemberitaan Injil yang dilakukan para rasul masa itu. Bahwa mereka berbeda dari masa perjanjian lama, bahwa tanda kerajaan Allah justru lebih nyata dalam berbagai kuasa yang keluar dari para rasul itu. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa ada penderitaan hebat yang harus diterima para rasul, tetapi itulah bukti kemuliaan Kristus harus tetap nyala meski penolakan tetap ada
Refleksi: Idealnya setiap perjuangan butuh apresiasi, namun tanpa itu justru seseorang bisa tidak merasa paling baik. Justru sebaliknya perbaikan diri semakin intens dilakukan. Artinya, apa pun kondisinya, utamakan kekayaanmu sebagai murid Kristus,. Jadilah teladan dalam perkataanmu, perbuatan sebagai hasil pemikiran yang sehat.
